Riau   2023/05/28 12:35 WIB

Jelang Idul Adha Pedagang Hewan Kurban Lakukan Sejumlah Persiapan, Dinas PKH Riau: Sapi Sudah Dicek dan Suntik Vitamin

Jelang Idul Adha Pedagang Hewan Kurban Lakukan Sejumlah Persiapan, Dinas PKH Riau: Sapi Sudah Dicek dan Suntik Vitamin
Sapi peternak disuntik vitamin anti PMK.

PEKANBAURU, RIAUPAGI.COM - Menjelang Hari Raya Idul Adha 2024 pedagang hewan kurban melakukan sejumlah persiapan. Mereka harus memastikan hewan kurban yang dijual sehat dan bebas dari wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK).

"Jelang Idul Adha pedagang hewan kurban melakukan sejumlah persiapan."

Dinas Peternakan kabupaten/kota se-Riau mulai pemeriksa kesehatan hewan kurban. Pengecekan dilakukan ke penjual hewan ternak hingga penampungan.

Salah satu pedagang hewan kurban, Hafis (39) mengatakan bahwa untuk mamastikan bahwa hewan kurban yang dia jual aman dari PMK adalah dengan pengambilan sapi dari daerah yang tidak terpapar wabah PMK.

"Sapi kita lokal, sejauh ini tidak ada yang kena PMK," katanya, Minggu (28/5).

Selain itu, dirinya juga selalu berkordinasi dengan Dinas Peternakan setempat (Inhu) untuk memastikan kesehatan sapi sapinya dan sudah mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

"Kita berkordinasi dengan dinas terkait untuk menjaga sapi-sapi kita layak kurban, sapi kita sehat semua," katanya.

"Sapi kita sudah di cek, disuntik vitamin C dan antibiotik, kemudian kalau ada indikasi gejala PMK mereka datang untuk melakukan penyuntikan baik obat maupun vitamin untuk hewan," katanya.

Selain itu, dirinya mengatakan bahwa jumlah hewan yang dia jual saat ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Di mana pada tahun sebelumnya sekitar 30 ekor, namun saat ini hanya 20 ekor saja.

"Saya kurangi, tahun lalu ada 30 ekoran, kalau sekarang 20, itu berkurang lah, karena kekhawatiran adanya pmk," katanya.

"Jadi kalau sapi tumbang dan untung kita nggak seberapa kemudian sapinya tumbang (karena PMK) itu perih kali," katanya menceritakan.

Darwis mengatakan bahwa sapi yang dia jual di lapaknya dijual dari harga Rp14 juta sampai Rp30 juta. Dan itu tergantung bobot sapi.

"Karena kita jualnya per kilo, kita ngejualnya pakai sistem timbang ditempat," pungkasnya.

Sementara Dinas Peternakan kabupaten/kota se-Riau mulai pemeriksa kesehatan hewan kurban.

"Pemeriksaan hewan kurban untuk pengecekan saat dilakukn penjualan hewan ternak hingga penampungan."

"Setelah diperiksa dan ternak  dinyatakannya sehat, akan diberikan sertifikat kesehatan hewan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh Faralinda Sari, Sabtu (27/5). 

Hewan ternak yang diperiksa juga dilakukan pengecekan dokumen lalu lintas hewan ternak.

Pihaknya menyarankan kepada masyarakat ketika membeli ternak kurban, pilih hewan yang sudah memiliki sertifikat kesehatan. Dokumen itu dikeluarkan dinas setempat, sehingga kesehatan ternak yang dikurbankan dapat terjamin.

Selain itu, lanjut Faralinda, pihaknya juga bakal melakukan pengawasan saat pelaksanaan pemotongan hewan kurban saat Hari Raya Iduladha. 

"Sebelum dan ketika Hari Raya Iduladha, petugas juga akan turun untuk pengawasan pelaksanaan pemotongan kurban sesuai dengan teknis kesehatan dan kesejahteraan hewan, serta pemeriksaan post mortem (sesudah kematian), yaitu pengecekan daging dan jeroan yang dihasilkan," tutupnya. (*)

Tags : wabah pmk, pmk, hewan kurban, idul adha,