MEMULAI bisnis daging harus memiliki pengetahuan baik dari memilih supplier terpercaya, hingga berpromosi.
Jika memulai bisnis tanpa pengetahuan, yang ada bisa merugi. Belum lagi bisnis ini butuh modal yang cukup banyak mengingat harga daging yang memang tinggi.
Semua bisnis harus dimulai dari kepercayaan diri, riset yang baik, dan juga semangat usaha dan terus belajar.
Bisnis daging memang terlihat menggiurkan. Daging adalah bahan makanan bergizi yang dicari dan dibutuhkan masyarakat.
Ada banyak peluang dan jenis usaha mulai dari daging segar hingga daging beku dan metode penjualan online hingga offline.
Cara Memulai Bisnis Daging
1. Riset Pasar
Sebelum memulai sebuah usaha, Juragan harus terlebih dahulu melakukan riset pasar serta persaingannya. Juragan bisa melihat seberapa luas pasar atau target pasar yang bisa dijangkau dan juga berapa banyak orang yang juga berkecimpung di usaha daging yang tentu akan menjadi kompetitor nantinya.
Selain itu, Juragan juga harus menganalisa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh kompetitor agar Juragan bisa menentukan kelebihan dari bisnis
Juragan bisa melakukan riset dengan berkunjung ke pasar atau tempat penjual daging berada. Lihat apakah usaha mereka laris manis atau bahkan sepi pengunjung.
Jika dagangan terlihat sepi, cari tahu penyebabnya agar Juragan bisa menilai jika usaha ini cocok untuk dijalankan ke depannya atau tidak.
Di tahap ini, Juragan juga mulai menentukan apakah akan berjualan daging segar tapi daging beku. Selain itu, tentukan juga apakah Juragan akan berjualan secara offline atau online atau keduanya.
2. Analisis Modal
Modal adalah salah satu hal utama yang dibutuhkan sebelum memulai sebuah usaha. Modal untuk bisnis daging memang cukup besar karena harga daging yang mahal. Tapi, dengan menganalisa kebutuhan awal sebelum memulai bisnis, Juragan bisa menentukan besaran modal yang dibutuhkan.
Selain daging, modal awal yang dibutuhkan adalah talenan, pisau pemotong daging, celemek, gantungan daging, freezer jika berjualan daging beku, dan lainnya.
Biaya yang cukup besar adalah biaya operasional. Juragan perlu mengeluarkan biaya untuk sewa tempat, listrik, dan biaya pembelian daging.
Penting untuk diketahui bahwa konsumen biasanya lebih memilih daging lokal dibanding daging impor. Daging lokal memiliki rasa yang lebih gurih dan sedap saat dimasak. Jadi, lakukan perhitungan estimasi modal awal yang harus dikeluarkan sebelum memulai bisnis ini.
3. Memilih Supplier Terpercaya
Setelah menghitung modal, langkah berikutnya adalah mencari supplier daging sapi terbaik yang menyediakan daging sapi berkualitas dengan harga yang murah.
Juragan bisa mendatangi peternak sapi atau tempat pemotongan hewan yang menjual daging sapi grosiran untuk kemudian dijual di pasaran. Jika Juragan memiliki peternakan sapi sendiri tentunya akan membantu menjual daging dengan harga lebih murah.
Jangan lupa untuk melakukan perbandingan untuk mendapatkan supplier yang sesuai kebutuhan dengan daging kualitas terbaik.
Bingung cari supplier yang terpercaya?
Fitur Barang Grosir di aplikasi BukuWarung hadir untuk membantu Juragan menemukan supplier yang terpercaya.
Fitur ini merupakan gabungan dengan aplikasi BukuWarung dan Tokoko untuk menemukan supplier yang terpercaya.
Juragan bisa belanja stok barang jualan atau bahan baku dari para supplier Tokoko dengan cara berikut:
Apa sih keuntungan belanja barang grosir di BukuWarung?
4. Memilih Tempat Usaha
Jika Juragan memilih untuk berjualan daging segar, pasar adalah tempat paling strategis untuk memulai bisnis daging.
Lokasi usaha di pasar membuat pembeli akan lebih mudah menemui usaha kita. Namun, pembeli juga akan lebih mudah untuk memilih membeli di kompetitor. Jadi, Juragan harus siap dengan konsekuensinya.
Berjualan daging segar cukup sulit karena komoditi ini tidak bisa bertahan lama kecuali dibekukan atau melakukan pengawetan. Jika Juragan juga menjual daging beku, bisa melakukan pembekuan daging segar agar kualitasnya tetap terjaga.
5. Utamakan Kualitas dan Kejujuran
Banyak berita beredar tentang pedagang daging sapi yang tidak jujur dan menjual daging tidak layak konsumsi, diberi air agar lebih berat, hingga dioplos dengan daging babi.
Ini alasan mengapa Juragan harus pintar memilih supplier agar kualitas daging terjaga sehingga konsumen nyaman berbelanja di toko Juragan.
Berjualan dengan jujur akan mendatangkan keuntungan jangka panjang seperti pelanggan yang loyal dan mereka bisa memasarkan produk Juragan mulut ke mulut sehingga Juragan punya pelanggan baru tanpa harus mengeluarkan biaya.
Selain kualitas daging, kualitas kemasan terutama untuk daging beku juga harus diperhatikan. Terutama jika pengiriman cukup jauh, Juragan mungkin bisa menyediakan kemasan yang kuat dan es kering agar daging tidak membusuk atau bocor di jalan.
6. Melakukan Pemasaran dengan Tepat
Umumnya pedagang daging sapi hanya menunggu pembeli datang. Namun, jika Juragan tidak melakukan strategi pemasaran yang tepat, usaha Juragan bisa saja sulit untuk berkembang.
Selain ke pembeli individu, Juragan juga bisa menawarkan dagangan ke bisnis lain yang biasa membeli dalam jumlah banyak. Tawarkan pada warung makan, katering, hingga hotel dengan harga murah namun kualitas terjaga.
Sebelum menjual dengan harga murah, lakukan negosiasi dengan supplier yang bisa menjual dengan harga murah agar tetap untung.
Juragan juga bisa menggunakan media sosial untuk mempromosikan daging untuk jangkauan pelanggan lebih luas.
7. Pelayanan Terbaik
Nah, setelah pembeli mulai berdatangan jangan lupa untuk menjaga agar mereka tetap setia berbelanja di toko Juragan.
Juragan bisa mulai dengan memberikan pelayanan terbaik dan murah senyum. Tawarkan potongan harga atau harga spesial bagi pelanggan yang loyal. (*)
Tags : bisnis daging, memulai bisnis daging, bisnis daging harus miliki pengetahuuan ,