Headline Agama   20-05-2025 12:4 WIB

Jamaah Haji Diminta Jaga Kesehatan karena Panas Ekstrem Sudah Melanda Makkah yang Suhunya Bisa Mencapai 46 Derajat

Jamaah Haji Diminta Jaga Kesehatan karena Panas Ekstrem Sudah Melanda Makkah yang Suhunya Bisa Mencapai 46 Derajat

Suhu ini diperkirakan akan meningkat seiring mendekatnya musim panas.

MAKKAH — Suhu panas ekstrem melanda Makkah, arab Saudi, menjelang puncak haji yang akan berlangsung pada awal Juni 2025. 

Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji yang akan berlangsung di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau seluruh jamaah haji Indonesia untuk menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrem dan kepadatan jemaah yang terus meningkat.

Langkah ini penting agar jemaah dapat menjalani seluruh rangkaian ibadah dalam kondisi prima, khususnya saat wukuf di Arafah.

Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. M. Imran, menyampaikan bahwa suhu di Makkah dalam dua hari terakhir tercatat mencapai 42 hingga 46 derajat Celcius.

Suhu tersebut diperkirakan akan terus meningkat seiring mendekatnya musim panas pada Juni 2025.

Kondisi ini diperparah dengan meningkatnya kepadatan jemaah dari berbagai negara yang kini mulai memadati Kota Makkah.

“Jumlah jamaah yang datang semakin bertambah, baik dari Madinah maupun dari Tanah Air. Saat ini, lebih dari 71 ribu jemaah haji Indonesia telah berada di Makkah, dan akan terus bertambah hingga mencapai 203 ribu orang,” ujar dr. Imran dalam konferensi pers di Kantor Urusan Haji Makkah, Arab Saudi, Senin (19/5/2025).

Ia menuturkan, situasi kepadatan dan suhu yang tinggi berpotensi menimbulkan kelelahan, dehidrasi, hingga memperparah kondisi kesehatan jemaah, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes, atau gangguan pernapasan.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, hingga 18 Mei 2025 pukul 16.00 WAS, terdapat 1.167 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di kalangan jemaah.

Jika tidak ditangani dengan baik, ISPA dapat berkembang menjadi pneumonia, yang selama ini menjadi salah satu penyebab utama perawatan jemaah di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit Arab Saudi.

“Penyakit terbanyak yang kami temukan saat ini adalah ISPA, hipertensi, dan diabetes. Terdapat juga jemaah yang dirawat  karena radang paru, paru kronis, dan jantung koroner. Kami berharap semua jemaah dapat segera pulih agar dapat mengikuti puncak haji,” jelas Imran.

Ia juga menyampaikan rasa duka atas wafatnya 28 orang jamaah hingga 18 Mei 2025, yang umumnya disebabkan oleh penyakit jantung dan infeksi sistemik akibat penurunan daya tahan tubuh.

Untuk mencegah risiko kesehatan yang lebih berat, Imran memberikan sejumlah imbauan kepada jamaah, khususnya yang lansia atau memiliki penyakit bawaan:

  • Istirahat setelah tiba di Makkah sebelum melaksanakan umrah wajib.
  • Hindari keluar hotel pada siang hari antara pukul 10.00–16.00 WAS.
  • Perbanyak minum air, terutama air zamzam. Jangan menunggu haus; idealnya minum 200 cc setiap satu jam saat beraktivitas di luar.
  • Gunakan masker bagi jamaah yang mengalami batuk atau flu untuk mencegah penularan.
  • Bagi jamaah dengan penyakit kronis, hindari aktivitas berat seperti umrah sunah, dan fokuslah pada ibadah ringan seperti zikir, tadarus, dan sedekah dari hotel.

Ia juga menyarankan agar lansia dan jemaah disabilitas menggunakan kursi roda saat tawaf dan sa’i, serta senantiasa didampingi oleh jemaah yang lebih sehat atau lebih muda.

“Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter kloter minimal seminggu sekali. Minum obat secara teratur dan segera sampaikan bila ada keluhan,” pesan Imran.

Ia menegaskan bahwa Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik agar jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan aman, nyaman, dan sehat. 

Jaga kesehatan di puncak haji

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali mengingatkan jamaah calon haji Indonesia untuk menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrem dan kepadatan jamaah yang terus meningkat.

Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi M Imran menyampaikan menjaga kondisi kesehatan ini penting agar jamaah dapat menjalani seluruh rangkaian ibadah dalam kondisi prima, khususnya saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

"Jumlah jamaah yang datang semakin bertambah, baik dari Madinah maupun dari Tanah Air. Saat ini, lebih dari 71 ribu calon haji Indonesia telah berada di Makkah, dan akan terus bertambah hingga mencapai 203 ribu orang," ujar Imran di Makkah, Senin.

Imran mengatakan suhu di Makkah dalam dua hari terakhir tercatat mencapai 42 hingga 46 derajat Celcius. Diperkirakan akan terus meningkat seiring mendekatnya musim panas pada Juni 2025.

Menurut dia, situasi kepadatan dan suhu yang tinggi berpotensi menimbulkan kelelahan, dehidrasi, hingga memperparah kondisi kesehatan jamaah, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta, seperti hipertensi, diabetes atau gangguan pernapasan.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan hingga 18 Mei 2025 pukul 16.00 WAS, terdapat 1.167 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang diidap jamaah.

Jika tidak ditangani dengan baik, ISPA dapat berkembang menjadi pneumonia, yang selama ini menjadi salah satu penyebab utama perawatan jamaah di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit Arab Saudi.

"Penyakit terbanyak yang kami temukan saat ini adalah ISPA, hipertensi, dan diabetes. Terdapat juga jamaah yang dirawat karena radang paru, paru kronis, dan jantung koroner. Kami berharap semua segera pulih agar dapat mengikuti puncak haji," kata Imran.

Ia menyampaikan duka mendalam atas wafatnya 28 calon haji hingga 18 Mei 2025, yang umumnya disebabkan oleh penyakit jantung dan infeksi sistemik akibat penurunan daya tahan tubuh.

Untuk mencegah risiko kesehatan yang lebih berat, Imran memberikan sejumlah imbauan kepada jamaah, khususnya jamaah lansia atau memiliki penyakit bawaan.

Pertama, istirahat setelah tiba di Makkah sebelum melaksanakan umrah wajib. Kedua, hindari keluar hotel pada siang hari antara pukul 10.00–16.00 WAS.

Lalu, perbanyak minum air, terutama air zamzam, jangan menunggu haus, idealnya minum 200 cc setiap satu jam saat beraktivitas di luar. Keempat, gunakan masker bagi jamaah yang mengalami batuk atau flu untuk mencegah penularan.

Terakhir, bagi jamaah dengan penyakit kronis, hindari aktivitas berat, seperti umrah sunah dan fokus pada ibadah ringan, seperti dzikir, tadarus, dan sedekah dari hotel.

Ia menyarankan agar lansia dan jamaah disabilitas menggunakan kursi roda saat tawaf dan sai, serta senantiasa didampingi oleh jamaah yang lebih sehat atau lebih muda. (*) 

Tags : haji, haji 2025, jamaah haji, manask haji, islam, kesehatan haji, jamaah haji 2025, cuaca ekstrem landa makkah, suhu di makkah hingga 46 derajat, suhu di makkah panas, suhu panas di makkah, cuaca panas di makkah, panas ekstrem di makkah, cuaca panas makkah,