KEPULAUAN MERANTI - Sebanyak 31 warga yang berada di area pasar Tanjung Samak, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti harus diisolasi di salah satu masjid setempat, menyusul kasus terkonfirmasi positif Covid-19 'meledak' setelah sebelumnya reaktif usai jalani tes rapid antigen.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti, Muhammad Fahri mengatakan dari hasil tracing dan dilakukan tes Rapid Antigen yang dimulai sejak hari Jumat 14 Mei 2021 sampai dengan hari ini didapati jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 31 orang. Mereka yang dilakukan tes rapid merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang sempat berinteraksi dan melakukan kontak erat dengan salah seorang warga saat melakukan salat tarawih di salah satu masjid. Dia terkonfirmasi positif Covid-19 setelah mengalami gejala demam dan batuk dan melakukan pemeriksaan di Puskesmas.
Informasi di lapangan, diduga mereka juga terpapar dari beberapa orang yang baru pulang dari Pulau Jawa sebelum lebaran via Batam. Dimana pada waktu itu gelombang kepulangan warga sangat tinggi, mengingat setelah itu kapal tidak dari luar dan dalam provinsi tidak diizinkan berlayar sejak 6 hingga 17 Mei mendatang. Walaupun masih dalam suasana lebaran, saat ini kondisi di daerah tersebut lengang, tidak ada aktifitas apapun dari warga. Pasar pun terpaksa ditutup dan tempat tersebut di-lockdown bagi warga luar yang ingin berdatangan ke ibukota Kecamatan Rangsang itu.
Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil juga ikut memimpin tracing dan membagikan paket sembako kepada pasien yang diisolasi. Ada puluhan orang kini dilakukan isolasi massal di sebuah mesjid di daerah tersebut. Selain masyarakat, tidak luput juga yang terkonfirmasi positif itu dari kalangan tenaga kesehatan dan anggota kepolisian. "Saat ini dari hasil tracing dan rapid antigen didapatkan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 31 orang, bahkan Bupati juga ikut memimpin melakukan tracing sekaligus memberikan bantuan. Jumlah tersebut dipastikan bertambah, karena proses tracing dan Rapid masih terus berlanjut," kata Fahri pada wartawan, Sabtu (15/5) kemarin.
"Pasien yang terkonfirmasi tersebut diisolasi dalam satu tempat tepatnya didalam Mesjid. Mengingat jarak tempuhnya yang jauh, mereka tidak dibawa ke kabupaten. Selain itu jika tempat tersebut dimungkinkan sebagai tempat isolasi dan dilakukan pengawasan dan masyarakat juga setuju, tidak jadi masalah," kata Fahri lagi.
Diceritakan Fahri, dari hasil tracing didapatkan sumber awal berasal dari seorang dokter di Puskesmas yang mengalami gejala batuk dan demam, setelah diperiksa ternyata dia terkonfirmasi positif Covid-19. "Awalnya seorang dokter di Puskesmas mengalami batuk dan demam lalu dia melakukan pemeriksaan dan diketahui terkonfirmasi positif Covid-19. Kebetulan dia juga merupakan jama'ah di Mesjid dan sempat berinteraksi dan kontak erat dengan jama'ah lainnya. Tidak diketahui dokter tersebut terjangkit darimana, barangkali dari pasien. Jika terkait dari penumpang yang berasal dari Jawa, tidak bisa ditelusuri," ungkap Fahri.
Tim gabungan razia prokes
Sementara Tim gabungan Polri, TNI dan Satpol PP terus melaksanakan razia protokol kesehatan (prokes) di simpang Merdeka-Imam Bonjol, Selatpanjang, Kepulauan Meranti sejak Sabtu 15 Mei 2021 kemarin. Razia berlangsung kurang lebih dua jam dan berakhir pukul 11.30 WIB. Petugas memberikan teguran kepada 12 orang yang melintasi jalan tersebut karena tidak memakai masker.
Para pelanggar prokes Covid-19 itu disanksi sosial dan diminta membuat surat pernyataan yang intinya tidak akan mengulangi hal serupa dilain waktu. Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIk mengatakan, razia digelar berdasarkan Sprint/ V /Ops.2./2021 tentang penanganan dampak wabah corona virus disease di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Ia berharap masyarakat dapat memahami dan mengerti akan pentingnya penerapan prokes guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Mari kita dukung program pemerintah salah satunya dengan memakai masker sesuai dengan protokol kesehatan untuk meminimalisir penyebaran virus corona di wilayah Kepulauan Meranti," ujarnya. (*)
Tags : Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil, Kasus Covid-19 Meledak di Kepulauan Meranti, Puluhan Orang Diisolasi di Masjid,