Mastur Ketua Apindo Inhu Dilarang Istri Maju Caleg

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Indragiri Hulu Asun alias Mastur mengaku keinginannya maju ikut calon legislatif [Caleg] DPRD Inhu, tapi terganjal oleh istri.

"Istri itu sudah berpikiran panjang, makanya dia nggak izinin, gak tauh sih kenapa. Tapi aku sudah bicara sebelumnya dengan Ketua Umum [Ketum] Partai Persatuan Indonesia [Perindo] Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo, B.Com., M.B.A, malah menyetujui," kata Asun alias Mastur saat ketemu dalam bincang-bincangnya di Bandara Sultan Syarif Kasim [SSK II], Pekanbaru, Senin (31/7/2023) kemarin.

Putera kelahiran Inhu ini ditemui saat hendak berangkat ke Jakarta. Mastur pun enggan menyebutkan alasan apa hingga istrinya tidak menyetujui.

Niat Mastur maju caleg dari Perindo sudah matang, bahkan dirinya berniat untuk mendaftarkan diri untuk maju sebagai calon legislatif yang akan bertanding tahun 2024.

"Rencana semula aku akan maju lewat Partai Persatuan Indonesia [Perindo] dan untuk Daerah Pemilihan (Dapil) juga sudah ada," sebutnya.

Lelaki berusia 58 tahun itu mengaku, awal ingin maju sebagai Caleg tak diizinkan oleh istrinya. Sampai akhirnya Ketua DPK Perindo Inhu ini membatalkan niatnya.

Untuk masyarakat Inhu, Kuansing, Pelelawan dan Inhil sudah mengenalnya. Ia juga dikenal sebagai pengusaha dermawan, hingga namanya dikenal untuk di empat daerah di Riau.

Mastur juga diketahui sudah banyak berbuat untuk daerah kelahirannya seiring bergantinya kepemimpinan Bupati Inhu, Ia pun banyak ikut membangun daerah.

Pengusaha yang dikenal berjiwa sosial yang cukup tinggi itu menambahkan, nantinya jika terpilih sebagai anggota DPRD, tak akan berhenti untuk tetap berkontribusi ditengah masyarakat.

"Semoga untuk berkontribusi pada masyarakat masih bertahan, pengennya gitu," katanya.

Terakhir dirinya juga mengusulkan langkah yang paling sulit untuk menghidupkan kembali Bandara Japura untuk dapat diaktifkan kembali.

"Ya kalau bandara japura bisa dihidupkan kembali tentu dapat menggerakkan roda pereknomian di Inhu," sebutnya.

Jadi menurutnya, perlu didukung sepenuhnya maka fungsional Bandara Japura Rengat tidak akan berakhir tinggal kenangan. (*)