BANGKINANG - Pada apel perdana Pj Bupati Kampar Dr H Kamsol MM gelontorkan dana Rp65 miliar.
PJ Bupati Kampar memimpin apel gabungan perdana bersama ASN dan THL di lingkungan Pemkab Kampar, di halaman Kantor Bupati Kampar.
Dalam apel itu, Kamsol menginstruksikan jajarannya untuk terus menggesa penurunan angka stunting di Kabupaten Kampar, karena sangat berisiko menurunkan produktivitas pada saat dewasa nanti dan menjadikan anak rentan terhadap penyakit.
"Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak," kata Kamsol seperti dirilis kamparkab.go.id, Senin (30/5).
Kamsol menuturkan, pihaknya selalu membangun komitmen bersama sekaligus mengambil langkah-langkah percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Kampar.
Menurutnya, hal ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah pusat yang tertuang dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024.
"Dalam upaya pencegahan stunting ini, tidak bisa dilakukan Pemda saja, Pemdes dan masyarakat juga harus bisa bersinergi. Karena permasalahan stunting ini juga berkaitan dengan target pembangunan pemerintah pada bidang peningkatan SDM berkualitas," pungkasnya.
Pemkab Kampar telah menganggarkan sebanyak lebih kurang Rp65 miliar dalam upaya penurunan angka stunting yang dititipkan melalui beberapa OPD terkait sesuai dengan program dinas masing-masing.
"Beberapa dinas itu, Bappeda, Dinas PU Perkim, Dinas P dan K, Diskominfo dan Persandian Kampar, DPPKBP3A, Dinas PMD, Diskes, TP PKK dan OPD terkait lainnya," kata Sekdakab Kampar Drs Yusri MSi.
Yusri juga menyampaikan, selain anggaran Rp65 milyar, Pemkab Kampar juga menitipkan lebih kurang Rp7 milyar di 242 desa se-Kabupaten Kampar ditambah honor tenaga pendamping.
Diketahui, Kabupaten Kampar merupakan salah satu kabupaten di Riau yang memiliki 10 Desa/lokus stunting pada tahun 2019, dengan prevalensi 32,05 persen balita stunting. Kemudian tahun 2020 14 desa, tahun 2021 16 Desa serta tahun ini 20 Desa.
"Sesuai dengan moto Kampar Santiong, Kampar Baghoak Tuwunkan Stantiong. Kita optimis dapat turun menjadi 14 persen hingga tahun 2024," yakin Yusri.
"Peningkatan stunting disebabkan pandemi Covid-19, dimana kita tidak bisa memantau dalam pendataan pertumbuhan tinggi badan, menimbang dan vakum dalam pelayanan posyandu untuk pengecekan kehamilan. Akan tetapi asupan gizi untuk anak-anak dan ibu hamil terus berjalan dengan baik," pungkasnya. (*)
Tags : Pj Bupati Kampar Dr Kampar, Gelontorkan Rp65 Miliar untuk Stunting,