PEKANBARU - Jelang Imlek yang perayaannya jatuh pada 1 Februari 2022 mendatang omzet pedagang pernak-pernik merosot tajam ditengah pandemi ini.
Menjelang Tahun Baru Imlek 2022, warga Tionghoa berbondong-bondong mencari pernak-pernik khas Imlek. Salah satu tempat favorit membeli pernak-pernik seperti di bilangan Jalan Riau, Pekanbaru masih sepi pengunjung.
"Di tengah pandemi Covid-19 ini, suasana tempat jualan di kawasan tersebut masih sepi pembeli."
"Jangankan omzet untung, buat tetap survive saja, syukur-syukurlah. Yang penting, sekarang bertahan dulu di tengah pandemi ini," ujar Ko Wan, pemilik toko pernak pernik Imlek di Jalan Riau, Jumat (21/1).
Stand toko milik Ko Wan ini memang terlihat masih sepi pembeli. Nuansa berwarna merah dengan gemerlap emas, mewarnai seisi toko miliknya. Mulai dari aksesoris seperti angpau, lampion, gantungan, hingga tempelan/stiker khas Imlek memenuhi isi toko.
Sayang di tengah pandemi Covid-19 ini, Ko Wan mengaku, omzet untuk penjualan pernak-pernik Imlek merosot tajam. Untuk bertahan saja, baginya sudah bagus.
Ko Wan membandingkan suasana standnya saat Imlek tahun lalu dengan tahun ini. "Beda jauh banget ya. Tahun lalu H-4, H-3 perayaan Imlek, sudah ramai pol. Sekarang ya bisa dilihat sendiri," jelasnya.
Benar saja, stand Ko Wan saat ini belum begitu ramai dikunjungi pembeli. Hanya ada beberapa hilir mudik pengunjung yang hanya sekadar melihat-lihat dan bertanya kepadanya. Meski begitu, pernak-pernik yang dia jual, diyakini Ko Wan membawa keberuntungan terkhusus di Tahun Macan Air.
"Mayoritas sih, cari yang berbau Macan Air motif pernak-perniknya. Ini nanti kan, Tahun Macan Air. Tapi, hampir semua pernak-pernik Imlek di sini, artinya sama. Sama-sama membawa keberuntungan," terangnya.
Hal serupa juga dialami Tan Can. Can, sapaan akrabnya, merasa toko jualannya sepi pembeli di bilangan Jalan Tuanku Tambusai. Bila dibanding tahun lalu, omzetnya turun drastis, lebih dari 50 persen.
"Tahun lalu gitu, dekat-dekat Imlek, sehari bisa omzet Rp 15-20 juta. Sekarang, Rp 5 juta aja udah lumayan. Pokoknya tetap jualan, biar tak dikira tutup, nanti kalau tutup kita malah kehilangan pelanggan," terangnya.
Can yang sudah berjualan pernak-pernik Imlek sejak tahun 2009 di Jalan Tuanku Tambusai ini merasa baru kali ini suasananya sepi. "Udah 12 tahun, ya baru kali ini sepi ya. Tapi memang masih ada yang beli, cuma jelas beda jauh sama tahun lalu," ungkapnya.
Can sendiri berharap, pandemi Covid-19 segera berlalu, agar ekonomi bisa bangkit dan masyarakat bisa menjalankan kehidupan secara normal.
"Karena saya juga merayakan Imlek, saya percaya di tahun Kerbau Logam ini, pandemi segera berlalu. Vaksinasi uda jalan, semoga segera teratasi," ujarnya.
Salah satu pembeli, Stephen Goutama mengatakan, ingin membeli pernak-pernik Imlek. Karena menjadi sebuah rutinitas tahunan.
"Ya kewajiban, setiap tahun pasti beli pernak-pernik di sini. Yang saya beli biasanya lampion, sama angpao sih. Angpao buat kasih ponakan-ponakan saya, lampion mah buat di tempat kerja saya sama dipasang di rumah," katanya. (rp.jon/*)
Editor: Elfi Yandera
Tags : imlek, pandemi covid-19, Pernak pernik Imlek di Pekanbaru, Jelang Imlek Saat Pandemi, News Kota, Omzet Pedagang Pernak-pernik Imlek Merosot Tajam,