PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Sejak usai pandemi kondisi terkini gedung Senapelan Plaza [SP] dibilangan Jalan Teuku Umar, Pekanbaru dikeluhkan pedagang handphone [HP] yang suasananya bak kuburan karena sepi pembeli.
"Kondisi terakhir Senapelan Plaza Pekanbaru suasananya bak kuburan."
"Paling ramai didepan gedung ini [Mal Plaza], kalau karyawannya makan siang banyak ke sini," kata Herik salah satu pedagang HP di lantai dasar gedung SP saat ditemui.
Gedung SP kembali ramai diperbincangkan di jagat media sosial.
Warganet banyak yang mengomentari unggahan berisi foto terkini mal yang kini kondisinya sangat sepi pengunjung meski pandemi Covid-19 sudah berakhir.
Saat ditelusuri di gedung SP seperti Minggu 31 Maret 2024 sejak pukul 10.30 WIB pagi gedung itu bak seperti kuburan.
Memasuki lobi mal, jejeran toko memang terpantau tutup. Tenant yang buka pun bisa dihitung jari, nampak sepi di antara deretan rollingdoor yang tertutup rapat.
Mal yang memiliki 5 lantai itu pun nampak sama sepinya di setiap lantai.
Sejumlah pedagang pakaian, aksesoris, hingga perlengkapan handphone masih berjualan meskipun jumlahnya bisa dihitung jari.
Ada juga toko yang menjual pakaian di lantai dua sekrang juga tutup.
Tak seperti pusat perbelanjaan yang terdengar suara pedagang mempromosikan dagangannya, hanya sunyi yang dirasakan telinga saat berjalan di lorong-lorong mal.
Pramuniaga toko yang masih beroperasi pun enggan mengucapkan sepatah kata untuk menarik pengunjung yang melewati lapak mereka.
Sesaat kemudian nampak panggung dan layar menyala di tengah lobi, dengan suara musik yang disetel dan menjalar ke pelantang. Namun, lalu lalang pengunjung yang sedikit, membuat suasana sepi tak terpecahkan oleh musik.
Lift pengunjung masih berfungsi, tapi tak semua eskalator di setiap lantai beroperasi. Hanya sebelah eskalator beroperasi, entah naik atau turun, berbeda di setiap lantainya.
Pada hari-hari biasa memasuki jam makan siang pukul 12.00 WIB pun, terkadang juga terlihat nampak gerombolan karyawan gedung Mal Plaza yang persis didepan gedung SP satu per satu memasuki mal. Adapun yang dituju yakni lantai dasar yang masih terlihat pusat restoran berada.
"Di lantai dua ini, sejumlah permainan anak-anak masih bisa bertahan beroperasi," kata Asep, seorang pengelola mesing games.
Bahkan tempat usahanya masih memasang banner 'Tetap Buka', seakan ingin memberitahu pengunjung bahwa usahanya tetap buka di antara tenant-tenant yang dominan tutup.
Salah satu los kios/toko dilantai dua yang menjual peralatan elektronik dan lattop yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa usahanya saat ini bergantung pada kunjungan karyawan kantoran di sekitar Mal Plaza.
"Paling ramai kalau karyawan gedung MP makan siang ke sini," ujarnya saat ditemui.
Selain bergantung pada kunjungan makan siang dan makan sore para karyawan MP dan kantoran lainnya, pada lantai dua gedung SP memang terlihat masih bertahan membuka dagangan berbagai menu makanan.
"Wah kalau akhir pekan memang agak lebih ramai, karena masih banyak karyawan dan pengunjung lainnya berbelanja makan siang dan ngopi, bang," kata salah satu karyawannya.
Kabarnya pengelola gedung SP Alvin Lie [bukan nama sebenarnya] berulang kali sudah 'turun tangan' meninjau kondisi Plaza yang kian sepi.
Bahkan sipengelola bercerita pada pemilik kios didalam gedung, dahulu [sepuluh tahun terakhir] Senapelan Plaza masih ramai saat dirinya sering berkunjung untuk melakukan aktivitas olahraga di pusat kebugaran.
Kemudian, salah satu penyebab sepi sejak penerapan sistem pembayaran parkir wajib menggunakan aplikasi dompet digital membuat pengunjung enggan untuk pergi ke mal tersebut.
Selain itu, ada dugaan harga sewa toko yang melonjak membuat banyak gerai yang tutup, terlebih penjual gawai dan asesoris.
"Tenant baru tidak diatur miznya sehingga mall kehilangan karakter."
Dia juga menyebut kondisi serupa juga banyak terjadi pada mal-mal plaza lainnya yang sebelumnya selalu ramai dan sulit untuk mencari tempat parkir.
Namun, sejak toko-toko elektronik berguguran, mal tersebut menjadi kehilangan daya tarik dan karakter.
Mengulik sedikit kebelakang sejarah gedung Senapelan Plaza ini, adalah pusat perbelanjaan modern yang terletak di Jalan Teuku Umar, Pekanbaru, Riau merupakan pusat perbelanjaan modern pertama yang berada di Pekanbaru.
Pusat perbelanjaan modern ini diresmikan di tahun 1992, menjadi awal dari perkembangan pusat perbelanjaan modern di Pekanbaru. Plaza Senapelan memiliki 2 major tenant. Yaitu Suzuya Dept. Store dan A&W.
Selain itu adalah pusat-pusat service dan penjualan ponsel terbesar di Kota Bertuah. Di setiap sisi dan sudutnya, terdapat pusat-pusat penjualan dan service ponsel.
Plaza Senapelan terletak didekat Grand Zuri Hotel [yang diresmikan di tahun 2004], dan Mall Pekanbaru [yang diresmikan di tahun 2003].
Plaza Senapelan dinamai "Plaza Senapelan", dikarenakan berdiri diatas lahan yang dahulunya merupakan Kantor Balai Kota Pekanbaru yang terletak di kecamatan Senapelan.
Plaza ini merupakan pusat perbelanjaan modern tertua di Pekanbaru. Plaza Senapelan merupakan plaza modern yang merupakan "Plaza", selain Plaza Citra di Jalan Pepaya. Setelah kemunculan Plaza Senapelan dan Plaza Citra, perkembangan pusat-pusat perbelanjaan modern di Pekanbaru pun beralih ke arah "Mall" dan "Supermarket".
Di lantai paling atas Plaza Senapelan, terdapat SP Excecutive Club, yang dahulunya sempat bernama Ozon.
Plaza ini memiliki lantai tersembunyi diatasnya. Sehingga sulit untuk menentukan jumlah lantai pastinya. Plaza ini masih tetap mampu bertahan di tengah-tengah arus gempuran pusat-pusat perbelanjaan modern lainnya di Pekanbaru. Itu dikarenakan, kemampuannya untuk menjadi pusat penjualan ponsel terbesar di Pekanbaru, bersama dengan Mall Pekanbaru. (rp.elf/*)
Editor: Efi Yandera
Tags : senapelan plaza, mal pusat perbelanjaan, plaza di pekanbaru, News Kota,