Headline Seni Budaya   2024/04/16 14:30 WIB

Kekayaan Budaya di Kampar Tidak Sekadar Keindahan Alamnya

Kekayaan Budaya di Kampar Tidak Sekadar Keindahan Alamnya

KAMPAR sebuah kabupaten yang menghampar di Provinsi Riau, yakni Kabupaten Kampar memiliki lebih dari sekadar keindahan alamnya.

Dalam luasnya sekitar 1.128.928 hektar, Kabupaten Kampar menawarkan sejumlah kebudayaan yang kaya dan menarik untuk dijelajahi.

Mengutip Komifo Kabupaten Kampar, kabupaten ini adalah salah satu dari 12 Kabupaten/Kota yang memperkaya Provinsi Riau.

Pemerintah Kabupaten Kampar sangat mendukung dan support atas kegiatan yang telah di gelar oleh masyarakat Desa Pulau Belimbing melalui program aksi pemajuan Kebudayaan desa dari Kementerian pendidikan, kebudayaan, Riset dan Teknologi RI.

Dimana hari ini digelar Festival Pulau Belimbing yang bertujuan untuk memajukan kebudayaan desa hingga bisa mendukung destinasi wisata budaya daerah ini. 

Demikian disampaikan oleh Bupati Kampar yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Ir. Zulia Dharma saat membuka Festival Pulau Belimbing yang mengangkat tema "Bagholek Godang" yang di selenggarakan di Desa Wisata Pulau Belimbing I Desa Kuok, Kecamatan Kuok. 

Zulia Dharma pada kesempatan itu juga sampaikan bahwa, Budaya yang sudah ada di daerah kita ini, mari kita jaga keutuhannya serta melestarikan sehingga kedepannya kita bisa untuk membangkitkan kembali budaya kita melalui pelindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan. 

Kedepannya saya berharap, Iven Festival Pulau Belimbing ini bukan hanya di laksanakan tingkat kecamatan Kuok akan tetapi juga kita jadikan sebagai ivent tingkat provinsi riau bahkan nasional nantinya, untuk itu mari kita saling berkoordinasi dan bekerjasam dalam meningkatkan kebudayaan didaerah kita ini. 

Sementara itu, sekapur sirih dari Datuok M. Ali gindo jo bosagh pasukuan domo kenegerian Kuok di dampingi ibu ahli waris rumah lontiok Zulhelma M.Pd menyampaikan bahwa, kegiatan ini dilaksanakan untuk melestarikan budaya dan untuk mengenang kembali lebih jauh bagaimana budaya kita yang sebenarnya. 

Memalui kegiatan ini dapat kita perkenalkan dan ajarkan kepada anak keponakan kita serta masyarakat luas tentang bagaimana adat yang sebenarnya dan potensi potensi yang ada di daerah kita dan ini perlu kita lestarikan, kembangkan dan publikasikan sehingga masyarakat luas kenal dengan kebudayaan ini." Kata Datuok gindo jo bosagh kenegerian Kuok 

Kemudian Ketua Panitia yang juga selaku pendamping desa budaya Fitrah, menyampaikan dalam laporannya bahwa Tujuan Program Pemajuan Kebudayaan Desa adalah untuk mendukung proses dan mewujudkan inisiatif pemajuan kebudayaan melalui pemberdayaan masyarakat desa.

Inisiatif pemajuan kebudayaan tersebut diharapkan dapat tertuang melalui Dokumen Pemajuan Kebudayaan Desa yang kemudian menjadi landasan dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa). 

Tahun ini, Direktorat Jenderal Kebudayaan memiliki target 359 desa yang mengikuti platform Pemajuan Kebudayaan Desa yang akan dilaksanakan melalui dua kegiatan, yaitu Pengembangan Masyarakat serta Jendela Budaya Desaku."Tutup Fitrah 

Kegiatan ini dilanjutkan dengan tata cara keagamaan adat nikah kawin, gubano, maghatok tuwun tanggo, silek bungo, gondang oguong serta basiacuong, ini merupakan budaya pernikahan yang dilakukan oleh masyakarakat di Desa Wisata Pulau Belimbing Desa Kuok.

Berbagai kegiatan budaya di Kampar menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan keunikan budaya lokal.

1. Pacu Sampan Buluh Cina di Kecamatan Siak Hulu

Pacu Sampan Buluh Cina (PSB) digelar setiap tanggal 9 Agustus, bertepatan dengan hari jadi Provinsi Riau.

Acara ini berlangsung selama lima hingga tujuh hari dan merupakan wujud kebanggaan masyarakat Kampar.

2. Pacu Tongkang di Desa Pulau Belimbing

Event Pacu Tongkang dilaksanakan dalam menyambut Bulan Puasa Ramadan. Sebelum acara dimulai, tradisi Bakela dilaksanakan, di mana masyarakat berkumpul untuk makan bersama dengan tokoh pemerintah, agama dan tokoh adat.

3. Mancokou Ikan di Kecamatan Kampar Kiri Hulu

Tradisi ini memungkinkan masyarakat untuk turun ke Sungai dan menangkap ikan dengan peralatan seadanya, tanpa menggunakan perahu dan jala seperti di Danau Bokuok.

4. Pekan Budaya Kampar

Event Budaya ini rutin dilaksanakan setiap tahun untuk menggali dan melestarikan nilai-nilai Budaya dan Adat Istiadat di tengah-tengah masyarakat Kampar.

5. Balimau Kasai di Desa Batu Belah

Upacara tradisional ini dilakukan sehari menjelang masuknya bulan puasa Ramadan. Balimau Kasai adalah simbol penyucian dan pembersihan diri dengan mandi menggunakan air yang dicampur jeruk (limau) untuk mengusir rasa dengki sebelum memasuki bulan puasa.

6. Muawuo Danau Bokuok di Kecamatan Tambang

Tradisi menangkap ikan di Danau Bakuok dilakukan sebagai perayaan menyambut bulan suci Ramadan.

Ribuan sampan memenuhi danau untuk menangkap ikan, menciptakan pemandangan yang memukau.

7. Ziarah Kubur Hari Raya Enam di Kecamatan Bangkinang Seberang

Event budaya ini bernuansa religius, di mana masyarakat bergembira karena telah berhasil melaksanakan puasa bulan Ramadan dan puasa di awal bulan Syawal.

Kampar bukan hanya tentang alamnya yang mempesona, tetapi juga tentang warisan budaya yang kaya dan menawan.

Bagi para pengunjung yang ingin merasakan kehangatan dan keunikan budaya lokal, Kampar adalah destinasi yang tepat untuk dijelajahi. (*)

Tags : kampar, seni budaya, keindahan alam kampar, kekayaan budaya kampar, lingkungan alam,