Headline Riau   2021/07/19 16:24 WIB

Kasus Covid-19 di Riau Masih Tinggi, Diharapkan 'Umat Muslim Salat Idul Adha di Rumah'

Kasus Covid-19 di Riau Masih Tinggi, Diharapkan 'Umat Muslim Salat Idul Adha di Rumah'

Gubernur dan Wakil Gubernur Riau akan mengadakan Salat Idul Adha di rumah mengingat kasus Covid-19 masih tinggi.

PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar dan Wakilnya, Edy Natar Nasution akan melaksanakan salat Idul Adha 2021 M/1442 H, besok, Selasa 20 Juli 2021 bersama keluarga di rumah dinas masing-masing.

"Karena saat ini masih pandemi, dan kasus Covid-19 di Kota Pekanbaru masih tinggi, Pak Gubernur dan Wagubri akan melaksanakan salat Idul Adha di rumah dinas," kata Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Zulkifli Syukur, Minggu (19/7). 

Kota Pekanbaru sebagai Ibukota Provinsi Riau masih mencatat angka kasus penyebaran Covid-19 yang cukup tinggi. Tercatat 67 kelurahan masuk ke dalam zona merah dan oranye karena banyaknya kasus positif. Pada pelaksanaan salat Idul Adha di rumah dinas Gubri, kata Zulkifli, yang bertindak sebagai khatib adalah Ustaz Syofwan Muhajir dan Ustaz Ramli Husien sebagai imam. "Kalau Pak Wagub biasanya beliau langsung yang bertindak sebagai khatib dan imam. Seperti Salat Idul Fitri kemarin beliau langsung menjadi khatib dan imam," terangnya mencontoh apa yang dilakukan Gubri dan Wagubri, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau juga mengimbau masyarakat Kota Pekanbaru yang tinggal di kelurahan berzona merah dan oranye agar salat Idul Adha di rumah masing-masing guna mencegah penularan virus Covid-19.

Sebelumnya Gubernur Riau Syamsuar juga menyebutkan pelaksanaan  vaksinasi COVID-19 di provinsi Riau terus memperlihatkan tren positif. Pemberian kekebalan tubuh dari virus corona terus diupayakan, guna memutus rantai penyebaran virus corona. "Insya Allah, ini bagian ikhtiar kita dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Riau," kata Gubri Syamsuar.

Untuk capaian vaksinasi, untuk tenaga kesehatan sudah mencapai 34.923 atau 106 persen. Golongan Lanjut Usia atau Lansia sebanyak 50.958 dengan persentase 8,8 persen. Kemudian, golongan layanan publik sebanyak  sebesar 408.739 atau 116,9 persen. Sedangkan masyarakat rentan, umum sebesar 248.866 atau 7,2 persen. Gubri juga berkeinginan, pelaksanaan vaksin yang terus berjalan hingga saat ini diharapkan dapat dimaksimalkan terus.

Hal ini sejalan dengan target pemerintah pusat satu juta perharinya, dimana Pemprov Riau sudah menargetkan pemberian vaksin sebanyak 30 ribu orang setiap harinya. Karena itu, agar upaya itu dapat terus dilaksanakan, pemprov Riau telah meminta secepatnya tambahan pendistribusian vaksin dari pusat. "Kita butuh 30 ribu dosis perhari. Jika seminggu, maka kebutuhan kita sebanyak 210.000 vial. Kita sudah minta ke pusat, agar kebutuhan dosis tetap tersedia agar vaksiniasi tetap berjalan," ungkap Gubri.

Dinas Kesehatan Riau melaporkan jumlah penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau pada Sabtu dan Minggu mendekat angka 1.000. Dengan demikian, total kasus pasien positif di Riau sudah mencapai 81.200 orang. Untuk pasien yang telah dinyatakan sembuh karena corona, di Riau juga terus bertambah, yakni sebanyak 516 orang. Ada pun kasus komulatif pasien sembuh telah mencapai 71.409 orang.

Mimi Yuliani Nazir mengatakan, penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Riau, juga banyak terdeteksi di saat masyarakat melakukan pengurusan swab antigen untuk perjalanan. Dimana dalam beberapa hari ini juga terdeteksi mencapai ratusan orang. "Saat ini kalau mau bepergian, kan harus ada surat bukti swab, diantaranya swab antigen. Di saat swabnya antigennya reaktif lansung dilakukan swab PCR yang sebagian besar hasilnya positif," jelas Mimi.

Peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Riau ini kata Mimi, kembali merata dan mengalami peningkatan di seluruh daerah di Riau. Hal itu juga sesuai sample yang masuk ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan. "Sample yang diperiksa labor kita rata-rata diatas 2000-3000-an sehari dengan jumlah terakhir kemarin mencapai sebanyak 2.818 sampel," jelasnya.

Ini tambahnya, juga cukup mengkhwatirkan bagi masyarakat Riau. Sehingga ia menghimbau masyarakat untuk terus waspada dan melaporkan jika mengalami demam atau lainya sesuai yang masuk dalam ciri penularan Covid-19. Termasuk terus disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dan mematuhi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro. "Masyarakat juga harus memahami kondisi yang terjadi saat ini, karena kuncinya juga pada masyarakat maupun kita bersama untuk bisa saling mendukung menuntaskan pandemi ini," tutur Mimi.

Mimi merincikan, saat ini kasus Covid-19 di Riau sudah mencapai angka 81.200 kasus, dengan tingkat kesembuhan masih berada di angka 71.409 orang dengan rincian di isolasi mandiri sebanyak 6.567 orang, rawat di rumah sakit 1.060 orang, meninggal dunia sebanyak 2.164 orang. "Artinya, sebanyak 7,627 orang masih dalam terkomfirmasi positif Covid-19 di Riau. Dan jumlah ini masih diprediksi terus mengalami penambahan sesuai sample yang masih dilakukan pemeriksaan. Untuk itu mari kita terus disiplin tegakan protokol kesehatan dan patuhi apa yang menjadinacuan dalam mengatasi pandemi Covid-19," katanya.

Ingatkan masyarakat patuhi prokes

Mimi juga mengakui kasus penambahan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Riau, semakin mengkhawatirkan. Dia  berharap masyarakat Riau betul-betul menerapkan protokol kesehatan (Prokes) secara disiplin dan mematuhi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. “Iya naik lagi kasus positif Covid-19 di Riau, dari hasil pemeriksaan sample banyak yang masuk, karena banyak orang yang akan melakukan perjalanan keluar menjalani swab dan hasilnya positif, kalau tak salah yang dari luar Riau itu ada sebanyak 120 kasus,” ujar Mimi.

“Dari peningkatan kasus ini juga dari hasil tracing pasien positif sebelumnya. Dan masih ada masyarakat yang tetap saja mengabaikan protokol kesehatan. Sama-sama kita liat bagaimana kondisi PPKM mikro ini, masih saja masyarakat abai, masih banyak mengumpul tanpa menggunakan masker,” tegas Mimi.

Mimi kembali mengingatkan kepada pemerintah kabupaten kota, terutama Kota Pekanbaru agar selalu mengajak warga untuk mematuhi Prokes. Supaya kondisi kasus Covid-19 Riau tidak seperti di daerah Jakarta. “Cara mengatasinya agar tidak semakin tinggi, dengan menjalankan PPKM Mikro, masyarakat juga harus paham dengan kondisi sekarang ini. Coba lihat sehari-harinya di Pekanbaru, masih sama dengan hari biasa. Coba lebih ditingkatkan lagi PPKM Mikro-nya, agar tidak terjadi seperti di daerah luar,” kata Mimi yang tak bosan-bosanya selalu ingatkan masyarakat agar disiplin protokol kesehatan.

 

Sedangkan Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Riau, dr Indra Yovi sebelumnya, dari hasil tracing yang dilakukan pihak nakes, sebagian besar pasien terkomfirmasi positif Covid-19 masih berasal dari cluster keluarga. "Hal itu sesuai dengan pengecekan kontak perjalanan serta kegiatan pasien dalam pelaksanaan tracing," katanya.

Sedangkan sisanya, berasal dari pendatang yang di testing saat masuk ke Riau yang juga hampir tiap hari ditemukan dipintu masuk ke Riau di berbagai daerah di Riau. "Ini juga sesuai dengan peningkatan testing pada setiap orang masuk ke Riau," ujarnya.

Tim Satgas Penanganan Covid-19 Riau menyebutkan, penambahan angka kasus positif corona merupakan hasil tracing dari pasien terkonfirmasi positif sebelumnya, serta hasil pemeriksaan tes antigen pada orang yang datang ke Riau dari pintu masuk domestik Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.

Untuk antisipasi penyebaran virus corona, Tim Satgas Covid-19 di Riau melakukan 3T yakni Testing (pemeriksaan dini), Tracing (pelacakan) dan Treatment (perawatan). 3T merupakan upaya untuk memutus rantai penularan Covid-19 dan penerapan 3T masih perlu ditingkatkan pemahamannya di masyarakat. (*)

Tags : Kasus Covid-19 Tinggi, Protokol Kesehatan, Salat Idul Adha di Rumah,