INDRAGIRI HULU – Banyak badan Jalan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) mengalami kerusakan parah, pengalihan jalur angkutan truk perlu dilakukan.
"Jalan diseputaran Peranap, Kuala Cinako dan Air Molek Inhu mengalami kerusakan parah jalur angkutan truk bertonase besar perlu dialihkan."
"Sudah terjadi kemacetan lalu lintas mengingat kerusakan badan jalan provinsi khususnya di Kecamatan Peranap dan Kecamatan Kuala Cinaku Kabupaten Inhu," kata Ketua Dewan Pengurus Kabupaten (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Inhu, Asun alias Mastur yang sudah menyampaikannya pada Pemerintah Kabupaten Inhu setempat.
Tetapi Mastur kembali menyampaikan pada media akibat lalulalang kendaraan truck angkutan batubara bertonase besar di wilayah itu mengakibatkan banyaknya terjadi kerugian dan perlu segera dilakukan pengalihan jalur angkutan.
"Jadi ini salah satunya yang rusak parah dan hancur umumnya pada jalan lintas tengah dari Peranap Simpang Kelayang, Air Molek, Pematang Rebah, Rengat hingga Kuala Cinaku."
"Kita sudah menyampaikan hal terjadi pada pemkab setempat, di wilayah kecamatan itu perlu segera diambil tindakan," sebut Mastur saat acara pelantikan pengurus DPK Apindo Inhu di ruang Auditorium Lantai IV Kantor Bupati Inhu Rabu tanggal 14 September 2022 yang di hadiri asisten perekonomian dan pembangunan Setda Pemerintah Inhu, Paino dan Forkopimda dan sejumlah kepala OPD Inhu.
Dilapangan yang paling banyak dilalui truk angkutan batubara, tetapi kenderaan bertonase besar ini bisa dialihkan melalui jalan alternatif pada jalan lintas selatan dari Simpang Peranap arah jalur Lubuk hingga Anak Talang, Batu Papan Kilan, Simpang SMP Seberida ke Simpang PT KAT Duta Palma sampai ke Palabuhan dengan jarak sekitar 110 kilometer.
"Jika bisa dialihkan segera maka banyak keuntungan didapat, selain mengurangi kerusakan lebih parah badan jalan dan kemacetan, setidaknya juga akan menambah pemasukan perekonomian masyarakat di sepanjang jalan alternatif karena banyak dilalui kenderaan," katanya.
Menurut perkiraannya, tahun 2023 mendatang mobil truck angkutan batubara diperidiksi bukan semakin berkurang namun akan semakin bertambah.
Jalur angkutan batubara terus hilir mudik dijalan provinsi baik dari Simpang Lima Rengat Pulau Jumat yang diperkirakan volumenya semakin tinggi, "badan jalan lintas selatan itu tak layak untuk dilalui kenderaan bertonase besar mengingat selain ruas lebar jalan yang sempit (5 meter) yang seharusnya dibutuhkan kelebaran 7 meter," terangnya.
“Makanya selama ini masyarakat setempat mengeluhkan hilir mudik truk-truk pengangkut batu bara ini, selain macet juga menambah kerusakan jalan serta mengancam keselamatan lalulintas," urianya.
Jika kerusakan jalan sudah cukup parah, kenderaan diminta mengurangi kecepatan angkutan kenderaan yang tonase besar dan mereka perlu dialihkan kejalur lain.
Sementara pihak investor pemilik IUP tambang batubara juga sudah merasa kesulitan tentang jalur jalan yang mereka gunakan, namun Apindo memberikan solusi perlunya dilakukan pengalihan jalur angkutan ke jalan lintas selatan. (rp.sdp/*)
Tags : Asosiasi Pengusaha Indonesia, Apindo Inhu Asun alias Mastur, Jalan Lintas Selatan Alami Kerusakan Parah, Pengalihan Jalur Angkutan Truk di Inhu, News Daerah,