Jumlah Hotspot Terus Berkurang Setelah Hujan Turun, 'Kini Titik Panas Terbanyak dan Pindah ke Sumsel'
PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Hujan telah mengguyur sebagian wilayah Pulau Sumatera. Jumlah hotspot di Provinsi Riau kini tersisa tujuh titik saja.
"Jumlah titik hotspot terus berkurang di Riau setelah hujan turun."
"Hotspot Sumatera paling banyak terdeteksi di Sumatera Selatan 134 titik dan Lampung 123 titik. Sedangkan Jambi enam titik, Sumatera Barat enam titik, dan Bangka Belitung 10 titik," kata Sanya Gautami, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Riau, Minggu (22/10).
Dari data yang diberikan, terlihat bahwa total titik panas atau hotspot di wilayah Sumatera berjumlah 286 titik.
"Hotspot Riau terdeteksi tujuh titik. Tersebar di Kabupaten Pelalawan tiga titik, Kuantan Singingi satu titik, Indragiri Hilir satu titik, dan Indragiri Hulu dua titik," sebut Sanya.
Seperti diketahui, Pemprov Riau bersama pemerintah daerah 12 kabupaten/kota mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sejak lama. Tetapi terjadi Karhutla di wilayah Rohil, Pelalawan, Bengkalis, Indragiri Hulu, dan Dumai.
Pemprov Riau telah mendapat bantuan helikopter bantuan patroli dan water bombing. Karena sudah mulai teratasi, dua helikopter WB dialihkan ke provinsi lainnya.
Lalu operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengantisipasi bencana Karhutla di Provinsi Riau sudah dimulai untuk wilayah Pelalawan, Kampar, Inhu, dan Siak.
Sementara titik hotspot terbanyak muncul di Sumatera Selatan [Sumsel]. Jumlah hotspot di Pulau Sumatera sudah turun sejak hujan kerap mengguyur.
"Untuk total hotspot di Pulau Sumatera ada 384 titik, paling banyak masih Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 222 titik. Kemudian Lampung 100 titik, Bangka Belitung 55 titik, Bengkulu satu titik, dan Jambi enam titik. Sedangkan Riau nihil hotspot," kata Mia, Prakirawan BMKG.
Sementara visibility atau jarak pandang di Kota Pekanbaru masih normal 10 Km. Kemudian Rengat 7 Km, Dumai 9 Km, Pelalawan 8 Km, dan Tambang 9 Km.
Seperti diketahui, Pemprov Riau bersama pemerintah daerah 12 kabupaten/kota mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sejak lama. Tetapi terjadi Karhutla di wilayah Rohil, Pelalawan, Bengkalis, Indragiri Hulu, dan Dumai.
Pemprov Riau telah mendapat bantuan helikopter bantuan patroli dan water bombing. Karena sudah mulai teratasi, dua helikopter WB dialihkan ke provinsi lainnya.
Lalu operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengantisipasi bencana Karhutla di Provinsi Riau sudah dimulai untuk wilayah Pelalawan, Kampar, Inhu, dan Siak.
Sebelumnya, hujan telah mengguyur sebagian wilayah Pulau Sumatera, jumlah hotspot di Provinsi Riau, sejak Sabtu 21 Oktober 2023 sore terpantau jauh menurun, tersisa hanya tujuh titik panas.
"Di provinsi riau, kabupaten pelalawan menjadi wilayah dengan hotspot terbanyak, mencapai tiga titik, diikuti Inhu dengan dua titik. Kabupaten Kuansing dan Inhil masing-masing memiliki satu titik hotspot," kata Anggun, Prakirawan BMKG Riau.
Dari data yang diberikan, terlihat total titik panas atau hotspot di wilayah Sumatera berjumlah 286 titik.
Wilayah dengan jumlah hotspot terbanyak di Sumatera Selatan dengan 134 titik, disusul Lampung 123 titik dan Jambi enam titik. Sementara Sumatera Barat enam titik, serta Bangka Belitung 10 titik.
Seperti diketahui, Pemprov Riau bersama pemerintah daerah 12 kabupaten/kota mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sejak lama. Tetapi terjadi Karhutla di wilayah Rohil, Pelalawan, Bengkalis, Indragiri Hulu, dan Dumai.
Pemprov Riau telah mendapat bantuan helikopter bantuan patroli dan water bombing. Karena sudah mulai teratasi, dua helikopter WB dialihkan ke provinsi lainnya.
Lalu operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengantisipasi bencana Karhutla di Provinsi Riau sudah dimulai untuk wilayah Pelalawan, Kampar, Inhu, dan Siak. (*)
