Pihak Dinas Kesehatan Riau tetap menghimbau masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan, mengingat kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau meningkat tajam dengan adanya tambahan 247 kasus baru pada hari ini.
PEKANBARU - Jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau meningkat lagi dengan adanya tambahan 247 kasus baru pada hari ini, Selasa (27/10/2020).
"Riau kembali terdapat penambahan 247 kasus terkonfirmasi Covid-19 baru, yang mana 112 kasusnya lagi - lagi berasal dari Pekanbaru," ungkap Kadiskes Riau, Mimi Yuliani Nazir, Selasa (27/10/2020).
Disisi lain, kabar baiknya, Riai juga terdapat penambahan 299 orang pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh, serta ada penambahan 6 orang pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19. "Dengan begitu, maka total jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 Riau berjumlah 13.996 orang, dengan rincian diisolasi mandiri 2.884 orang, rawat di RS 530 orang, sembuh 10.269 orang dan 313 orang meninggal dunia," jelasnya.
Adapun tambahan 247 kasus terkonfirmasi Covid-19 Riau hari ini, sambungnya, tersebar di Bengkalis 46 kasus, Dumai 4 kasus, Kampar 45 kasus, Pelalawan 3, Rohil 9, Rohul 4, Siak 24, dan Pekanbaru 112 kasus. "Sedangkan 6 orang pasien yang meninggal dunia karena Covid-19, yaitu Tn Z (56) warga Pekanbaru.Ny N (67) warga Pekanbaru. Tn S (67) warga Pekanbaru. Tn ASP (81) warga Pekanbaru. Tn YR (66) warga Pekanbaru. Tn PS (65) warga Dumai," sebutnya menambahkan suspek yang diisolasi mandiri berjumlah 8.823 orang, isolasi di RS berjumlah 234 orang, selesai isolasi berjumlah 36.228 orang, meninggal berjumlah 136 orang. Total suspek berjumlah 45.421 orang.
Kabupaten/Kota tambah tempat isolasi mandiri
Sebelumnya, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar meminta Pemerintah Kabupaten/Kota untuk dapat menambah tempat isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 yang masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG), maupun yang bergejala ringan. "Sekarang kan di Riau banyak OTG dan bergejala ringan yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Oleh sebab itu, kami telah meminta kepada pemerintah kabupaten/kota di Riau untuk menambah tempat isolasi mandiri, supaya bisa dirujuk ke tempat yang telah disediakan pemerintah," kata Gubri.
Menurutnya, tidak semua masyarakat juga yang memenuhi persyaratan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. "Walaupun bisa melakukan isolasi di rumah, kita juga ada kendala dalam pemantauan dan pengawasan untuk pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Karena terkadang lolos dari pantauan para petugas yang melakukan penjagaan," ujarnya.
Gubri meminta kepada kabupaten/kota di Riau bisa menyesuaikan hal ini dan merujuk semua pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah ke tempat yang telah disediakan pemerintah. "Supaya kita bisa mengendalikan orang - orang yang dirawat, baik yang di rumah sakit maupun yang isolasi mandiri. Dan sekaligus dapat mengangkat angka kesembuhan pasien covid-19 di daerah - daerah Riau," tuturnya.
Pasien covid-19 di Riau naik lagi
Sementara Kasus Covid-19 di Provinsi Riau terus bertambah. Hari ini Selasa (27/10/2020) terdapat tambahan 246 kasus baru Covid-19 di Riu dan menjadikan Riau berada urutan keenam jumlah kasus harian terbanyak di Indonesia. Namun untuk angka pasien sembuh hari ini melebihi jumlah penambahan kasus yakni 298 (kumulatif 10.203) pasien sembuh.
Sementara secara Nasional, Pemerintah melaporkan 3.520 kasus baru Covid-19 yang terkonfirmasi pada hari Selasa (27/10/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 396.454 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 781 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 390 kasus baru per 27 Oktober. Berikut detail sebaran 3.520 kasus baru Corona di Indonesia pada Selasa (27/10/2020) dikutip dari detik:
DKI Jakarta: 781 kasus
Jawa Barat: 390 kasus
Jawa Tengah: 316 kasus
Sumatera Barat: 313 kasus
Jawa Timur: 289 kasus
Riau: 246 kasus
Sulawesi Selatan: 205 kasus
Banten: 124 kasus
Kalimantan Timur: 124 kasus
Kepulauan Riau: 103 kasus
Sumatera Utara: 90 kasus
Papua Barat: 83 kasus
Bali: 65 kasus
Sumatera Selatan: 43 kasus
DI Yogyakarta: 41 kasus
Lampung: 40 kasus
Sulawesi Tenggara: 38 kasus
Maluku: 33 kasus
Kalimantan Barat: 29 kasus
NTB: 29 kasus
Bengkulu: 22 kasus
Sulawesi Tengah: 17 kasus
NTT: 14 kasus
Aceh: 13 kasus
Bangka Belitung: 12 kasus
Kalimantan Selatan: 12 kasus
Sulawesi Utara: 11 kasus
Kalimantan Tengah: 10 kasus
Kalimantan Utara: 9 kasus
Sulawesi Barat: 9 kasus
Jambi: 7 kasus
Gorontalo: 2 kasus
Maluku Utara: 1 kasus (*)
