
Perjanjian antara Kemenag dengan Garuda dilakukan setelah proses panjang.
AGAMA — Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia memproyeksikan pengangkutan sebanyak 90.933 calon haji untuk penerbangan udara jamaah haji reguler periode 1446 Hijriyah/2025 Masehi.
Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan melalui keterangan tertulis yang diterima di Tangerang, Kamis (28/2/2025), mengatakan pengangkutan 90.933 calon haji ini terbagi ke dalam 246 kelompok terbang (kloter) dan diberangkatkan melalui 7 (tujuh) embarkasi, yakni Banda Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.
"Selaras dengan mandat sebagai national flag carrier, menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi Garuda Indonesia dapat mengantarkan jamaah haji Indonesia untuk memenuhi rukun Islam yang kelima di Tanah Suci. Kepercayaan tersebut tentunya harus kami hadirkan melalui ketersediaan layanan penerbangan haji yang aman dan nyaman dengan memastikan segala aspek keselamatan dan kualitas operasional dapat berjalan dengan optimal," jelasnya.
Ia mengatakan, untuk memaksimalkan kesiapan layanan penerbangan bagi para jamaah haji tersebut, Garuda Indonesia di tahun ini mempersiapkan total 14 armada wide-body yang terdiri dari 6 armada Boeing 777-300ER, 6 armada Airbus A330-300, dan 2 armada Airbus A330-900neo.
"Para calon jamaah haji selanjutnya akan diberangkatkan secara bertahap menuju Tanah Suci mulai 2 Mei hingga 31 Mei 2025, dengan keberangkatan menuju Madinah pada 2 – 16 Mei 2025 dan disusul keberangkatan menuju Jeddah pada 17 – 31 Mei 2025," ujarnya.
Selanjutnya, kata Panjaitan, fase pemulangan jamaah haji akan dimulai pada tanggal 11 Juni sampai dengan 10 Juli 2025 dengan keberangkatan dari Jeddah pada 11 - 25 Juni 2025, dan keberangkatan dari Madinah pada 26 Juni - 10 Juli 2025.
"Upaya menjaga komitmen penyediaan layanan penerbangan terbaik, kami prioritaskan pada aspek keamanan, keselamatan, dan kenyamanan di seluruh lini operasional penerbangan Garuda Indonesia. Termasuk kesiapan pemenuhan layanan haji ramah lansia, mulai dari para awak kabin haji yang berpengalaman dalam mendampingi kebutuhan para jamaah selama penerbangan berlangsung," tutur dia.
Dalam hal ini, maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia bersama Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI (Ditjen PHU Kemenag RI) secara resmi melaksanakan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pengangkutan Udara Jemaah Haji Reguler 1446 H/2025 M bertempat di Gedung Kementerian Agama RI.
Kementerian Agama dan Maskapai Garuda Indonesia menandatangani Perjanjian Kerja Sama pengangkutan udara jamaah calon haji reguler dan petugas penyelenggara ibadah haji 1446 H/2025 M.
Perjanjian kerja sama ditandatangani Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief dan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Wamildan Tsani di Jakarta, Kamis.
"Setelah proses ini kita masuk ke chapter yang baru, yang lebih ke teknis terkait persiapan jamaah seperti pengkloteran, pemvisaan, dan jadwalnya juga kita fix-kan," ujar Hilman Latief.
Hilman menyampaikan bahwa perjanjian kerja sama dua pihak ini dilakukan setelah melalui proses yang panjang dan cukup dinamis. Tahun ini, Kemenag harus bernegosiasi dengan tiga maskapai yang berbeda dengan karakter yang berbeda. Ketiganya adalah Garuda Indonesia, Lion Air, dan Saudia Airlines."Ini sebuah pekerjaan dan pengalaman yang baru, dan juga tantangan buat kita semua," kata dia.
Ia mengapresiasi pihak Garuda Indonesia beserta jajaran atas dedikasi yang selama ini diberikan untuk melayani jamaah Indonesia.
"Mudah-mudahan pada haji tahun ini kita bisa bergandengan tangan dan bersama-sama mempersiapkan layanan terbaik bagi jamaah Indonesia," kata Hilman.
Wamildan Tsani mengatakan pihaknya telah mengemban amanah sebagai penyedia layanan penerbangan bagi jamaah Indonesia sejak tahun 1995."Kepercayaan tersebut akan terus kami jaga untuk memastikan kelayakan penerbangan yang senantiasa memprioritaskan aspek keamanan, keselamatan, dan kenyamanan pada seluruh operasional penerbangan jamaah haji Indonesia," ujarnya.
Menurut dia, Garuda Indonesia telah melakukan persiapan teknis mulai dari aspek armada, infrastruktur, hingga petugas untuk melayani penerbangan jamaah calon haji tahun ini.
"Kami pastikan selaras dengan jadwal operasional penerbangan haji, kemudian memastikan target waktu penerbangan dapat tercapai, dengan senantiasa mengedepankan kenyamanan jamaah haji," katanya.
Wamildan juga mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan layanan khusus bagi jamaah lansia dan mereka yang baru pertama kali berpergian dengan pesawat yang terus dioptimalkan.
Hal ini dilakukan dengan menghadirkan kemudahan mulai dari penyediaan infrastruktur pendukung hingga edukasi dan sosialisasi kepada jamaah. (*)
Tags : naik haji, haji 2025, haji di tanah suci, haji backbacker, petualangan jamaah haji, islam,