Sorotan   2021/04/15 21:39 WIB

Klinik Vaksinasi Covid-19 Didirikan di Masjid-masjid Selama Ramadan, Untuk Membantu 'Sesama Manusia'

Klinik Vaksinasi Covid-19 Didirikan di Masjid-masjid Selama Ramadan, Untuk Membantu 'Sesama Manusia'

"Berbagai klinik vaksinasi Covid-19 didirikan di masjid-masjid Inggris untuk memudahkan komunitas Muslim mendapatkan vaksinasi selama bulan Puasa"

Sesudah para pemuka agama dan pejabat layanan kesehatan khawatir sebagian warga Muslim enggan disuntik vaksin selama bulan Puasa. Sejumlah pejabat badan layanan kesehatan Inggris, NHS, yang beragama Islam dan juga Persatuan Dokter Muslim Inggris telah menegaskan bahwa menerima suntikan vaksin ketika puasa tidak membatalkan ibadah itu.

Penegasan itu dikeluarkan karena ada keyakinan bahwa orang yang berpuasa selama Ramadan harus menghindari "apapun masuk ke dalam tubuh" selama jam berpuasa.  Kini NHS telah mendirikan klinik-klinik sementara di masjid-masjid dan pusat-pusat komunitas, bahkan ada pula klinik vaksinasi khusus perempuan. Berikut empat warga Muslim Inggris yang telah mendapatkan suntikan vaksin selama bulan Puasa ini seperti dirilis BBC.

Dr Shehla Imtiaz-Umer

Seorang dokter Muslimah, dr Shehla Imtiaz-Umer, yang berdinas di Derby dan duduk di Persatuan Dokter Muslim Inggris mengatakan program vaksinasi tidak bisa ditunda sekalipun di bulan Puasa. "Sebagai orang Muslim kita mempunyai kewajiban mempertahankan kehidupan dan mendapatkan suntikan vaksin adalah cara paling efektif untuk mencegah penyakit dan kematian akibat Covid-19," jelasnya.

"Sekarang kita harus bersatu dan tidak menghentikan kemajuan pemberian vaksin ini di bulan Ramadan."

Yunas Naroo

Yunas Naroo dari West Bridgford, Nottinghamshire, mendapat panggilan untuk suntikan dosis kedua pada bulan Ramadan ini. Naroo sudah meminta nasihat terkait vaksinasi selama puasa dan kini merasa yakin vaksinasi ketika puasa tetap aman. "Saya mencari tahu tentang hal itu, tetapi saya tidak khawatir," kata pria berusia 83 tahun itu.

"Saya sudah mendapat vaksin dosis pertama dan tidak merasakan efek samping apapun jadi saya tidak khawatir dengan dosis kedua."

Naroo adalah wakil imam di Jamia Masjid Sultania, sebuah masjid di Sneinton, sekitar 3 km dari tempat tinggalnya. Ia menuturkan beberapa jemaaah mengaku khawatir divaksinasi selama puasa. "Saya tahu beberapa orang khawatir divaksin dan setiap orang punya pendapat masing-masing, tetapi saya tidak melihat ada masalah dalam hal ini," katanya.

Dr Ather Hussain 

Seorang ulama Inggris dari kota Leicester, Dr Ather Hussain menekankan kepada jemaahnya bahwa mendapatkan vaksinasi merupakan "bentuk ibadah". "Berpaling dari vaksin dan menolaknya atau menolak langkah-langkah pencegahan lain adalah tindakan tak bertanggung jawab dan egois ," katanya.

"Semua hal yang berlawanan dengan hal itu dan yang memberikan perlindungan kepada kita dan tetangga-tetangga - adalah bentuk ibadah."

Ditambahkannya Ramadan tahun ini tiba pada saat yang "begitu penting". "Ini membuka mata kita terhadap tanggung jawab kita dan tentang siapa dan apa yang penting dalam hidup kita, dan di masa pandemi, semua orang penting," jelasnya.

Erum Suleman

Erum Suleman, Muslimah dari kota Derby yang sudah divaksin, berpendapat klinik vaksinasi di lokasi yang sudah dikenal komunitas Muslim mendorong mereka untuk mendapatkan suntikan. "Sebagian warga setempat mungkin merasa lebih nyaman pergi ke pusat komunitas, karena mereka tahu orang-orangnya di sana, dan mereka bisa berjalan kaki ke sana, dan saya kira hal-hal itu sangat membantu."

Muslimah berusia 43 tahun dan pendiri badan amal Erum's Helping Hand tersebut mengatakan sebagian anggota komunitas Muslim di lingkungannya ragu-ragu mendapatkan suntikan vaksin. "Saya mendengar percakapan mereka tentang apakah mereka akan bersedia divaksinasi atau tidak dan saya mengatakan bahwa sekarang atau nanti, kita semua perlu divaksinasi. Jadi ambil saja ketika ada undangan ... lalu kita bisa kembali berkumpul bersama orang tua dan keluarga".

Ditambahkan oleh Erum Suleman, vaksinasi ini sejalan dengan Ramadan. "Kebaikan apapun yang kita perbuat selama 30 hari Ramadan merupakan langkah positif bagi masa depan, bagi anak-anak dan keluarga kita," tuturnya.

"Dengan melakukan hal itu, kita menunjukkan bahwa kita peduli terhadap sesama, terhadap masyarakat, terhadap semua orang, dan kita membantu orang-orang lain - itulah makna Ramadan."

Kiat puasa dengan aman saat pandemi virus corona

Seperti setiap tahunnya, banyak Muslim berpuasa dari fajar hingga petang selama satu bulan lunar - 29 atau 30 hari - sebagai bagian dari ritual mendedikasikan diri untuk ibadah dan kontemplasi. Berpuasa adalah kewajiban bagi semua umat Islam dewasa yang bisa menjalani hari dengan aman tanpa makanan dan minuman.

Namun ada beberapa pertimbangan dalam hal puasa saat pandemi. Untuk memerangi infeksi, seseorang membutuhkan banyak energi, kata pakar imunologi di Universitas Sussex, Dr Jenna Macciochi. Dan tidak makan atau minum dalam periode yang lama bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Jadi, penting untuk memastikan Anda mendapatkan kalori yang cukup pada jam-jam saat Anda boleh makan — dan mencapai "keseimbangan energi" yang terdiri dari:

  • makronutrien — karbohidrat, protein dan lemak
  • mikronutrian, seperti vitamin C dan zat besi

Bagusnya Anda memakan makanan yang bervariasi, termasuk banyak sayuran beragam warna, buah-buahan, kacang-kacangan dan polong-polongan. Ada juga risiko dehidrasi, karena bisa memengaruhi lendir yang melapisi saluran udara Anda dan bertindak sebagai pelindung. Namun menjaga aspek-aspek lain dari kesehatan dengan berusaha tidur yang cukup dan berolahraga serta menghilangkan stres jika memungkinkan bisa membantu menjaga sistem kekebalan tubuh Anda berfungsi sebagaimana mestinya.

Lebih sederhana lagi, cara terbaik untuk melindungi kesehatan Anda adalah mencegah terpapar virus. Sebagian besar risikonya dapat dihindari dengan mencuci tangan dan, bagi mereka yang bisa, tinggal di rumah.

Bagaimana dengan orang yang memiliki kondisi kesehatan?

Orang yang sakit, termasuk yang menderita Covid-19, dibebaskan dari kewajiban puasa. Dan puasa tidak dianjurkan untuk orang dengan kondisi kesehatan jangka panjang tertentu seperti diabetes dengan komplikasi. Kepala bidang perawatan Diabetes UK Daniel Howarth mengatakan keputusan itu "benar-benar tergantung pribadi" tapi ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan bila tetap ingin berpuasa, termasuk makan karbohidrat kompleks yang dilepaskan lebih lambat, seperti roti gandum dan beras, serta mengecek gula darah Anda lebih sering.

Bagaimana dengan petugas kesehatan?

Dewan Muslim Inggris telah menerbitkan panduan yang mengatakan "staf layanan kesehatan yang harus memberikan perawatan kepada pasien Covid-19, dengan risiko nyata mengalami dehidrasi dan membuat kesalahan klinis karena memakai APD [alat pelindung diri] dan sif panjang" dibebaskan dari puasa.
Bisakah puasa bermanfaat bagi kesehatan Anda?

Meskipun tidak mengonsumsi cukup kalori dalam sehari bisa menurunkan respons kekebalan Anda, efek puasa pada sistem kekebalan tubuh tidak langsung. Sistem kekebalan tubuh bukanlah satu hal dengan sakelar hidup/mati; melainkan serangkaian mekanisme rumit yang harus dijaga keseimbangannya. Puasa melepaskan hormon stres kortisol, yang dapat menekan beberapa respons imun.

Tetapi ada juga cukup banyak bukti dari penelitian pada tikus bahwa puasa intermiten seperti yang dilakukan selama bulan Ramadan bisa mempercepat proses regenerasi tubuh, menyebabkan sel-sel tua mati dan diganti dengan yang baru. (*)

Tags : Klinik Vaksinasi Covid-19, Masjid, Vaksinasi Selama Ramadan, Vaksinasi Membantu Sesama Manusia,