KEPRI – Penangkapan dua kapal berbendera China yang berhasil ditangkap Tentara Nasional Indonesia [TNI] Angkalatan Laut [AL] dilaksanakan saat operasi penyelamatan warga negara Indonesia (WNI) dari perbudakan sebagai nelayan.
Keberhasilan tersebut patut diapresiasi lantaran TNI bisa kembali selamatkan WNI dari dugaan perdagangan manusia. Bahkan sebanyak puluhan WNI tersebut bisa kembali dibawa pulang ke tanah air dengan selamat. Meski salah satu dari korban dugaan perbudakan dan perdagangan manusia tersebut ada yang sudah tak bernyawa.
Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto memberikan penjelasan mengenai pengejaran dua kapal berbendera China dan ditemukannya jasad satu pekerja WNI, ABK salah satu kapal, dalam kondisi tewas di dalam freezer.
Korban tewas tersebut bernama Hasan Afriandi asal Lampung. WNI yang meninggal dunia di kapal berbendera China tersebut sebelumnya telah mencari cumi di perairan Argentina bersama sembilan WNI lainnya, di Kapal Lu Huang Yuan Yu 118.
“Penyergapan Kapal Tiongkok yang Simpan Mayat ABK Indonesia dalam Freezer, TNI-Polri Terjunkan Helikopter, Informasi Disaring dari Intelijen Negara, 22 WNI berhasil diselamatkan dari perbudakan kapal China,” kata Indarto Budiarto dirilis Gridhot.di.
Dua kapal ikan nelayan milik negara China yang mempekerjakan nelayan WNI diamankan patroli gabungan di perairan Batu Cula, Selat Philip, Belakang Padang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) Rabu (8/7/2020). Mirisnya saat dilakukan pemeriksaan oleh personil patroli gabungan, ditemukan jenazah pekerja WNI. (*)
Tags : Index, kapal china, kapal china ditangkap TNI AL, kepri,