HERAYULWITA mengingatkan bagi pemuda dan pemudi khususnya masyarakat Riau yang punya minat khususnya kegiatan pendakian gunung diwajibkan mendapatkan pengetahuan dasar-dasar pendakian, mentaati aturan, mempelajari karakteristik medan pendakian.
Ketua Kelompok Kerja [POKJA] II PKK Provinsi Riau, Aktifis Pengembangan Masyarakat dan Praktisi Pendidikan Keluarga ini meminta semua para orang tua, guru dan organisasi kepemudaan setingkat RT untuk juga berperan memberikan wejangan kepada anak-anak muda perlunya pengetahuan diri dalam semua sendi kegiatan, tidak terkecuali pengetahuan tentang kegiatan minat khusus mendaki gunung.
"Selain mengasyikan jika tidak mengikuti prosedural, latihan, kesehatan yang baik bisa mendatangkan celaka."
"Sebaiknya orang tua tidak lagi melakukan pendekatan serba dilarang kepada anak jika akan melakukan kegiatan yang orang tua merasa itu berbahaya, atau berbiaya besar namun di butuhkan pendekatan persuasif kepada anak, menyampaikan kepada anak tentang resiko, biaya dan hal hal buruk yang akan menimpa kepada anak jika melakukan kegiatan tersebut," terang Herayulwita.
Untuk itu, Ia berpesan orang tua dapat mendorong anak untuk berkegiatan kegiatan positif, termasuk mendaki gunung positif namun perlu bekal pengetahuan yang cukup agar dapat menghindari bahaya yang akan terjadi.
"Mendaki gunung memang sangat positif untuk olah raga, menjaga kesehatan, disamping menikmati keindahan alam, refreshing, dan uji mental."
"Namun tentunya harus membekali diri dengan pengetahuan tentang tatacara melakukan aktivitas di alam bebas dan mematuhi aturan pendakian terutama di kawasan konservasi. Mendaki akan lebih menyenangkan, apabila kita menjadi pendaki cerdas, yaitu pendaki yang peduli terhadap diri, kawan, dan lingkungan serta patuh akan aturan yang ada dan menghormati petugas di lapangan," jelasnya.
Menurutnya, aturan, yang mesti diikuti untuk melakukan pendakian harus urus dulu Surat Izin Memasuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI).
Naik gunung pun minta izin dulu ke kantor taman nasional melalui booking online, jangan menjadi pendaki ilegal.
Pendaki memiliki Surat Keterangan Sehat sesuai dengan SOP TNGGP.
"Pendaki gunung juga menghormati etika konservasi. Misalnya tidak menangkap, membunuh, memberi makan, mengganggu, melukai satwa, dan/ atau membawa keluar satwa yang ditemui di kawasan. Membawa binatang peliharaan selama melakukan perjalanan atau pendakian di kawasan. Mengambil, memetik, memotong, dan membawa keluar kawasan tumbuhan/ tanaman atau bagian-bagiannya yang ada di kawasan konservasi, serta tidak membunyikan alat elektronik. Kasian kan satwa dan tumbuhan yang ada di dalam hutan," jelasnya.
Untuk itu banyak etika lainnya juga penting untuk diperhatikan. Banyak aturan tidak tertulis mengenai mendaki gunung.
Jadi seorang pendaki juga harus sopan santun terhadap alam, seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan perusakan alam, dan tidak melakukan vandalisme. (*)
Tags : pendaki gunung, syarat pendki gunung, pendaki gunung yang cerdas, pendaki gunung lebih dulu miliki pengetahuan dasar,