WAKIL PRESIDEN [Wapres] ke-10 dan ke-12 Indonesia Jusuf Kalla (JK) menyatakan salah satu alasan mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
"Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pada Pilpres 2024 terus mendapat dukungan karena integritasnya."
"Dari segi pengetahuan, pengalaman, kejujuran, serta integritas Anies memiliki keunggulan dalam hal tersebut," kata juru bicara JK, Husain Abdullah, Rabu (20/12/2023).
Husain mengatakan, dukungan yang disampaikan JK ketika sejak melaksanakan kunjungan kerja di Makassar, Sulawesi Selatan dilakukan karena merasa mempunyai tanggung jawab moral.
Tanggung jawab moral itu, kata Husain, yakni supaya rakyat tidak salah dalam memilih pemimpin yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun mendatang.
Husain menyebut, selama ini JK selalu menyampaikan pesan netral, tetapi sebagai warga negara ia memiliki hak dalam pilihan politik.
Menurut Husain, JK memberikan dukungan politik itu berdasarkan rekam jejak Anies Baswedan. "Pak JK berkeyakinan jika Anies adalah orang yang tepat memimpin Indonesia ke depan," ujar Husain.
Husain mengatakan, JK enggan mengomentari capres lain. Namun, kata dia, JK berpendapat seorang pemimpin harus terbuka jika dikritik, harus adil, dan tidak pemarah.
"Seorang pemimpin juga harus adil agar dapat memakmurkan rakyatnya. Seorang pemimpin harus mengerti ekonomi dasar. Seorang pemimpin tidak boros asal belanja karena dapat membuat negeri bangkrut," ucap Husain.
"Bagi JK, Anies seorang bersikap adil, mengerti ekonomi dasar, dan penuh perhitungan," sambung Husain.
Sebelumnya, JK menyampaikan dukungan kepada Anies dan Muhaimin saat menghadiri acara silaturahim digelar Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Timnas Pemenangan AMIN, di Gedung Islamic Centre IMIM, Makassar, Selasa 19 Desember 2023 malam.
Menurut JK, dia memang kerap bertukar pikiran dan memberi pengetahuan politik ketika Anies menjadi pengajar di Universitas Paramadina.
"Dari situ saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan dan memberi dasar pengetahuan untuk menyelesaikannya," kata JK.
JK mengatakan, sebenarnya dia sudah lama mendukung Anies secara pribadi terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Akan tetapi, dia membatasi dukungan itu karena merupakan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI).
Menurut JK yang menjabat Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), masyarakat mesti berhati-hati memilih pemimpin saat ini. Apalagi, kata dia, ketika dunia tengah menghadapi persoalan perekonomian global dan Indonesia tentu bisa terkena dampaknya.
Apa alasan JK mendukung pasangan AMIN?
Juru bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah mengungkapkan Jusuf Kalla merasa punya tanggung jawab moral agar masyarakat tidak salah memilih pemimpin untuk 5 tahun mendatang.
Karenanya, kata Husain, Jusuf Kalla memilih mendukung Anies dan Cak Imin.
"Karena merasa punya tanggung jawab moral agar rakyat tidak salah dalam memilih pemimpin yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan, maka di Makassar, M Jusuf Kalla, menyampaikan secara terbuka jika dirinya memilih Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar," kata Husain.
Husain juga menyebut, dukungan diberikan untuk Anies Baswedan berdasarkan rekam jejak. JK, ujar Husain, menilai Anies Baswedan memiliki sejumlah keunggulan sebagai capres.
"Selama ini ia (JK) menyampaikan dirinya netral, tetapi sebagai warga negara Pak JK tentunya memiliki pilihan politik dan berdasarkan track record Anies Baswedan yang ia ketahui, Pak JK berkeyakinan jika Anies adalah orang yang tepat memimpin Indonesia ke depan," terang Husain.
"Bagi JK, yang dua priode menjabat sebagai Wapres RI untuk dua Presiden berbeda, Anies adalah murid politiknya. Dari segi pengetahuan, pengalaman, kejujuran serta integritas Anies memiliki keunggulan dalam hal tersebut," lanjutnya.
JK, kata Husain, enggan mengomentari capres lain. Meski demikian, JK disebutkan memiliki pandangan bahwa seorang pemimpin harus terbuka jika dikritik, harus adil dan tidak pemarah.
"M Jusuf Kalla tidak ingin mengomentari calon lainnya tetapi dirinya memberikan edukasi dan tips memilih Presiden agar rakyat memilih yang etikanya baik tidak pemarah, jika dikritik dia terbuka bisa menerima dan tenang. Karena di mata Jusuf Kalla, seorang pemimpin tidak boleh pemarah karena yang pemarah dapat membahayakan bangsa ini yang secara historis pernah diwarnai konflik dalam negeri, seperti di Papua, Aceh, Poso, Ambon dan di Kalimantan," kata Husain.
"Seorang pemimpin juga harus adil agar dapat memakmurkan rakyatnya. Seorang pemimpin harus mengerti ekonomi dasar. Seorang pemimpin tidak boros asal belanja karena dapat membuat negeri bangkrut. Bagi JK, Anies seorang bersikap adil, mengerti ekonomi dasar dan penuh perhitungan. Dan yang tidak kalah pentingnya, Anies dan Cak Imin memiliki dasar agama yang kuat," tutupnya.(*)
Tags : Jusuf Kalla, Anies Baswedan, Pilpres 2024, Pemilu 2024, anies-muhaimin,