Mantan Gubernur Riau Edy Natar Nasution Kembalikan Formulir ke PDIP-NasDem dan Terus Menjalin Komunikasi Politik
Mantan Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon gubernur ke Partai NasDem. (dok. Istimewa)
PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Mantan Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon gubernur ke 3 partai politik. Pengembalian dilakukan langsung oleh Edy hari ini bersama relawan.
"Mantan Gubernur Riau Edy Natar Nasution kembalikan formulir ke partai politik."
"Hari ini saya mengembalikan berkas-berkas pendaftaran ke partai yang beberapa hari lalu kita ambil. Ada 3 partai hari ini kita kembalikan yaitu Demokrat, PDIP, NasDem," kata Edy Natar, yang mengembalikan formulir ke Partai Demokrat Riau di Jalan Arifin Achmad Pekanbaru, Kamis (2/5/2024).
Dari Demokrat, Edy lanjut ke kantor PDIP Riau di Jalan Jenderal Sudirman bersama rombongan pendukung.
Setelah berkas diserahkan dan diterima tim perwakilan, rombongan berlanjut ke Kantor NasDem Riau di Jalan Diponegoro. Di sana, Edy Natar mengantar formulir serta berkas-berkas yang diminta partai.
Edy Natar mengungkap alasan formulir tak diambil langsung. Menurutnya, ia sedang di Bandung karena anak dan menantu dirawat karena sakit.
"Selain proses ini saya juga terus bangun komunikasi. Saya juga mendapat arahan untuk berkomunikasi dari bawah," terang Edy Natar.
Selain ketiga partai politik itu, mantan Danrem 031 Wirabima itu mengaku sudah berkomunikasi baik di DPW atau DPP. Salah satunya yakni PKS, PKB dan PAN.
"Semua kita bangun komunikasi. Mudah-mudahan komunikasi ini jadi komunikasi yang efektif, saya berharap dukungan penuh dari partai karena saya masih tercatat kader NasDem," kata Edy.
Langkah lain yaitu membangun komunikasi dengan sejumlah organisasi dan simpul-simpul relawan. Bahkan, relawan di 12 kabupaten dan kota telah terbentuk sejak jauh hari.
Khusus wakil, Edy mengaku masih belum bisa memastikan. Ia menilai wakil terbuka secara umum.
"(Wakil) terbuka, semua masih terbuka dan bisa menjadi wakil sampe hari ini. Tentu semua kita cari yang ideal, tapi di tengah-tengah itu ada kesempurnaan dan kompromi ya kita lihat plus minusnya," kata Edy Natar. (*)
