
MASJID NABAWI di Madinah menyediakan makanan buka puasa bagi jemaah. Otoritas Umum Pengelolaan Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memberikan layanan terbaiknya bagi jemaah selama Ramadan 1446 H/2025 M melalui berbagai layanan.
Lebih dari 4,9 juta makanan berbuka puasa dibagikan kepada jamaah di Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah selama pekan pertama Ramadan.
Hal ini sebagaimana diumumkan oleh Otoritas Umum Arab Saudi untuk Perawatan Dua Masjid Suci seraya menegaskan upaya untuk terus meningkatkan dan mendukung para jamaah selama puncak musim Umrah.
Berdasarkan data yang diterbitkan otoritas sebagaimana dikutip dari gulfnews, Pada periode pekan pertama ini konsumsi air Zamzam mencapai 8.393 meter kubik, dan lebih dari 1.190 ton sampah dibersihkan untuk menjaga lingkungan yang bersih dan aman bagi jutaan orang yang mengunjungi tempat-tempat suci tersebut.
Masjidil Haram juga mencatat puncak 500.000 jamaah umrah dalam satu hari, jumlah tertinggi sejauh ini di bulan Ramadan ini.
Untuk mengelola arus masuk, para pejabat menunjuk 196 titik akses, termasuk lima gerbang utama, untuk memudahkan masuk dan keluar bagi jamaah.
Pihak berwenang juga telah memperkenalkan teknologi pemantauan kerumunan yang canggih, beserta 200 layar penunjuk jalan digital di seluruh halaman masjid.
Tim bantuan pejalan kaki dikerahkan, sementara layanan baru seperti mobil tahallul untuk penyelesaian umrah dan pusat penyimpanan barang bawaan dengan enam titik pengambilan diaktifkan untuk meningkatkan pengalaman pengunjung.
Sebagai bagian dari upaya pengayaan budaya, pihak berwenang meluncurkan pameran “Rumah Pertama” di Area Ekspansi Saudi Ketiga, yang menarik ribuan pengunjung untuk menjelajahi sejarah dan evolusi Kakbah.
Kelompok relawan terus memainkan peran aktif, menawarkan dukungan dalam layanan organisasi, kesehatan, dan informasi—memperkuat upaya Kerajaan yang lebih luas untuk memberikan Ramadan yang lancar, aman, dan memuaskan secara spiritual bagi semua orang.
Yang menarik, orang kaya di Madinah dan Makkah, Arab Saudi, menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan bersedekah.
Mereka menyiapkan makanan berbuka bagi para jemaah di Masjidil Haram, Makkah, dan juga di Masjid Nabawi, Madinah.
Para orang kaya ini menugaskan beberapa orang untuk menggelar makanan berbuka di area masjid.
Di atas plastik tersedia buah-buahan, roti, dan minuman. Lalu, menjelang Magrib, petugas suruhan orang kaya itu mengajak jemaah merapat ke hidangan mereka. Peristiwa ini terjadi di setiap ramadhan.
Seorang WNI, Hadi Djuraid menceritakan, berbagi pengalamannya berbuka puasa di Madinah dan Makkah.
Dia menyebut, beberapa petugas itu bahkan berebut jemaah untuk berbuka di tempat mereka.
"Sampai ditarik-tarik untuk diajak berbuka di tempat mereka. Hidangan berbuka digelar di dalam area dan di luar masjid," kata Hadi yang beribadah umrah.
"Setiap orang dapat kurma, yoghurt, roti, air zamzam, kopi, dan teh. Semua dapat," tambah Hadi.
Suasana berbuka berlangsung tertib. Jemaah dari berbagai belahan dunia, semua bersama menyantap hidangan saat azan berkumandang.
"Azan Magrib sekitar pukul 7 malam di sini. Begitu selesai berbuka, para petugas itu dengan sigap merapikan seluruh bekas makanan. Kondisi bersih kembali," jelas Hadi yang juga staf khusus Menteri ESDM ini.
Bagi Hadi, pengalaman berbuka puasa di Tanah Suci ini sungguh mengharukan, memberi banyak pelajaran dan pengetahuan. Yang dia dengar juga, bukan hanya di Madinah dan Makkah, di kota lain di Arab Saudi, orang kaya di negeri itu menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan bersedekah, terutama saat berbuka puasa. (*)
Tags : masjid nabawi, jamaah masjid nabawi, makanan iftar, ramadhan 2025, ramadhan,