JAKARTA - Pascakenaikan harga Pertalite per 3 September lalu, kabar kurang sedap seputar kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi terus bergulir.
"Kabar kurang sedap soal kualitas BBM bersubsidi bergulir. Mulai dari anggapan bahwa bensin Pertalite cepat habis dan lebih boros hingga kualitasnya yang dipertanyakan."
"Itu kan sudah diatur di keputusan Dirjen Migas ya, tentang standar kualitas. Jadi, jenis BBM yang boleh beredar di Indonesia ada kriteria yang harus diikuti," kata Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman pada acara bertajuk ‘Forum Monitor Pengaturan BBM Subsidi untuk Keadilan Masyarakat, Sudah Tepatkah?’, Kamis (13/10).
Saleh Abdurrahman menyatakan bahwa kualitas dan spesifikasi BBM jenis RON 90 atau Pertalite sudah teruji.
Menurut dia, isu turunnya kualitas Pertalite yang beredar di lapangan dipastikan tidak benar. Pihaknya dengan tegas membantah isu turunnya kualitas BBM subsidi itu. BPH Migas juga sudah berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero) perihal isu tersebut.
Sejatinya, kata dia, Pertamina sudah memiliki ketentuan dan tidak akan mengeluarkan produk yang menyimpang dari ketentuan.
Saleh memastikan bahwa pengecekan ke Pertamina sudah dilakukan dan tidak ditemukan adanya perbedaan kualitas produk di kilang yang dulu dengan yang sekarang.
Isu mengenai BBM yang lebih cepat habis juga sudah diklarifikasi dengan pengujian sesuai standar oleh Pertamina.
"Jadi sekali lagi, saya pikir sudah dijawab Pertamina bahwa kualitas produk Pertalite yang dijual setahun yang lalu, enam bulan yang lalu, hari ini, itu sama. Harus mengikuti standar spesifikasi yang ditentukan oleh pemerintah, dalam hal ini kementerian ESDM," tandasnya.
Sebelumnya, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Industri Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) juga telah melakukan pengujian sebagai respons atas kabar tersebut.
“Terkait adanya isu BBM jenis Pertalite menjadi lebih boros pasca penyesuaian harga, pemerintah telah meminta Lemigas untuk melakukan pengujian secara teknis terkait standar dan mutu dari Pertalite,” papar Dirjen Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, dikutip dari laman resmi Lemigas ESDM.
Terpisah, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting juga menegaskan standar dan mutu Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM RON 90 yang Dipasarkan Di Dalam Negeri.
"Pertamina mengimbau agar konsumen melakukan pembelian BBM di lembaga penyalur resmi, seperti SPBU dan Pertashop, agar produk BBM yang didapatkan terjamin kualitas dan keamanannya," saran Irto, seperti yang dilansir dari sindonews.
Sebelumnya, jagad maya dihebohkan dengan unggahan foto yang viral di media sosial tentang kualitas Pertalite dengan oktan yang lebih rendah. Terlihat foto pengetesan Pertalite menggunakan sebuah alat, di mana tertera Pertalite dengan RON 86, bukan 90. (*)
Tags : Bahan Bakar Minyak, Kualitas BBM Bersubsidi, Pertalite Lebih Boros,