"Meningkatnya jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau, sebagian besarnya dikarenakan banyaknya orang yang melakukan swab mandiri"
umlah terkonfirmasi Covid-19 Riau bertambah sempat di angka 264 kasus, dan terbanyak di Pekanbaru dengan 160 kasus, namun dari 264 kasus tersebut 105 kasusnya berasal dari orang yang melakukan swab mandiri. "Dengan begini, berarti tingkat kesadaran masyarakat kita untuk melakukan swab mandiri sudah cukup tinggi dan ini hal yang bagus," kata Hal Gubernur Riau (Gubri) Drs. H. Syamsuar MSi di Gedung Daerah.
"Kita tau memang angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau sekarang meningkat tajam, dan sebetulnya itu bagus, karena kita bisa lebih cepat mengetahui penyebarannya dan sekaligus juga dapat memutus mata rantai penyebaran kasus corona di Riau," ujar Gubri, Kamis (1/10) kemarin.
Gubri menyakini yang melakukan swab mandiri kemungkinan kebanyakan perusahaan yang melakukan swab kepada para pegawainya. "Karena mengingat biaya swab inikan cukup mahal, jadi kebanyakan adalah pihak perusahaan dibanding masyarakat biasa, dan kita sangat mendukung itu," tuturnya.
Pekanbaru misalnya, dari 160 kasus, 105 merupakan swab mandiri. Artinya, jika tidak ada swab mandiri yang dilakukan masyarakat, maka kasus terkonfirmasi di Pekanbaru hanya berjumlah 55 kasus. "Artinya ini bagus, berarti kita cepat tahu. Kalau sudah banyak tahu, nanti kasusnya akan turun," ungkapnya.
Swab test mandiri diperlukan
Sementara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan perlunya tes usap (swab test) Covid-19 dilakukan secara mandiri oleh masyarakat. Bila masyarakat punya kesadaran untuk mengetes dirinya, maka pelacakan, penanganan, dan perawatan kasus Covid-19 bakal lebih efektif. "Kesadaran untuk tes mandiri ini perlu. Kalau dia memiliki kesadaran dan dia mampu, maka dia akan membentengi diri dan sekitarnya," kata Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng Mohammad Faqih, kepada media.
Orang yang tahu bahwa dirinya positif Covid-19 akan membentengi diri supaya dia tidak menularkan virus Corona ke orang di sekitarnya. Orang ini nantinya bakal mendorong orang-orang di sekitarnya untuk tes juga, misalnya anak, istri, keluarga, atau koleganya. "Dengan demikian, maka contact tracing akan meluas secara mandiri," kata Daeng.
Strategi dasar penanganan Covid-19 adalah 3T, yakni testing (tes), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan yang positif Covid-19). Tes usap jenis Polymerase Chain Reaction (PCR) berdasarkan inisiatif mandiri perlu dilakukan. Terlebih, banyak orang yang positif Covid-19 namun tidak bergejala (asimtomatik). "Testing dan tracing itu untuk mengetahui apakah yang bersangkutan positif atau negatif COVID-19. Kalau sudah diketahui positif, maka bisa cepat dilakukan isolasi, dilokalisir supaya tidak menular. Testing dan tracing harus dipercepat dan diperluas," kata dia.
Kasus terkomfirmasi Covid-19 Riau meningkat
Sementara berdasarkan rilis data dari Kementerian Kesehatan RI hari ini, kasus terkomfirmasi Covid-19 di Riau berjumlah 265 orang. Dengan demikian total komulatifnya sudah mencapai 7.887 orang. Ada pun untuk pasien sembuh dilaporkan hari ini berjumlah 279 orang. Sementata total pasien sembuh di Riau menjadi 4.128 orang. Masih berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hari ini di Riau terdapat juga kabar duka. Yakni, sebanyak 7 orang. Dengan demikian jumlah komulatifnya sudah mencapai 166 orang.
Kasus Covid-19 di Provinsi Riau pada hari ini, Kamis 1 Oktober 2020 terdapat penambahan sebanyak 265 pasien, sehingga kasus Covid-19 di Provinsi Riau menjadi 7.888 kasus. Sedangkan hari ini juga ada tambahan 7 pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Pemerintah melaporkan 4.174 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Kamis (1/10/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 291.182 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta lagi-lagi menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.253 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 559 kasus baru per 1 Oktober. Laman covid19.go.id merilis, pada hari ini ada sebanyak 3.539 kasus sembuh, sementara kasus kematian akibat virus Corona sebanyak 116 orang.
DKI Jakarta: 1.253 kasus
Jawa Barat: 559 kasus
Jawa Timur: 314 kasus
Jawa Tengah: 299 kasus
Riau: 265 kasus
Sumatera Barat: 192 kasus
Bali: 141 kasus
Kalimantan Timur: 131 kasus
Sulawesi Selatan: 119 kasus
Aceh: 112 kasus
Sumatera Utara: 111 kasus
Banten: 100 kasus
Papua: 61 kasus
Kalimantan Selatan: 55 kasus
Sulawesi Tenggara: 48 kasus
Kalimantan Tengah: 46 kasus
Maluku: 44 kasus
Sumatera Selatan: 40 kasus
DI Yogyakarta: 37 kasus
Papua Barat: 31 kasus
Nusa Tenggara Barat: 30 kasus
Sulawesi Tengah: 30 kasus
Kalimantan Barat: 29 kasus
Jambi: 21 kasus
Bengkulu: 20 kasus
Sulawesi Utara: 18 kasus
Kepulauan Riau: 16 kasus
Lampung: 13 kasus
Bangka Belitung: 10 kasus
Sulawesi Barat: 10 kasus
Kalimantan Utara: 6 kasus
Gorontalo: 6 kasus
Nusa Tenggara Timur: 5 kasus
Maluku Utara 2 kasus
(*)
Tags : Kasus Terkonfirmasi Covid-19 Meningkat, Riau, Swab Mandiri,