Riau   2022/06/10 14:37 WIB

Kasus Penyakit Mulut dan Kuku Sapi Terus Menyebar, 'yang Terinfeksi Sudah 5 Kabupaten di Riau'

Kasus Penyakit Mulut dan Kuku Sapi Terus Menyebar, 'yang Terinfeksi Sudah 5 Kabupaten di Riau'

Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau telah mengumumkan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Sapi terus menyebar.

PEKANBARU - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Sapi terus menyebar di Riau bahkan kini sapi-sapi terinfeksi sudah menyebar di 5 kabupaten di Riau.

"Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sapi terus menyebardiKabupaten/Kota di Riau."

"Hasil uji laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi sudah keluar, sapi di Bengkalis dan Kampar positif PMK," kata Kadis PKH Riau, Herman seperti dirilis mcr, Jumat (10/6).

Diketahui sudah banyak terinfeksi PMK hewan ternak, dan baru-baru ini di Kabupaten Bengkalis dan KamparKedua daerah itu masuk zona merah penyebaran PMK setelah sampel sapi yang dicurigai positif PMK berdasarkan uji laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).

Sebelumnya, terdapat 3 kabupaten di Riau yang terpapar PMK yakni Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Indragiri Hilir (Inhil) dan Siak.

Herman menuturkan, ada 5 ekor sapi di Bengkalis yang terkonfirmasi positif PMK. Sedangkan di Kampar terdapat 15 ekor sapi.

"Jadi kemarin saat kita mengirim sampel sapi di Bengkalis, ternyata di Kampar juga ada sapi yang gejala PMK kita ambil sampelnya dan hasilnya positif PMK hasil pemeriksaan labornya," tuturnya.

Dengan adanya tambah kasus PMK hewan ternak 5 ekor sapi dari Bengkalis dan 15 ekor dari Kampar. Maka total sudah 60 ekor sapi di Riau terkonfirmasi positif PMK.

Bahaya penyakit mulut dan kuku sapi

PMK atau dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan virus. Harus waspada terhadap penyakit PMK ini:

  1. Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi.
  2. Menimbulkan kerugian ekonomi yg sangat besar (penurunan berat badan permanen)
  3. Pengendaliannya sulit dan kompleks karena membutuhkan biaya vaksinasi yang sangat besar serta pengawasan lalu lintas hewan yang ketat.
  4. Negara Indonesia terdiri dari puluhan ribu pulau dan ratusan pelabuhan besar dan kecil, sehingga rawan penyelundupan ternak dan bahan asal hewan (daging, kulit, dll.) dari negara Endemis PMK seperti India, Brasil, Malaysia, Thailand, Filipina dan sekitarnya.

Penyebab PMK

  1. Virus tipe A dari family Picornaviridae, genus Apthovirus.
  2. Masa inkubasi 2-14 hari (masa sejak hewan tertular penyakit sampai timbul gejala penyakit)

Hewan yang rentan tertular:
Sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba dan babi.

Cara Penularan

  1. Kontak langsung maupun tidak langsung dengan hewan penderita (droplet, leleran hidung, serpihan kulit).
  2. Vektor hidup (terbawa manusia, dll)
  3. Bukan vektor hidup (terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang dll.)
  4. Tersebar melalui angin, daerah beriklim khusus (mencapai 60 km di darat dan 300 km di laut).

Gejala klinis padasapi

1. Pyrexia (demam) mencapai 41°C, anorexia (tidak nafsu makan), menggigil, penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah untuk 2-3 hari, kemudian:
a. Menggosokkan bibir, menggeretakkan gigi, leleran mulut, suka menendangkan kaki: disebabkan oleh vesikula (lepuh) pada membrane mukosa hidung dan bukal serta antara kuku.
b. Setelah 24 jam: vesikula tersebut rupture/pecah setelah terjadi erosi.
c. Vesikula bisa juga terjadi pada kelenjar susu.
2. Proses penyembuhan umumnya terjadi antara 8 – 15 hari.
3. Komplikasi: erosi di lidah, superinfeksi dari lesi, mastitis dan penurunan produksi susu permanen, myocarditis, abotus kematian pada hewan muda, kehilangan berat badan permanen, kehilangan kontrol panas.

Pada Domba dan Kambing
Lesi kurang terlihat, atau lesi pada kaki bisa juga tidak terlihat. Lesi pada sekitar gigi domba, kematian pada hewan muda. (*)

Tags : Penyakit Mulut dan Kuku Sapi di Riau, Kasus PMK, Penyakit PMK Terus Menyebar, 5 Kabupaten di Riau Terinfeksi PMK,