PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang melakukan survei intensif untuk mengukur prevalensi kasus stunting di Pekanbaru, Riau.
"Survei intensif kasus stunting melalui Survei Status Gizi Indonesia (SSGI)."
"Saat ini, Pemko Pekanbaru sedang menjalani survei SSGI. Angka kasus stunting baru mencapai 3,5 persen," kata Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Muflihun seperti dilansir mcr, Jumat (22/9).
Survei ini dilakukan melalui program bernama Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), yang memiliki tujuan utama untuk mengumpulkan data terkait status gizi penduduk di berbagai wilayah di Indonesia.
Salah satu tujuan utama SSGI adalah memantau dan menganalisis tingkat malnutrisi, termasuk stunting, serta menyediakan informasi yang diperlukan untuk merumuskan kebijakan dan program intervensi gizi yang tepat.
Angka stunting di Pekanbaru mengalami peningkatan yang signifikan dalam satu tahun. Pada tahun 2022, angka stunting sebesar 11,2 persen. Namun, kini telah meningkat menjadi 16 persen, yang menjadi perhatian serius pemerintah.
Pekanbaru telah mengjadwalkan kedatangan tim SSGI. Melalui survei ini, diharapkan akan dapat dipastikan jumlah kasus stunting di Pekanbaru.
"Kami akan disurvei terkait status gizi di indonesia. Survei ini bertujuan untuk menetapkan angka stunting di daerah kami," ucap Sekdako Pekanbaru, Indra Pomi Nasution.
Pemerintah Kota Pekanbaru meminta agar survei ini dilakukan dengan teliti. Tim survei diharapkan melakukan analisis yang mendalam dan berkoordinasi dengan bagian gizi di setiap puskesmas.
Hal ini menunjukkan komitmen Pekanbaru dalam mengatasi permasalahan stunting untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak di wilayah ini. (*)
Tags : kasus stunting, survei intensif kasus stunting, survei status gizi indonesia, ssgi di pekanbaru,