Galeri   2024/09/23 10:9 WIB

Maju di Pilgub Riau 2024, Syamsuar Janji Sentuh Hati Masyarakat, 'yang Tak Lupa Berkaca dari Keberhasilan 5 Tahun Lalu'

Maju di Pilgub Riau 2024, Syamsuar Janji Sentuh Hati Masyarakat, 'yang Tak Lupa Berkaca dari Keberhasilan 5 Tahun Lalu'
Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Riau, Syamsuar-Mawardi Saleh {SUWAI].

DRS H. SYAMSUAR MSI, bakal calon gubernur Riau mengungkap harapannya untuk dapat menyentuh hati masyarakat pada saat hari pencoblosan di pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.

"Drs. H. Syamsuar dan DR. H. Mawardi Muhammad Saleh, LC., MA [SUWAI] sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau."

"Yang paling penting tahapan yang paling awal adalah kami dinyatakan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur riau. Sehingga kami berdua [Drs. H. Syamsuar dan DR H Mawardi Muhammad Saleh, LC., MA] ikut dalam berkontestasi di Pilkada ini," kata Syamsuar dalam pada kesempatan silaturahmi di tengah masyarakat. 

Usai verifikasi dokumen fisik pendaftaran menjadi peserta Pilkada di Komisi Pemilihan Umum [KPU] Provinsi Riau, Syamsuar mengatakan tahapan tersebut sangat penting sebagai motivasi bersama pasangannya, bakal calon wakil gubernur Riau Mawardi Muhammad Saleh dari Partai Keadilan Sejahtera [PKS] sebagai partai pengusung.

"Insya Allah kami bisa menyapa dan menyentuh masyarakat dan mayoritas masyarakat di Provinsi Riau tanggal 27 November nanti, memilih kami sebanyak-banyaknya, paling banyak setinggi-tingginya paling tinggi. Sehingga kami, saya dan pak Haji Mawardi Muhammad Saleh dinyatakan menang, dan Insya Allah dilantik jadi gubernur dan wakil gubernur Riau 2024-2029," sambungnya.

Mantan Gubernur Riau [2019-2024] tersebut mengatakan akan segera berkoordinasi dalam pembentukan tim pemenangan bersama partai pengusung.

Syamsuar juga menyampaikan sejak dua tahun lalu, ia sudah turun ke 1.600 desa yang ada di Riau. 

Pasangan H. Syamsuar dan H. Mawardi Muhammad Saleh didukung sejumlah partai diantaranya Golkar dan PKS.

Paslon ini diketahui oleh masyarakat Riau sebagai pemilih memiliki visi dan misi cukup baik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau di Pilkada 2024:

Syamsuar-Mawardi Saleh, Partai pengusul: Partai Golkar dan PKS

Visi: Terwujudnya Riau maju dan bermartabat sebagai pusat ekonomi Sumatera dan gerbang utama ekonomi ASEAN tahun 2029.

Misi: 

  1. Meningkatkan pembangunan jalan dan jembatan di kabupaten/kota, desa/kelurahan yang merata dan berkualitas. 
  2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat menjaga ketersediaan kebutuhan pangan yang murah dan mengentaskan kemiskinan.
  3. Memperkuat perekonomian daerah dan memperluas kesempatan kewirausahaan dan kesempatan kerja. 
  4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, berkarakter, berakhlak dan cerdas.
  5. Memperkuat pembangunan kepemudaan dan olahraga, peran perempuan dan penyandang disabilitas, serta perlindungan terhadap hak perempuan dan anak.
  6. Meningkatkan kerukunan antar umat beragama dan melestarikan kebudayaan daerah.
  7. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup yang bersih, indah dan sehat.
  8. Menyelenggarakan birokrasi dan pelayanan publik yang mudah, cepat dan bebas dari korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau mengatakan pendaftaran peserta Pilkada pada pasangan calon tersebut sudah diterima dan sudah diberikan surat pengantar tes kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru, Riau. 

"Alhamdulillah sebagaimana kita ketahui bersama KPU Provinsi Riau telah menerima pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur dari H. Syamsuar dan H. Mawardi Muhammad Saleh. Sudah kita terima dan dokumennya dinyatakan lengkap."

"Begitupun proses tahapan pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan di RSUD juga sudah dinyatakan lolos," kata Rusdi Rusdan, Ketua KPU Riau.

Berkaca dari Pemilihan Gubernur Riau 

Kemenangan pasangan Drs. H. Syamsuar dan Edy Natar Nasution, dalam pemilihan gubernur Riau [2019] kemarin itu, mengagetkan banyak pihak.

Pasalnya selama ini H. Syamsuar dari berbagai survei ditempatkan dalam posisi ketiga. Namun, berdasarkan hasil penghitungan cepat Lembaga Survei Indonesia, Syamsuar unggul dengan perolehan suara 39,63 persen.

Dua hari sebelum pencoblosan, Syamsuar bahkan masih dianggap "anak bawang" dalam pertarungan menjelang pemilihan gubernur [2019] lalu.

Ini menjadi pelajaran besar bagi para politisi yang bakal bertarung di pemilihan gubernur riau agar tidak terlalu percaya diri dan bangga dengan hasil survei yang ada selama ini.

Survei memang diperlukan untuk mengetahui posisi sementara para calon gubernur menjelang pencoblosan suara. Namun, hasil survei jangan membuat para calon gubernur lantas terlena dan lengah.

"Mereka harus terus selalu terjun langsung di tengah-tengah rakyat untuk mendapatkan dukungan," kata Dr Saiman Pakpahan, Pengamat Politik dari Universitas (UNIRI).

Tak bisa dimungkiri keunggulan Drs. H. Syamsuar dan Edy Natar Nasution kemarin itu banyak ditopang oleh sosok Syamsuar.

Pengalamannya di birokrasi dan juga pernah menjabat bupati Siak [dua priode] ini memang memiliki reputasi yang baik.

Agaknya masyarakat Riau menyukai figur putera daerah Siak yang energik yang diharapkan dapat membawa perubahan itu, merupakan Calon gubernur yang sudah kenyang pengalaman.

Mantan gubernur Riau yang juga lolos di kursi DPR RI, yang lahir di Siak ini, nanti pada 8 Juni 1954 (usia 70 tahun), merupakan politisi seharusnya tidak bisa disepelekan kaum muda dan ibu-ibu dalam memenangi pertarungan pemilihan gubernur.

Sosok Ayah memiliki empat anak itu juga membuat banyak ibu-ibu terpesona dan lantas memilihnya sebagai orang nomor satu di Riau.

Rahasia kemenangan

Apa saja rahasia kemenangan H. Syamsuar? Pertama, Ia adalah sosok yang punya pengalaman dalam perpolitikan di Riau sehingga bisa disebutkan tidak memiliki beban masa lalu.

Keunggulan mereka mencerminkan bahwa masyarakat memilih calon alternatif. Pasangan koalisi Golkar dan PKS itu dianggap pernah memerintah sehingga menjadi alternatif pilihan.

Pemilih hanyalah menginginkan perubahan. Paslon Drs. H. Syamsuar dan DR H Mawardi Muhammad Saleh, LC., MA [SUWAI] lebih menjanjikan perubahan.

Warga Riau agaknya menginginkan perubahan yang selama ini mereka impikan, yaitu perbaikan jalan, membaiknya kondisi perekonomian, harga sembako yang terjangkau dan terbukanya lapangan kerja.

Harapan-harapan itu ditumpukan pada figur SUWAI. Pemilih agaknya tidak terlalu terikat kepentingan ideologi maupun politik. Dalam pemilihan gubernur, figur seseorang lebih mendominasi, bahkan partai besar pun tidak bisa menjamin calonnya untuk menang.

Kedua, kemenangan Syamsuar tempo hari [2019] banyak ditunjang oleh popularitas incumbent ini, yang juga wakil rakyat.

Menjelang pemilihan gubernur digelar, iklan dirinya Drs. H. Syamsuar dan DR H Mawardi Muhammad Saleh, LC., MA [SUWAI] yang menonjolkan dalam kepemimpinannya yang lalu sering ditayangkan di berbagai media nasional.

Tim pemenangan juga sangat kreatif mampu memukau jutaan pemirsa dengan iklan turun langsung bertemu dengan rakyat biasa. Juga ada komentar dari kaum muda dan masyarakat kelas bawah yang menginginkan dirinya kembali memimpin Riau agar terjadi perubahan sehingga mereka bisa lebih sejahtera.

Dalam pemilihan gubernur, memang peran media massa [televisi, media online, radio] sebagai penyampai pesan para calon gubernur sangat menonjol.

Banyak masyarakat yang setiap malam menghabiskan waktu di media. Tayangan iklan kandidat calon gubernur yang mampu menyentuh hati bisa menggerakkan mereka untuk memilih calon gubernur tersebut.

Agaknya iklan-iklan yang muncul mampu menggiring banyak warga untuk mendukung Syamsuar.

Pada salah satu tayangan galeri foto seperti dimuat dan diturunkan media Online riaupagi.com, melalui tim pemenangan SUWAI yang kreatif memaparkan banyak masyarakat di pedesaan dan perkotaan mengaku Syamsuar yang sukses memimpin Riau seperti JF Kennedy dan Soekarno.

Penyebutan Soekarno boleh jadi merupakan trik Hade untuk meraih simpati dari para nasionalis. Begitupun dukungan Kader dan simpatisan, Syamsuar banyak didukung oleh para fungsionaris dan simpatisan Golkar dan PKS.

Apalagi anggota DPRD dari Golkar dan PKS di Riau tidak memilih untuk menggembor-gemborkan persiapan, namun menuai hasil yang mencengangkan.

Keberhasilan tersebut tak luput dari kerja sama yang cukup kooperatif dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, cendikiawan dan para pemuda. Dukungan besar untuk SUWAI juga berasal dari luar Riau seperti Kepri, Bogor, Bandung, Garut, Cirebon, Majalengka, Subang, Cimahi, dan Tasikmalaya.

Sementara dukungan partai dari PKS memang dikenal sebagai partai politik dengan kader yang militan dan disiplin. Kekuatan basis massa pendukung merupakan mesin utama PKS sehingga tidak mengandalkan uang, melainkan tenaga para kader serta tim sukses.

Mereka [PKS] selalu berkampanye door to door. Itulah kunci suksesnya. Selain itu, tim sukses mereka juga tidak mudah membuat janji, namun lebih banyak melakukan pekerjaan yang riil.

Keempat, paslon SUWAI selalu terus mendekatkan diri dengan masyarakat. Menjelang pemilihan gubernur, mereka selalu menyapa dan menegur masyarakat dengan terjun ke sawah dan pasar. Biaya kampanye mereka paling sedikit, tentu atributnya paling sedikit, namun berkat dukungan rakyat, paslon ini bakal memimpin Riau.

Sungguh sebuah pelajaran berharga dari pasangan SUWAI, yang dapat diteladani para calon gubernur lainnya. Dengan berada di tengah-tengah rakyat, mengerti dan memahami persoalan mereka, dukungan pun bakal diterima untuk menjadi gubernur. (*)

Tags : Riau, Syamsuar dan Mawardi Muhammad Saleh, paslon SUWAI, Pilkada Serentak 2024, KPU Riau,