PEKANBARU - Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Riau akan turun ke Jalan yang diperkirakan siang ini, Senin 11 April 2022.
Ada beberapa hal yang menjadi tuntutan mahasiswa dalam aksi nanti siang yang rencananya dilakukan di gedung DPRD Riau itu. Terutama mengenai keresahan masyarakat atas ketersediaan bahan pokok dan penundaan pemilu.
"Tuntutan mahasiswa minta stabilkan harga sembilan bahan pokok (Sembako) dan menolak perpanjangan masa jabatan Presiden."
"Kami juga menuntut Presiden Jokowi untuk menstabilkan pendistribusian BBM subsidi di seluruh Indonesia," kata Demisioner Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Riau, Ahmad Zikri, Minggu (10/4/2022).
Tuntutan pertama yang akan massa bawa adalah mendesak dan menuntut Presiden Jokowi menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok serta menyelesaikan permasalahannya. Selain itu, tuntutan selanjutnya adalah menolak penundaan pemilu, yang artinya juga akan memperpanjang masa jabatan presiden.
Mahasiswa, juga mendesak dan menuntut Presiden Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang Undang-undang Ibu Kota Negara (IKN). Mahasiswa juga mendesak pemerintah agar segera menyelesaikannya berbagai konflik agraria yang terjadi di Indonesia.
"Kami juga nendesak dan menuntut Presiden Jokowi untuk menghadirkan PERPU atas UU KPK nomor 19 tahun 2019, serta kembalikan marwah KPK sebagai realisasi janji-janji presiden dalam agenda pemberantasan korupsi dan tegakkan amanat TAP MPR nomor 11 tahun 1998," ujar Zikri.
"Aksi akan kita lakukan besok siang, pukul 13.00. Ada sekitar dua ribu mahasiswa dari 18 kampus yang akan turun. Kita akan bergerak bersama menuju kantor DPRD Riau," pungkasnya.
Sementara Polda Riau yang telah mendengar rencana mahasiswa akan turun kejalan ini, akan mengerahkan 1.161 personel untuk mengamankan aksi mahasiswa.
"Polda Riau kerahkan 1.161 personel gabungan untuk pengamanan unjuk rasa yang akan digelar oleh ribuan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Riau."
"Iya tadi pagi sudah dilakukan apel kesiapan PAM Unras di Mapolda Riau. Ada 1.161 personel yang disiagakan besok, Polda Riau back Up Polresta," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Minggu (10/4/2022) malam.
Aksi unjuk rasa itu akan dipusatkan di Kantor DPRD Provinsi Riau. Untuk memastikan seluruh personel siap melakukan pengamanan, Polda Riau menggelar apel gelar kesiapan pasukan dan perlengkapan, Minggu pagi, (10/4/2022) di halaman Mapolda Riau.
Untuk pengamanan Unras BEM se-Riau besok, setidaknya ada 476 personel Polresta Pekanbaru, 535 personel Polda Riau, 60 personel TNI, dan 90 personel Satpol PP yang akan melakukan pengamanan. Sunarto mengatakan, untuk menciptakan situasi yang kondusif saat unjuk rasa, diharapkan semua pihak bersama-sama menjaga situasi kondusif, dan tidak terpancing hal hal yang bisa menimbulkan gangguan Kamtibmas.
"Kita harapkan, dan kita minta, untuk seluruh mahasiswa yang ikut unjuk tertib untuk tertib dalam menyampaikan aspirasi. Begitu pula petugas yang melakukan pengamanan, agar bisa mengawal dan mengamankan adik-adik mahasiswa, antisipasi adanya pihak yang tidak bertanggung jawab yang mencoba mengambil kesempatan, dan memancing situasi saat mahasiswa melakukan unjuk rasa," tegasnya.
Lebih lanjut, Sunarto juga berpesan kepada seluruh mahasiswa yang akan melakukan unjuk rasa, agar saat menyampaikan aspirasi, tetap menghormati hak orang lain. "Hormati hak orang lain. Contohnya, penggunaan jalan raya dan masyarakat umum jangan sampai terganggu aktifitasnya," ujarnya.
Narto juga mengingatkan, kepada para mahasiswa dan semua pihak yang terlibat dalam aksi Unjuk rasa ini, agar tetap memperhatikan protokol kesehatan. Karena saat ini masih pada masa pandemi Covid-19.
"Jangan lupa juga untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Pakai masker, bawa hand sanitizer. Karena ini bulan suci Ramadhan, saya mengajak semua untuk tetap menjaga iman dan taqwa kita kepada Allah yang Maha Esa, dan saling menghormati antar sesama," tandasnya. (*)
Tags : Mahasiswa akan Turun ke Jalan, Mahasiswa Riau, Tuntutan Stabilkan Harga Sembako, News, Mahasiswa Menolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden,