"Pemerintah Provinsi Riau memutuskan untuk menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang seperti diterapkan pada awal pandemi Covid-19"
alam keterangan pers, Rabu (9/9), Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi menyebutkan, berencana akan menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lokal di kabupaten/kota untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Dengan demikian, "bukan lagi PSBB transisi, tapi kita harus melakukan PSBB sebagaimana masa awal dulu," katanya. "Dan inilah untuk menyelamatkan warga kita di Riau."
"Sekali lagi ini soal menyelamatkan warga Riau," ujarnya.
Menurutnya, apabila ini dibiarkan, maka "rumah sakit tidak akan sanggup menampung [pasien covid-19]" dan "efeknya kematian akibat Covid-19 akan tinggi". Diakui kasus positif Covid-19 di Bumi Lancang Kuning mulai tinggi membuat pemerintah provinsi Riau berencana akan menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lokal di kabupaten/kota. Penerapan PSBB sudah dibahas dalam rapat koordinasi (Rakor) Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar bersama Bupati/Walikota se-Provinsi Riau, Senin (30/8/2020) kemarin.
Gubri mengatakan, PSBB tidak diterapkan di seluruh kabupaten/kota, hanya akan dibuatkan klaster-klaster sesuai wilayah yang saat ini terinfeksi atau yang terkonfirmasi positifnya banyak. Menurutnya, rencana PSBB lokal itu sudah didiskusikan bersama Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Effendi serta Dandrem 031/Wira Bima Brigjen Syech Ismed. "Mudah-mudahan upaya ini dapat menurunkan penularan Covid-19 yang saat ini angka terkonfirmasi positif semakin hari semakin bertambah," ujarnya.
Ia menginformasikan bahwa penambahan pasien terkonfirmasi Covid-19 kemarin termasuk yang tertinggi dari sejarah penanganan Covid-19 di Provinsi Riau, yaitu sebanyak 135 orang. Kasus terbanyak terjadi di Pekanbaru, Kampar dan Siak. Dikatakannya, langkah ini dilakukan karena penularan virus corona di Riau sudah masuk "kondisi darurat". Situasi darurat itu, ditandai kenaikan kasus covid-19, angka kematian akibat virus ini, serta kemampuan rumah sakit menampung pasien yang terpapar.
"Meskipun kita mendorong peningkatan kapasitas rumah sakit kita, tapi jumlah kasus aktif di Riau pertambahannya lebih cepat daripada pertambahan kapasitas tampung untuk pelayanan rumah, baik tempat tidur atau ICU."
"Jadi, dari tiga data ini, angka kematian, keterpakaian tempat tidur isolasi, keterpakaian ICU khusus covid, menunjukkan bahwa situasi wabah di Riau ada dalam kondisi darurat," paparnya.
Keputusan penerapan kembali PSBB ini, menurutnya, berdasarkan kesimpulan dari rapat Gugus tugas penanganan Covid-19. "Maka dengan melihat kedaruratan ini maka tidak ada banyak pilihan bagi Riau kecuali memilih jalan ini sesegera mungkin," ujarnya.
Sepekan penambahan kasus corona Riau di atas 100
Penambahan kasus positif virus Corona (Covid-19) di Indonesia hari ini, Rabu (9/9/2020), ada 3.307 orang. Dengan penambahan tersebut, total kasus positif virus Corona di Indonesia hari ini menjadi 203.342 orang. Sementara untuk Provinsi Riau, pasien positif Corona bertambah 138 orang. Dengan demikian, total pasien Covid-19 di Riau berjumlah 2.969 orang sejak pandemi Covid-19 menyerang Indonesia. Sudah sepekan belakangan ini, penambahan kasus baru corona di Riau selalu di atas angka 100.
Berdasarkan data yang diekspos situs Kementerian Kesehatan RI, hari ini dilaporkan juga ada 2.242 pasien sembuh dari Corona. Dengan penambahan itu, maka pasien sembuh dari Corona di RI total berjumlah 145.200 orang. Khusus Provinsi Riau, pasien positif Covid-19 yang sembuh hari ini berjumlah 84 orang. Dengan demikian, total pasien sembuh di Negeri Lancang Kuning itu menjadi 1.428 orang.
Di sisi lain, pasien positif Corona yang meninggal dunia di Indonesia hari ini berjumlah 106 orang. Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 yang meninggal menjadi 8.336 orang. Sementara itu, pasien Covid-19 yang meninggal di Provinsi Riau hari ini ada 3 orang. Dengan demikian, total pasien Corona yang meninggal menjadi 55 orang.
Kasus positif corona terbanyak di Pekanbaru
Sampai saat ini, total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Pekanbaru telah mencapai 1.123 kasus. Hal tersebut menjadikan Pekanbaru sebagai daerah yang paling banyak menyumbang kasus corona di Provinsi Riau, dibandingkan 11 Kabupaten/Kota di Riau lainnya.
"Sampai tanggal 8 September 2020, total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Pekanbaru telah tembus di angka 1.123 kasus. Hal tersebut membuat Pekanbaru menjadi rekor terbanyak dibanding kabupaten/kota lainnya di Riau," ungkap Kadiskes Riau, Mimi Yuliani Nazir, Rabu (9/9/2020).
Sementara di peringkat kedua terbanyak yakni di pegang oleh Siak, dengan jumlah 453 kasus. Kemudian Kampar 366, Dumai 260, Pelalawan 209, Bengkalis 86 kasus, Kuansing 82 kasus. "Lalu, Inhil 70 kasus, Rohil 61, Rohul 57, Meranti 26, Inhu 12, dan untuk 26 kasus lagi merupakan warga yang berasal dari Provinsi lain (luar Riau)," jelasnya.
Jika ditotal kasus terkonfirmasi Riau keseluruhan berjumlah 2.830 kasus. Dengan rincian diisolasi mandiri 871 orang, rawat di RS 562 orang, sembuh 1.345 orang dan 52 orang meninggal dunia. "Dengan melihat angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau saat ini, yang begitu signifikan kenaikannya setiap hari, Mimi tidak henti - hentinya mengimbau dan mengingatkan masyarakat Riau untuk selalu waspada serta selalu terapkan protokol kesehatan," urainya minta kesadaran masyarakat sangat diperlukan.
RSD Madani Pekanbaru bakal tambah 12 ruang isolasi
Sementara Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Kota Pekanbaru terlihat sudah penuh. 24 ruang yang tersedia sudah terisi oleh pasien positif Covid-19. Pasien masih menjalani perawatan medis di rumah sakit Jalan Garuda Sakti. Pengelola berencana menambah kapasitas ruang isolasi di rumah sakit yang dikelola pemerintah kota itu. Pengelola RSD berencana menambah 12 ruang isolasi. Total ruang isolasi pun bertambah menjadi 36 ruang. "Adanya penambahan ruang ini untuk meningkatkan kapasitas, apalagi kasus cendrung naik," kata Direktur RSD Madani Pekanbaru, Mulyadi yang menurutnya, pengelola masih menambah kapasitas ruang isolasi bagi pasien rumah sakit yang rencananya menambah hingga 70 ruang. (*)
Tags : Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi, Kasus Corona Bertambah, Penerapan PSBB ,