KEPULAUAN RIAU - Kasus relokasi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau Menteri terjun ke lapangan temui warga yang terdampak pembangunan strategis nasional Rempang Eco City.
"Warga Rempang, Batam, Kepulauan Riau terdampak relokasi proyek nasional."
"Sesuai arahan Kepala BP Batam sejak awal, pendekatan humanis merupakan komitmen kami untuk melakukan sosialisasi dan pendataan terhadap warga," kata Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi, Sudirman Saad, Sabtu (16/9).
Diketahui, beberapa waktu lalu kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam didatangi ribuan orang yang berunjuk rasa mengenai relokasi warga Rempang.
Kini, kantor BP Batam datangi warga rempang yang terkena relokasi.
Mereka mendatangi rumah per rumah warga untuk menyelesaikan masalah relokasi warga yang terdampak pengembangan kawasan Rempang Eco City.
Rempang Eco City merupakan kawasan strategis nasional yang diklaim bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat.
BP Batam dalam mendatangi warga mengambil langkah-langkah pendekatan humanis. Tak hanya melakukan sosialisasi, mereka juga menerima aspirasi dan keluhan warga.
Sudirman Saad mengatakan, pendekatan ini dilakukan untuk menjaga stabilitas kawasan Rempang.
Ia berharap, warga yang terdampak relokasi mau mendaftarkan diri untuk direlokasi ke tempat yang baru tanpa paksaan.
"Alhamdulillah, banyak warga yang mulai membuka diri dan mendaftar. Hal ini dilakukan oleh mereka tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Semoga warga yang mendaftar terus bertambah di hari berikutnya," tutupnya.
Sementara Menteri Investasi dan Kepala Badan koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia juga turut mengunjungi Kota Batam, Minggu 17 September 2023 ini.
Kedatangan Bahlil ke Batam untuk membahas percepatan pengembangan kasawan di Rempang yang merupakan Program Strategis Nasional 2023.
Selama kunjungan, Bahlil akan mengadakan pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi untuk melakukan koordinasi.
Para pejabat tinggi tersebut yakni Menteri Dalam Negeri, Menteri ATR, Wakapolri, Wakil Jaksa Agung, Kepala BIG, Gubernur Kepri, Kepala/Wali Kota Batam dan Forkopimda Provinsi Kepri.
Sebelumnya, Bahlil telah mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berangkan ke Batam guna mengawal percepatan pengembangan kawasan Rempang.
Relokasi warga Pulau Rempang tetap dilanjutkan
Sementara Badan Pengusahaan (BP) Batam tetap meneruskan rencana relokasi bagi warga Pulau Rempang yang terdampak oleh proyek investasi pabrik kaca di area seluas 17.000 hektare.
Meskipun menghadapi sejumlah penolakan dari warga Kampung Tua di Pulau Rempang dan Galang, BP Batam memastikan bahwa langkah ini tetap dilakukan dengan mempersiapkan fasilitas dan kavling bagi warga yang bersedia untuk direlokasi.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, menjelaskan untuk relokasi ini pihaknya sudah menyiapkan lahan kavling seluas 500 meter persegi atau naik dari alokasi awal yang hanya 200 meter persegi. Lahan kavling itu pun telah bersertifikat.
Lokasi kavling ini akan berada di Pulau Galang, bersebelahan dengan Pulau Rempang di bagian selatan. Tidak hanya itu, BP Batam juga akan membangun rumah tipe 45 di lokasi tersebut.
"Kami juga akan memberikan Hak Guna Bangunan (HGB) atas tanah dan rumah yang didirikan di atasnya. Selain itu, biaya Uang Wajib Tahunan selama 30," kata Muhammad Rudi.
Muhammad Rudi menambahkan bahwa wilayah relokasi akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penting seperti fasilitas ibadah, sarana olahraga, akses jalan, listrik, pasar tradisional, puskesmas, sekolah, dan taman pemakaman umum (TPU).
BP Batam juga berkomitmen untuk membangun pelabuhan dan dermaga guna mendukung aktivitas masyarakat, khususnya para nelayan.
Pentingnya peran serta masyarakat dalam proyek ini diakui oleh Muhammad Rudi. Ia menegaskan bahwa partisipasi masyarakat setempat dalam pembangunan dan pengembangan Pulau Rempang akan menjadi fokus utama, termasuk dalam hal rekrutmen tenaga kerja untuk proyek tersebut.
Dengan nilai investasi yang besar, BP Batam meyakini bahwa pendidikan dan pelatihan khusus yang akan diberikan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) sebagai pengelola Pulau Rempang akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.
"Harapan besar pemerintah adalah agar melalui pembangunan ini, generasi muda Pulau Rempang dapat terlibat secara aktif dalam proyek ini, sehingga kesejahteraan dapat dinikmati oleh seluruh warga, bukan hanya di Batam tetapi juga di wilayah Rempang dan sekitarnya," ucapnya.
Proyek Pengembangan Rempang Eco-City mencakup sektor industri, layanan, komersial, agro-pariwisata, hunian, dan pembangkit listrik tenaga surya. (*)
Tags : Rempang, BP Batam, relokasi, Bahlil Lahadalia, pembangunan strategis nasional Rempang Eco City,