PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Sejumlah ruas jalan dalam kota di Pekanbaru, Riau rusak karena tak dirawat dan tak diperbaiki. Warga pun mengeluh karena jalan rusak itu menyebabkan banyak korban.
Pantauan dilapangan kerusakan jalan terjadi di sejumlah ruas jalan dalam kota. Jalan rusak itu antara lain di Jalan Dahlia, Jenderal, Cipta Karya, Fajar Ujung, Dharma Bakti, Kartama, Adi Sucipto, Rambutan, Paus dan banyak lagi jalan dalam kota lainnya mengalami hal sama.
Di lokasi tersebut terlihat jalan ada bekas tambal sulam. Namun tambal sulam itu tidak bertahan lama dan kembali rusak.
Warga Jalan Adi Sucipto misalnya, minta pemerintah segera melakukan perbaikan. Sebab, jalan kian rusak sejak beberapa bulan terakhir.
"Jalan ini kalau tak diperbaiki bisa makin parah rusaknya. Sekarang saja sudah banyak korban jatuh dan kecelakaan," kata Wimar, salah satu penduduk setempat menetap tinggal sejak 1983.
Ia mengulang kembali soal jalan Adi Sucipto kisahnya merupakan satu-satunya jalan lintas menuju Sumatera Barat (Sumbar).
"Dulu Jalan ini cukup lebar, sekarang terasa sempit dan mulai mengalami kerusakan," ungkap Wilmar mengenangnya.
Tetapi beberapa lokasi titik jalan rusak untuk menghindari korban, warga ramai-ramai melakukan perbaikan seadanya di lubang-lubang yang dalam dan besar. Hal itu dinilai efektif untuk sementara waktu.
"Ini warga loh yang perbaiki sendiri. Jadi apa mau menunggu 2024 baru diperbaiki, nunggu Pilkada, Pileg baru jalan diperbaiki? Sementara korban ada terus," kata Aldi, warga Jalan Paus.
Maklum lah jalan Paus yang selalu ramai di lalui kenderaan menghubungkan ke kota itu juga kondisinya mengalami kerusakan dibeberapa titik.
Menurutnya banyak pengendara sepeda motor jatuh dan rusak akibat jalan berlubang. Apalagi saat musim hujan, lubang yang tergenang air tidak terlihat.
"Kalau hujan kan lubang tergenang air, itu kadang banyak masuk jatuh. Ya minimal motor rusak," katanya.
Sementara di Jalan Jenderal, terlihat ruas jalan rusak akibat bekas galian proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Kondisi jalan yang rusak parah membuat warga harus bahu membahu menimbun lubang pakai tanah dan pasir.
Sejumlah ruas jalan dalam kota Pekanbaru rusak juga disebabkan adanya proyek instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) akhirnya berbuntut masyarakat melayangkan somasi ke Menteri PUPR hingga Penjabat Wali Kota, Muflihun.
Seperti apa kerusakan jalan itu?
Hasil penyelusuran terlihat sejumlah ruas jalan rusak di jalur proyek IPA dimana terlihat banyak jalan berlubang karena tak kunjung diperbaiki setelah digali.
Di Jalan Dahlia misalnya, terlihat jalan rusak dan berlubang membuat pengendara harus hati-hati saat melintas. Begitu juga di Jalah KH Ahmad Dahlan, jalan rusak dan berlubang cukup berbahaya.
Beberapa kerusakan jalan juga terlihat di sejumlah persimpangan. Jalan-jalan itu rusak setelah dilakukan tambal sulam dan tidak merata.
Warga sudah jenuh dan bosan melihat pemandangan jelek yang saban hari terlihat, lantas, somasi pun dilayangkan Tim Advokat Pejuang Riau setelah menerima kuasa perwakilan masyarakat dan organisasi masyarakat di Pekanbaru.
Mereka melakukan somasi ke pejabat terkait akibat dampak proyek yang tak kunjung tuntas.
"Somasi ini mengeluhkan proyek instalasi pembuangan air limbah (IPAL) yang telah dikerjakan PT Wijaya Karya (Wika) dan PT Hutama Karya (HK). Proyek diduga sudah menyebabkan kerusakan pada jalan-jalan di Pekanbaru," terang Ketua Tim Advokat Pejuang Rakyat, Suroto padamedia kemarin.
Dalam somasi yang dilayangkan itu, masyarakat menilai sejumlah titik jalan di Pekanbaru rusak. Jalan-jalan rusak akibat proyek yang digarap sejak tahun 2018 lalu.
"Kondisi sekarang dibeberapa titik jalan di Pekanbaru masih ada yang dalam tahap pengerjaan. Tetapi banyak juga pekerjaan IPAL sudah selesai jalan dibiarkan dalam keadaan rusak dan buruk," kata Suroto.
Kondisi itu tentu menimbulkan berbagai ketidaknyamanan dan kerugian kepada pengguna jalan. Termasuk pedagang dan masyarakat di sekitar lokasi pekerjaan proyek.
"Berdasarkan surat kuasa yang diberikan kami Tim Advokat Pejuang Riau dalam sehari dua hari ini akan menyampaikan somasi kepada Kementrian PUPR, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau, Direktur PT Wijaya Karya dan Direktur PT Hutama Karya," katanya.
Selain pejabat tersebut, sejumlah pejabat juga disomasi adalah Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun. Somasi itu dilayangkan karena dinilai tak mengawasi proyek selama pengerjaan.
"Kami juga melakukan gugatan terhadap Pemerintah Kota Pekanbaru karena tidak melakukan pengawasan terhadap proyek ini. Somasi kita kirimkan juga ke Pj Wali Kota. Masalah kerusakan jalan bukan baru. Artinya kita sudah dapat banyak keluhan semua soal kerusakan jalan," imbuh kuasa hukum lain, Zulkarnain Kadir.
Melihat berbagai keluhan akibat kerusakan jalan dalam kota Pekanbaru yang sudah berlarut-larut ini, DPRD Pekanbaru juga membeberkan penyebab Jalan mudah rusak.
"Titik jalan rusak, hampir tiap pekan bertambah. Apalagi kondisi musim hujan saat ini, dipastikan jumlah titik rusak makin banyak."
"Kita bisa lihat di lapangan, perbaikan jalan itu tak bertahan lama. Satu atau dua bulan ke depan, pasti rusak lagi. Apalagi hanya tambal sulam, pasti cepat rusak lagi," kata Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Nurul Ikhsan.
DPRD Pekanbaru membeberkan beberapa penyebab, mudahnya jalan rusak di Kota Bertuah ini.
Nurul Ikhsan menjelaskan, bahwa banyaknya titik jalan rusak di Kota Pekanbaru, karena minimnya pengawasan, dan Pemko tidak tegas.
Minim pengawasan yang dimaksudkan, yakni saat pengerjaan perbaikan jalan, selama ini kontraktor terkesan mengerjakannya asal-asalan. Sehingga kualitasnya banyak yang tak sesuai spesifikasi.
Menurutnya, kelemahan Pemko Pekanbaru selama ini, karena tidak tegas dalam memberikan sanksi. Baik ke kontraktornya maupun ke OPD terkait. Sehingga tidak ada efek jera, dan akan selaku begitu ke depannya.
Padahal, jalan ini merupakan hal yang langsung bersentuhan dengan masyarakat banyak. Jika jalan rusak dan hancur, akan berpotensi menimbulkan kecelakaan.
"Sudah berapa akibat jalan rusak, masyarakat jadi korban. Apalagi dalam kondisi genangan air, banyak masyarakat yang merasa dirugikan," paparnya.
Karena sudah banyak jalan yang rusak, Komisi IV DPRD yang membidangi infrastruktur meminta kepada Pemko Pekanbaru, untuk segera memperbaikinya. Sebab, semakin lama tak diperbaiki, maka jalan akan semakin hancur. Termasuk halnya jalan rusak akibat galian IPAL dan SPAM.
"Untuk jalan rusak akibat galian IPAL, sudah sering kita minta cepat diperbaiki. Pemko harus tegas kepada kontraktornya, jangan mau dikasih janji saja," tegasnya seraya meminta, agar anggaran perbaikan jalan di APBD Murni 2023 nanti, porsinya harus besar. Sehingga nanti tidak menjadi alasan lagi, kekurangan anggaran.
Sebelumnya Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Indra Pomi Nasution menegaskan, bahwa pihaknya akan terus memperbaiki jalan-jalan yang rusak di Kota Pekanbaru ini.
Namun ada yang harus skala prioritas, dan lainnya.
"Tapi yang pasti, PUPR akan komitmen untuk melakukan pekerjaan perbaikan, termasuk juga pengawasan di lapangan" katanya.
Sementara itu, untuk jalan rusak akibat galian IPAL, pihaknya sudah memberikan deadline penuntasan dan pengembalian aspal ke bentuk semula, hingga Januari 2023 nanti.
Jika tidak juga rampung, maka pihak kontraktor IPAL akan mendapatkan sanksi berupa denda oleh Pemko Pekanbaru.
"Jadi, Januari 2023 itu sudah harus rampung semuanya. Tidak ada alasan lagi," tambahnya.
Beberapa titik pengaspalan dan perbaikan dilakukan di antaranya jalan kawasan Kecamatan Sukajadi, Kecamatan Senapelan hingga Kecamatan Pekanbaru Kota. Perbaikan juga berlangsung di ruas jalan sekitar Kecamatan Limapuluh.
"Perbaikannya, mulai jalan rusak rusak, termasuk spot yang belum tuntas perbaikannya," terangnya.
Jalan rusak bukan hal yang baru lagi, ini juga membuat Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar merasa gerah karena kerap mendapat aduan jalan rusak, termasuk di Kota Pekanbaru.
Gubri berharap Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru memprioritaskan perbakan jalan rusak, katanya saat peresmian Jalan Paus Rumbai, Pekanbaru, Kamis (1/12/2022) lalu.
Jalan Paus Rumbai yang ada di Kota Madani yang diresmikan Gubernur Syamsuar merupakan jalan provinsi program kerja Tahun 2022. Jalan ini menghubungkan Pekanbaru dengan beberapa daerah lainnya seperti Kota Dumai dan Kabupaten Siak.
Sebelumnya, Gubernur Syamsuar juga telah meresmikan Jalan Teropong Sidomulyo Barat Kota Pekanbaru.
Jalan tersebut sebelumnya dalam kondisi rusak parah dan berlubang. Sehingga menyulitkan masyarakat untuk melewatinya.
Gubri menyebut pembangunan jalan provinsi dan jalan di Pekanbaru tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kepada masyarakat.
Kepada Pemerintah Kota Pekanbaru, Gubernur Syamsuar mengingatkan agar lebih memprioritaskan pembangunan insfrastruktur jalan rusak. Terutama jalan masyarakat yang padat aktivitas, sehingga infrastruktur yang ada bisa merata dan memberikan manfaat kepada masyarakat.
"Kami harap kepada Walikota Pekanbaru agar diprioritaskan jalan-jalan rusak, terutama yang menyangkut dengan aktivitas masyarakat," jelasnya.
Gubri melihat, banyaknya jalan rusak didaerah terutama di Kota Pekanbaru, sebagai akibat adanya ipal yang hingga saat ini belum selesai pembangunannya. Sehingga Syamsuar memandang hal itu perlu disampaikan ke Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian PUPR agar adanya percepatan pembangunan jalan.
Gubri mengaku akan mengupayakan tahun depan masih memberikan dukungan kauangan untuk Kota Pekanbaru dalam rangka membantu infrastruktur yang ada di Kota Madani.
"Insyaallah tahun depan masih ada dukungan keuangan adalam rangka untuk membantu Kota Pekanbaru," pungkas Gubri. (*)
Tags : Jalan Rusak, Jalan Dalam Kota Pekanbaru Rusak, Warga Resah Lihat Jalan Rusak, PUPR dan Wali Kota di Somasi,