PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Menteri Perindustrian dan Perdagangan [Perdagangan] Zulkifli Hasan
"Mendag bantu warga bagi-bagi beras dan uang."
"Saya ini Caleg bukan? kan enggak caleg, Capres bukan. Terus masalahnya apa gitu lho?" kata dia saat kunjungan kerja di Pekanbaru, Jumat (15/9).
Zulhas menyebut bahwa uang yang ia bagikan itu tak lebih dari sekedar sedekah sebagaimana diajarkan oleh ibunya.
"Emak saya dulu bilang, nak kamu kalau makan, jangan makan sendiri. Lihat sekelilingmu, masyarakatmu jangan sampai ada yang kelaparan. Kamu kalau berlebihan, berbagi sedekah'. Itu pesan mak saya. Saya di mana-mana memang sedekah," pungkasnya.
Sedekah yang Ia lakukan, lanjut Zulhas, tidak hanya dilakukannya di Indonesia tapi juga saat kunjungan ke India beberapa waktu lalu.
"Termasuk di India juga saya kemarin sedekah. Jadi setiap hari. Kan kalau manusia itu saudara," ujarnya.
Zulhas mengaku tidak mempermasalahkan jika ada pihak-pihak tertentu yang memaknai video dirinya itu sebagai politik uang.
"Pada dasarnya, saya bukan kontestan dalam Pemilu 2024. Jadi kalau saya membantu, sedekah, Saya caleg bukan, capres bukan, ada yang marah nggak apa-apa. Saya terima bagian dari amal soleh," tutupnya.
Mendag RI Zulkifli Hasan, meninjau pembangunan Pasar Palapa, Kota Pekanbaru. Dalam peninjauan itu, Zulkifli melihat langsung progres revitalisasi Pasar Palapa yang menggunakan anggaran DIPA dari Kemendag RI.
Mendag RI Zulkifli Hasan didampingi oleh Pj Walikota Pekanbaru Muflihun, Bulog, Kadisperindag Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin, Kepala Satpol PP Zulfahmi Adrian.
Saat peninjauan itu, Zulhas juga membagikan beras SPHP kepada masyarakat yang ada di Pasar Palapa. Pembagian beras SPHP langsung diberikan oleh Zulhas kepada masyarakat.
Masyarakat tampak berebut untuk mendapatkan beras dari Mendag tersebut. Beruntung, pembagian berjalan lancar setelah diterbitkan oleh Satpol PP. Masyarakat yang menerima beras harus mengantre.
Zulhas mengatakan, bahwa sesuai perintah presiden bahwa ketersediaan bahan pokok harus ada banyak. Menurutnya, harga jual tidak boleh terlalu murah. Jika terlalu murah, maka pedagang maupun petani akan rugi.
"Seperti cabe di Jawa Rp20 ribu, di sini Rp40 ribu. Kalau di sini dijual Rp20 ribu tentu rugi. Artinya harga cabe di sini stabil," ujar Zulhas.
Sementara untuk beras kata Zulhas, memang mengalami sedikit kenaikan. Karena itu, dirinya meminta Bulog agar melakukan operasi.
"Harga (beras SPHP) kepada masyarakat Rp11.500 paling tinggi, tentu pedagang membeli dengan harga Rp9.500 per kilo," ucapnya.
Ia menyebut, bahwa pemerintah memiliki stok banyak untuk beras. "Kita punya stok beras banyak, tidak usah takut, ada 1,6 juta ton. Beras petani pun kita beli, jadi nggak petani yang teriak, demo, karena berasnya dibeli dengan harga mahal," sebutnya.
Kalau dulu kata Zulhas, paling tinggi harga beras dari petani tidak boleh lebih dari Rp8.000 per kilogram. Kalau sekarang tidak, paling murah Rp9.000, bahkan harga Rp11.000 pun boleh dibeli.
Dirinya memastikan bahwa ketersediaan bahan pokok itu dijual dengan harga sedang. Artinya, petani untung dan konsumennya juga tidak merasa berat dengan harganya.
Setelah membagikan beras SPHP kepada masyarakat, Zulhas kemudian menyapa para pedagang Pasar Palapa.
Bahkan dirinya tak segan-segan bersalaman dan berswafoto bersama kerumunan pedagang sayur Pasar Palapa.
Dirinya menghampiri pedagang untuk berfoto bersama dengan mereka. Bahkan, dirinya memegang handphone dari pedagang dan mengajak untuk foto selfie bersama. (*)
Tags : pasar palapa, mendag zulhas tinjau pasar palapa, pekanbaru, mendag bantu beras dan uang ,