INTERNASIONAL - Malaysia menahan sebuah kapal berbendera China, pada Minggu (28/05), karena diduga menjarah dua kapal Inggris yang karam di Laut China Selatan pada Perang Dunia Kedua.
Di atas kapal kargo itu ditemukan amunisi yang diyakini berasal dari HMS Prince of Wales dan HMS Repulse, yang ditenggelamkan oleh pasukan Jepang lebih dari 80 tahun lalu.
Kementerian Pertahanan Inggris mengutuk dugaan perampasan itu sebagai "penodaan" terhadap ‘kuburan perang maritim’.
Bangkai kapal tua menjadi sasaran pihak tertentu karena terbuat dari baja bebas radiasi, yang juga dikenal sebagai "pre-war steel" atau baja yang diproduksi sebelum peledakan bom nuklir pertama pada 1940 dan 1950.
Radiasi yang rendah pada baja tersebut menjadikannya sumber daya yang langka dan berharga untuk digunakan dalam pembuatan peralatan medis dan peralatan ilmiah lainnya.
Kapal-kapal Inggris, yang berada di dasar laut sekitar 100 kilometer dari lepas pantai timur Malaysia, telah diincar selama beberapa dekade.
Saat Perang Dunia II berlangsung, kapal-kapal perang Angkatan Laut Inggris dikirim ke Singapura untuk menopang pertahanan Malaya. Mereka ditenggelamkan oleh torpedo Jepang pada 10 Desember 1941.
Serangan tersebut – yang terjadi hanya tiga hari setelah serangan terhadap armada AL AS di Pearl Harbor – menewaskan sekitar 842 pelaut dan dianggap sebagai salah satu bencana terburuk dalam sejarah angkatan laut Inggris.
Para nelayan dan penyelam pertama kali melaporkan keberadaan kapal China itu ke otoritas Malaysia pada bulan lalu.
Kepolisian maritim setempat menahan kapal China itu pada Minggu.
Kapal itu memiliki 32 awak, kata Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) dalam sebuah pernyataan, dan terdaftar di Fuzhou—ibu kota Provinsi Fujian, China.
Peluru meriam yang "diduga berasal dari Perang Dunia Kedua" ditemukan saat polisi melakukan penggeledahan di kapal tersebut.
Beberapa otoritas Malaysia juga sedang menyelidiki asal muasal amunisi tersebut.
MMEA menambahkan amunisi-amunisi dari dua kapal karam itu terkait dengan sejumlah artileri yang belum diledakkan, yang disita polisi dari tempat penyimpanan barang bekas milik pribadi di Johor pada awal bulan ini.
Pada 2017, Pangeran Charles yang sedang berwisata bertemu seorang penyelam lokal dan diperlihatkan gambar-gambar dokumentasi kerusakan HMS Prince of Wales yang disebabkan oleh para penjarah.
Menteri Pertahanan mengatakan bahwa Inggris akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia dan Indonesia untuk menyelidiki klaim yang mengatakan ada enam kapal perang Inggris yang telah dijarah di perairan mereka. (*)
Tags : malaysia tahan kapal china, china diduga menjarah kapal perang inggris, laut china selatan,