Seni Budaya   2024/03/20 21:43 WIB

Karya Terbaru Dipermukiman Padat Penduduk yang Sentil Kerusakan Alam

Karya Terbaru Dipermukiman Padat Penduduk yang Sentil Kerusakan Alam

SEBUAH mural di London, Inggris, menarik minat banyak yang orang yang menduganya sebagai karya seniman mural Banksy. Sehari kemudian, seniman populer nan misterius itu mengonfirmasi dia berada di balik mural tersebut.

Lewat akun media sosialnya, Banksy mengunggah foto yang menunjukkan sebelum dan sesudah mural yang terletak di Finsbury Park, London utara itu dibuat, pada Senin (18/03).

Mural itu menutupi dinding bangunan berlantai empat dan memperlihatkan sosok kecil memegang alat penyemprot di samping pohon ceri besar yang baru ditebang.

Cat hijau disemprotkan ke seluruh dinding, meniru daun-daun pohon yang hilang, yang telah dipangkas habis-habisan. 

Pembuat film dokumenter tentang Banksy, James Peak mengatakan karya seni tersebut "tentu saja memiliki semua ciri khas" Banksy.

Pesannya jelas, katanya. “Alam sedang berjuang dan terserah pada kita untuk membantunya tumbuh kembali.”

"Sekarang musim semi, dan pohon ini seharusnya penuh dengan dedaunan," lanjutnya.

Kerumunan orang tampak berkumpul melihat mural tersebut, dan salah satu warga setempat mengaku “bangga” wilayah tinggal mereka telah dipilih oleh seniman yang hingga kini identitasnya masih misterius tersebut.

“Rasanya seperti pesan pribadi kepada kami para warga, kami merasa sangat bangga,” ujar Wanja Sellers, yang tinggal tak jauh dari lokasi mural itu berada.

Mantan pemimpin Partai Buruh di Inggris, Jeremy Corbyn, mengatakan kepada kantor berita PA bahwa dia “senang” menyaksikan karya itu berada di daerah pemilihannya di Islington Utara.

“Banksy datang ke Finsburry Park dengan sedikit kehijauan di tempat yang membutuhkan lebih banyak tanaman hijau. [Tempat ini] adalah daerah pemilihan yang paling padat penduduknya di negara ini dan saya sangat senang,” kata Corbyn.

'Stensil gaya klasik Banksy'

Mural tersebut menunjukkan “percikan cat berwarna hijau” di dinding berwarna putih, disertai dengan “stensil gaya klasik Banksy”, menurut James Peak, yang menciptakan serial The Banksy Story di BBC Radio 4.

“Tekniknya tepat, pesannya mudah dipahami, lokasinya sangat cerdas, dan langsung bergema begitu Anda melihatnya”.

Peak menyebut karya ini mungkin diciptakan dengan menggunakan selang bertekanan tinggi atau alat pemadam kebakaran.

Warna cat hijau yang digunakan dalam karya tersebut adalah warna hijau yang sama dengan yang digunakan Dewan Islington untuk marka di daerah tersebut, yang menurut Peak menunjukkan ketelitian Banksy terhadap detail.

“Saat Anda mundur ke belakang, sepertinya pohon itu hidup kembali, namun terlihat sintentik.

“Sekarang musim semi dan pohon ini seharusnya penuh dengan dedaunan, tapi Banksy pasti bersepeda melewatinya dan berpikir betapa menyedihkan pemandangannya,” ujar Peak.

Sebelum Banksy mengonfirmasi mural itu adalah karyanya, anggota dewan Islington Flora Williamson mengatakan akan menjadi suatu hal yang “luar biasa” jika benar-benar mendapati karya Banksy “berada tepat di tengah-tengah permukiman dan salah satu bagian termiskin dari wilayah tersebut”.

“Saya pikir ini menambah intrik dan budaya serta menghidupkan kawasan ini”.

Dewan Islington mengatakan tim penghapus graffiti memahami arti penting mural itu dan tak akan menghapusnya.

Dewan kota meyakini bahwa pohon ceri di latar depan mural tersebut berusia 40-50 tahun dan kondisi kesehatannya menurun karena pembusukan dan kerusakan akibat jamur.

Disebutkan mereka telah memelihara dan memangkas pohon tersebut selama beberapa waktu – baik untuk keamanan, dan untuk membantu memperpanjang usianya – dan akan terus berupaya untuk menjaga pohon tersebut tetap hidup.

Banksy biasanya mengonfirmasi karyanya di situs dan akun media sosial miliknya, dan pada Senin (18/03) dia mengunggah foto karyanya di Instagram, tanpa teks foto menyertainya.

Alex Georgiou, pemilik bangunan yang kini dihiasi mural tersebut mengatakan dia menyadari keberadaan mural tersebut pada Minggu (17/03) malam dan datang untuk melihatnya pertama kali keesokan harinya.

Dia mengatakan, gedung tersebut saat ini kosong dan disewakan.

“Pertanyaannya adalah, apa yang harus saya lakukan dengan [mural] itu sekarang? Apa yang harus saya lakukan dengan itu sekarang?”

“Saya sudah pasti berencana untuk menyimpan [mural] itu di sana dan membiarkan orang-orang menikmatinya, semua orang menyukainya dan itu bagus, saya hanya belum bisa mempercayainya, jujur saja,” ujarnya.

Banksy adalah salah satu seniman paling terkenal di dunia, namun identitasnya hingga kini belum diketahui, setidaknya secara resmi.

Karya-karyanya yang paling terkenal termasuk Kissing Coppers (2004) dan Girl with Balloon (2006).

Karya terbaru sang seniman, sebuah tanda berhenti dengan tiga drone militer di atasnya, dicuri hanya beberapa jam setelah dikonfirmasi bahwa itu karyanya pada Desember silam.

Pada Februari lalu, dua pria yang diduga mencuri dibebaskan dengan jaminan dan pihak berwenang masih berusaha melacak karya seni tersebut, yang berada di jalanan London selatan.

Berbicara kepada program Today di BBC Radio 4, James Peak mengatakan bahwa dengan mengikutsertakan pohon dalam karya seni terbarunya, Banksy telah “memecahkan masalah yang muncul” mengenai orang-orang yang mencoba mencuri karyanya.

“Menurut saya tak ada orang yang bisa mengambil ini… Bagaimana Anda bisa mencuri pohon?"

Tags : London, Inggris raya, Seni, Lingkungan, Seni budaya,