Kesehatan   2025/06/01 15:36 WIB

Jamaah Haji Diminta Jaga Kesehatan, 'Khususnya Bagi Lansia yang Jarang Keluar Kamar'

Jamaah Haji Diminta Jaga Kesehatan, 'Khususnya Bagi Lansia yang Jarang Keluar Kamar'

KESEHATAN - Jamaah haji lanjut usia mengikuti senam kebugaran yang digelar di hotel nomor 312, Syisya, Makkah, Sabtu (31/5/2025).

Senam lansia ini merupakan salah satu bentuk layanan yang diberikan  Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).

Fauzi Nurdin (80), jamaah asal lampung, salah satu jamaah yang mengikuti senam. Ia tampak menirukan seluruh gerakan instruktur. Meski gerakan yang ia tirukan tak persis, namun kakek Fauzi tetap gembira. “Sehat, Alhamdulillah," ucapnya dengan senyuman merekah.

Jamaah lansia lainnya bernama Supriyati Sudarmi (62). Ia mengungkapkan kegembiraannya karena setelah senam tubuhnya menjadi lebih segar. "Lebih segar dan lebih enak," kata Supriyati

Setiap gerakan diikuti dengan baik dan riang oleh Supriyati. Namun, ia mengaku kesulitan saat mengikuti gerakan tepuk tangan. Pasalnya, tangan kirinya tidak bisa digerakkan karena terkena stroke. 

"Strokenya sudah 10 tahun, setengah ini (badan) ini aja, tapi kaki digerakkan enak," kata dia.

Menjelang beberapa hari lagi menjalani puncak haji di Armuzna, Supriyati sudah menyiapkan beberapa keperluan. Di antara yang dia siapkan adalah air dan topi.

“Yang buat semprot-semprot, payung, kaca mata hitam, baju satu setel doang katanya, terus makanan ringan seperti roti," kata Supriyati asal Bandar Lampung itu.

Sementara itu, instruktur senam lansia Poppy Novitasari mengatakan bahwa senam ini dilakukan karena lansia jarang keluar kamar.

Bahkan ketika ia melakukan kunjungan, kebanyakan lansia tidak menyalakan AC sehingga sirkulasi udaranya tidak berjalan.

Awalnya, dia memprogramkan lansia untuk keluar kamar menuju lobi hotel kemudian melakukan peregangan. Karena kondisi lobi terlalu ramai lalu lalang orang dan banyak asap rokok, akhirnya ia pindahkan senam lansia di koridor belakang hotel persis di depan posko satelit kesehatan.

"Setiap ada dokter jaga, kita adakan senam," ungkap Poppy yang juga Ketua Kloter JKG 12.

Poppy menyajikan senam yang ditujukan sesuai dengan problem-problem yang banyak diderita lansia, yaitu senam anti-hipertensi dan senam anti-osteoporosis yang dilakukan dengan gerakan-gerakan ringan.

"Tetapi kadang-kadang, sudah capek belum? Belum. Terus kita kasih (senam) Maumere untuk membangun keceriaan aja, membangun keceriaan di antara lansia," ujar Poppy.

Sebagai ketua kloter, ia juga sudah mengimbau kepada para jamaah lansia agar tidak melaksanakan aktivitas berat. "Dan lansia ini memang tidak ke Harom ya, hanya umrah wajib saja di awal," ujar Poppy.

Setelah melaksanakan senam selama sekitar 15 menit, jamaah lansia melakukan pemeriksaan rutin di posko satelit kesehatan.

Dokter di posko satelit kesehatan hotel 312, Intan Kusuma Dewi mengungkapkan bahwa persiapan kesehatan lansia utamanya untuk menyiapkan fisik mereka menjelang Armuzna. 

"Kita periksa kondisi umumnya dulu, apakah perlu safari wukuf, murur, atau tanazul Mina," ucap Intan.

Jamaah haji dari JKG 12 terdapatnya 145 lansia. Berdasarkan pemeriksaan, Intan menjelaskan bahwa diajukan murur sebanyak 98 orang bersama pendampingnya.

"Kalau tanazul sudah mandatori, jadi semua (lansia) akan kembali ke hotel," ujar Intan.

Sementara Anggota Amirul Hajj Indonesia sekaligus Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, Prof Dr Taruna Ikrar, menggelar pertemuan bilateral dengan President of the Saudi Food and Drug Authority (SFDA), Prof Dr. Hisham bin Saad Aljadhey, pada Sabtu, (31/5/2025).

Pertemuan ini berlangsung di Kantor Urusan Haji Indonesia di Makkah.

Pertemuan kedua tokoh penting ini bertujuan untuk memastikan bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh petugas dan jamaah haji Indonesia pada musim haji 1446 H / 2025 M memenuhi standar keamanan dan kelayakan konsumsi.

Prof Taruna Ikrar menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang baik antara otoritas Arab Saudi dan Indonesia dalam hal pengawasan pangan dan obat selama penyelenggaraan ibadah haji.

Ia menekankan pentingnya standar keamanan yang tinggi mengingat besarnya jumlah jamaah haji Indonesia tahun ini, yaitu sebanyak 241.000 orang.

“Kami sangat menghargai komitmen Saudi Food and Drug Authority dalam menjaga kualitas konsumsi jamaah. Ini sangat penting untuk menjamin ibadah berlangsung lancar, sehat, dan khusyuk,” ujar Taruna.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak juga sepakat dalam penggunaan obat dalam negeri bagi jamaah Indonesia di Tanah Suci. 

"Kita bawa obat agar obat kami bisa gunakan untuk jamaah. Dia (Prof Hisam) cuma pesan , penggunaannya harus ahlinya, nah kita di  tim kesehatan itu seribu lebih, ada tenaga kesehatan dan dokter," ujarnya.

Prof. Hisham bin Saad Aljadhey menyambut baik sinergi antara SFDA dan BPOM RI dalam memastikan produk makanan, minuman, dan obat-obatan yang beredar selama haji telah memenuhi regulasi yang berlaku baik secara nasional maupun internasional.

Menanggapi hal ini, Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Nazaruddin Umar, memberikan apresiasi atas langkah aktif yang diambil Prof. Taruna Ikrar dalam memastikan kualitas konsumsi jamaah haji Indonesia.

Menurutnya, pengawasan ketat terhadap makanan, minuman, dan obat-obatan merupakan bentuk nyata dari pelayanan prima kepada jamaah.

"Kami sangat menekankan pentingnya aspek kesehatan dalam ibadah haji. Pemerintah ingin memastikan bahwa seluruh makanan, minuman, dan obat-obatan yang dikonsumsi jamaah Indonesia telah melalui proses pengawasan yang ketat dan sesuai standar internasional. Kolaborasi BPOM dengan SFDA adalah langkah strategis demi keselamatan dan kenyamanan jamaah," ujar Menteri Agama.

Pertemuan ini menjadi langkah nyata diplomasi teknis antara dua lembaga pengawas yang sama-sama memiliki peran penting dalam melindungi kesehatan publik, khususnya dalam konteks penyelenggaraan haji yang berskala internasional.

Prof. Taruna Ikrar juga menambahkan bahwa pengawasan secara menyeluruh akan terus dilakukan selama masa puncak haji, guna memastikan seluruh produk konsumsi jamaah — mulai dari katering, minuman kemasan, hingga obat-obatan — benar-benar aman, terstandarisasi, dan layak konsumsi pungkas taruna. (*)

Tags : haji, haji 2025, jamaah haji, manasik haji, petugas haji, ppih, arab saudi, kesehatan haji, armuzna, senam kebugaran,