
SEPAK BOLA - Inggris memulai pertandingan dengan kekuatan penuh dan langsung unggul cepat pada menit kelima melalui gol kelima Harvey Elliott di turnamen ini.
Dominasi mereka berlanjut ketika Omari Hutchinson menggandakan keunggulan di pertengahan babak pertama.
The Young Lions bahkan nyaris berpesta gol, namun beberapa peluang emas dari Hutchinson, Elliott, dan James McAtee berhasil digagalkan oleh kiper Jerman Noah Atubolu. Namun, Jerman menunjukkan mentalitas pantang menyerah.
Sundulan keras Nelson Weiper pada masa injury time babak pertama berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1 dan membangkitkan asa.
Benar saja, pada menit ke-60, tendangan melengkung indah dari Paul Nebel tak mampu dihalau dan sukses menyamakan kedudukan.
Jerman bahkan hampir membalikkan keadaan di detik-detik akhir waktu normal, tetapi tendangan Nebel hanya membentur mistar gawang.
Drama mencapai puncaknya di babak perpanjangan waktu.
Jonathan Rowe, yang baru dua menit masuk sebagai pemain pengganti, menjadi pahlawan kemenangan Inggris lewat sundulannya pada menit ke-92 memanfaatkan umpan silang Tyler Morton.
Jerman nyaris memaksa laga ke babak adu penalti di penghujung laga, namun lagi-lagi mistar gawang menjadi penyelamat Inggris setelah tendangan Merlin Rohl membentur tiang.
Sorotan utama setelah kemenangan ini tertuju pada sang arsitek, Lee Carsley.
Meski baru saja menandatangani kontrak baru berdurasi dua tahun pada awal bulan, muncul pertanyaan besar: mampukah FA (Asosiasi Sepakbola Inggris) mempertahankannya lebih lama?
Prestasinya yang luar biasa dipastikan akan menarik minat banyak pihak.
Carsley kini telah menyamai pencapaian legendaris Dave Sexton pada 1982 dan 1984 dengan memenangkan Euro U-21 secara beruntun. Hebatnya lagi, ia meraihnya dengan dua kelompok pemain yang berbeda dan tanpa bisa membawa beberapa talenta kunci seperti Liam Delap, Jamie Bynoe-Gittens, Adam Wharton, Jobe Bellingham, Taylor Harwood-Bellis, dan Jarrad Branthwaite ke Slowakia.
Pelatih berusia 51 tahun ini sekarang tidak diragukan lagi akan menjadi incaran banyak klub top Eropa.
Namanya bahkan mulai disebut-sebut sebagai calon potensial untuk pekerjaan manajerial yang lebih besar di masa depan, termasuk sebagai penerus di level tim nasional senior Inggris.
James McAtee, yang terpilih sebagai Pemain Terbaik Pertandingan (Man of the Match) resmi dari UEFA, memberikan reaksinya setelah laga yang penuh emosi dan drama tersebut.
"Saya frustrasi dengan diri saya sendiri – saya seharusnya bisa mencetak dua gol, tetapi para pemain sangat hebat, mereka bertahan dengan baik."
Rowe, sang pahlawan Inggris, berbicara kepada Channel 4 tentang mentalitas Young Lions: "Semua orang luar biasa, kawan. Dari pola pikir, sejak saya masuk ke kamp, saya bisa tahu bahwa semua orang punya pola pikir yang sama, Anda tahu – kami semua ingin menang. Kami telah melakukannya sekarang; pekerjaan akhirnya selesai, dan kita semua bisa merayakannya."
Inggris mempertahankan gelar juara Euro U-21, menjadi negara pertama yang mencapai prestasi itu dalam dua kesempatan terpisah.
Pasukan Carsley memberi kekalahan pertama Jerman di level ini dalam dua tahun – sejak tim asuhan Di Salvo kalah dari Young Lions di turnamen 2023.
Bagi Inggris, saatnya merayakan kemenangan bersejarah ini. Namun, tugas berikutnya sudah menanti di depan mata.
Mereka akan kembali beraksi pada September untuk memulai kualifikasi Euro U-21 2027 melawan Kazakhstan, dengan ambisi meraih gelar ketiga secara beruntun.
Sementara itu, timnas Jerman harus membangun kembali semangat timnya setelah kekalahan yang menyakitkan ini. Mereka juga akan memulai perjalanan yang sama, dengan melakoni laga kandang melawan Latvia. (*)
Tags : inggris vs jerman, gelar euro u-21, inggris pertahankan gelar, inggris tumbangkan jerman 3-2, News Bola,