PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Riau bersama Forkopimda Riau menggelar rapat koordinasi (Rakor) dalam rangka mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Jajaran Pemprov Riau siapkan strategi antisipasi Nataru 2024."
"Dengan adanya berbagai persiapan ini, kita tinggal memperkuat koordinasi dalam pelaksanaannya," kata Gubernur Riau, Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution yang memimpin rapat di Gedung Daerah Balai Serindit, Kamis (21/12).
Hadir dalam rakor seperti Kepala Kejaksan Tinggi Riau, Danlanud Roesmin Nurjadin, dan Kepala Badan Intelejen Negara Daerah (Kabinda), menunjukkan seriusnya upaya pencegahan terhadap berbagai potensi masalah jelang Nataru.
Rapat membahas potensi persoalan seperti peningkatan permintaan kebutuhan pokok, kenaikan harga, kecelakaan dan kemacetan lalu lintas, hingga gangguan keamanan. Gubri Edy menyampaikan bahwa Rakor ini adalah langkah preventif untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi berbagai kontigensi.
Edy menekankan pentingnya fungsi pengawasan terhadap persiapan yang telah dilakukan. Ia juga mengajak jajaran Pemprov Riau untuk tetap siaga dalam menangani berbagai kondisi, agar suasana yang kondusif dapat tercapai.
Sebagai mantan Danrem 031/WB, Edy memberikan pesan khusus kepada rekan-rekan jajaran Pemprov Riau untuk menjaga kewaspadaan. "Kepada rekan-rekan jajaran Pemprov saya minta untuk tetap siaga," ujarnya. Harapannya, perayaan Natal dan tahun baru di Provinsi Riau dapat berjalan lancar dan kondusif.
Semenatara pada momen Nataru 2024, personel gabungan fokus pada daerah rawan longsor.
"Jalur Sumbar dan Sumut jadi prioritas operasi Lilin Lancang Kuning 2023, karena kemarin ada longsor. Sehingga pengamanan dan pelayanan personel ditempatkan di sana," kata Kapolda Riau, Irjen Mohammad Iqbal didampingi Gubernur Riau Edy Natar Nasution.
Menurut Kapolda, jalur Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumatera Utara (Sumut) menjadi fokus utama Operasi Lilin Lancang Kuning (LK) 2023 guna mengamankan daerah rawan longsor pasca-insiden baru-baru ini.
Ia menyatakan prioritas operasi ini disebabkan oleh kejadian longsor terakhir.
Operasi ini mendapat apresiasi karena respons cepat dari stakeholder lainnya yang memastikan kelancaran lalu lintas setelah kejadian longsor.
Kapolda menyampaikan apresiasinya dan mengakui bahwa mobilitas masyarakat yang pulang kampung dan liburan tinggi memerlukan pengamanan ekstra.
Dalam persiapannya menghadapi potensi longsor akibat prediksi hujan, Kapolda menjelaskan bahwa 2083 personel gabungan telah disiapkan untuk beroperasi di 36 pos pengamanan dan 16 pos pelayanan.
"Jumlah personel ini fluktuatif dan bisa ditambah sesuai dengan dinamika bencana yang terjadi," tambah Kapolda.
Kapolda juga menegaskan kesiapan untuk melaporkan setiap dinamika di lapangan kepada pihak berwenang dan meminta penambahan personel jika diperlukan.
Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa keselamatan dan kelancaran ibadah Natal juga menjadi fokus operasi, dengan melibatkan kerjasama dengan komunitas agama lainnya.
Rapat koordinasi di Polda, diikuti oleh Kapolres dan semua stakeholder Bupati, telah dilakukan untuk memastikan keselamatan perayaan ibadah Natal umat Kristen.
Kapolda mengungkapkan bahwa ormas Islam juga terlibat dalam menjaga keamanan, sebagai bentuk toleransi antarumat beragama di Riau.
Setelah sambutan Kapolda dan pemeriksaan personel, Irjen Iqbal memberikan pita operasi LK 2023 kepada perwakilan personel, menandai dimulainya operasi untuk mengamankan jalur-jalur rawan longsor di Sumut dan Sumbar. (*)
Tags : natal dan tahun baru, pemprov riau siapkan strategi antisipasi nataru 2024, strategi nataru fokus daerah rawan longsor,