RIAUPAGI.COM, PELALAWAN - Kolam limbah pabrik kelapa sawit PT Indosawit jebol diduga telah mencemari Sungai Pematang di Desa Air Hitam, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Air sungai Pematang berubah menjadi hitam pekat, bahkan ada yang mengatakan ikanpun pada mati. Salah seorang warga setempat memposting di akun Facebook (AA) di group info kejadian Pelalawan, banyak komentar tentang berubahnya air sungai yang telah mencemari sungai. Akibatnya air sungai berwarna coklat kehitam-hitaman, ikan pun mati, dan warga gatal-gatal. Kolam limbah pabrik kelapa sawit (PKS) yang rusak itu terletak di Kabupaten Pelalawan, terpaut sekitar 100 km arah timur dari Pekanbaru.
Masih di kabupaten yang sama, warga mengeluhkan limbar cair tersebut. Limbah berbau busuk itu telah mecemari Sungai Pematang. "Kolam limbah itu jebol diketahui sejak Kamis (2/2/2021) dan mencemari aliran sungai. Kita sudah melaporkan kepada pihak kecamatan setempat akan rusaknya kolam limbah perusahaan PT Indosawit itu," kata Saleh (43) seorang Warga Ukui yang kesehariannya mencari ikan di sungai tersebut dan dia mengaku berubahnya kondisi air beberapa hari terakhir yang mengakibatkan tidak adanya ikan yang didapat diperoleh dari hasil tangkapan.
Dalam komentar warga di Facebook pun menyayangkan atas kejadian itu, karena berubahnya air menjadi hitam pekat, warga setempat tidak bisa mandi dan mencuci. "Kuat dugaan, berubahnya air sungai Pematang akibat masuknya luapan limbah pabrik kelapa sawit yang ada dihulu sungai milik PT Indosawit," ujar Saleh sembari kembali menjelaskan, limbah kelapa sawit yang telah meracuni sugai tersebut mengakibatkan ikan-ikan mati. Awalnya warga desa mengira ada masyarakat yang melakukan tuba (racun ikan). Namun, lama kelamaan air sungai itu tak lagi jernih. Warga terus menelusuri bagian hulu sungai. Ternyata aliran berujung pada limbah PKS PT Indosawit yang rusak.
"Dari sanalah warga melaporkan kepada perangkat desa yang selanjutya meminta perusahaan untuk segera memperbaiki. Belum ada keterangan dari pihak perusahaan apakah bisa diperbaiki. Tapi sudah dua hari terakhir ini kolam limbah itu masih juga rusak," katanya.
Akibat racun dari limbah itu, kata Saleh, sebagian masyarakat yang hidupnya dari menjaring ikan pun resah. Mata pencarian mereka dari menjaring ikan. Padahal, Sungai Pematang termasuk sungai adat yang eksploitasinya sudah disepakati hanya boleh secara tradisional. "Sungai Pematang itu merupakan salah satu mata pencarian warga desa setempat. Di sungai itu dikenal banyak terdapat ikan lele dan ikan kakap. Warga hanya boleh mengambil dengan cara tradisional. Kini akibat racun limbah industri sawit, seluruh ikan mati," katanya.
Manajer Humas PT Infosawit, Taufik dicoba untuk dikonfirmasi melalui WhatsApp (WA) sekitar pukul 10.00 malam Kamis (4/2/2021) tadi juga tidak menjawab. Namun informaisnya pihak perusahaan sudah di panggil oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pelalawan namun belum ada penyelesaiannya tanpa ada sanksi. Beberapa warga desa juga membenarkan pihak Camat Pelalawan juga telah mengetahui peri hal tersebut namun belum mengundang masyarakat dan pihak manajemen perusahaan untuk membicarakan masalah tersebut. Informasinya, pihak kecamatan bersama tim Badan Pengendali Dampak Lingkungan Daerah di Pelalawan belum turun ke lokasi untuk mengambil sampel limbah. Hasil investigasi tiam media dilapangkan membenarkan, bahwa kolam limbah ada yang jebol bentengnya, sehingga air kolamnya mengalir merembes ke sungai Pematang. (rp.mul/*)
Tags : Kolam Limbah Jebol, Kolam Limbah PT Indosat Sawit, Pelalawan ,