Maju Pilkada, 3 Pimpinan DPRD Riau Ajukan Pengunduran Diri

PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, tiga pimpinan dan satu anggota DPRD Riau yang maju Pilkada 2020 sudah mengajukan pengunduran diri kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. 

Mereka mundur karena maju Pilkada serentak 2020 sejumlah kabupaten di Riau. Pengunduran diri tersebut masih dalam proses. Sampai saat ini belum ada persetujuan pemberhentian mereka. "Itu belum, belum. Nanti itu mulai proses pemberhentian setelah 26 Setember penetapan calon oleh KPU. Setelah itu baru nanti dilakukan pemberhentian, dan diserah partai politik masing-masing untuk Pengganti Antar Waktu (PAW)," kata Syamsuar.

Gubri berharap dengan majunya tiga pimpinan dan anggota dewan tersebut kegiatan Pemprov Riau yang butuh koordinasi dengan DPRD Riau, seperti pembahasan APBD Riau, harus tetap berjalan, "kami sudah sampaikan ke pimpinan dewan, dengan rekan-rekan pimpinan dewan ikut Pilkada hendaknya dapat memberi masukan kepada pak Hardianto (wakil ketua DPRD Riau), sehingga pak Hardianto dapat mengambil kebijakan bersama ketua fraksi dan komisi," sebutnya.

"Dengan begitu tugas dewan tak terganggu. Mudah-mudahan ini bisa berlangsung, dan kegiatan kita yang butuh koordinasi dengan dewan tetap jalan".

Sementara empat anggota legislatif mundur dari DPRD Riau karena maju Pilkada 2020 di sejumlah daerah. Mereka adalaha Indra Gunawan Eet (Ketua DPRD Riau dari Fraksi Golkar) maju di Pilkada Bengkalis dan Zukri Misran (Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PDIP) maju di Pilkada Pelalawan. Kemudian Asri Auzar (Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Demokrat) maju Pilkada Rokan Hilir dan Husni Thamrin (anggota Fraksi Gerindra) maju di Pilkada Pelalawan. Maka pimpinan DPRD Riau tinggal satu, yakni Wakil Ketua DPRD Riau dari Fraksi Gerindra, Hardianto. (rp.san/*)