Riau   2021/06/22 11:53 WIB

Minat Divaksin Tinggi Buat Kasus Corona Turun, Pemerintah Terus 'Jamin Ketersediaan Vaksin'

Minat Divaksin Tinggi Buat Kasus Corona Turun, Pemerintah Terus 'Jamin Ketersediaan Vaksin'

Program vaksinasi yang dijalankan pemerintah disambut positif terlihat minat divaksin tinggi buat kasus corona turun.

PEKANBARU - Program vaksinasi yang saat ini dijalankan pemerintah disambut positif  masyarakat, hal ini terlihat tingginya antusiasme masyarakat megikuti setiap vaksinasi yang dilakukan baik vaksinasi massal maupun vaksinasi lewat bus keliling yang disiapkan Pemko Pekanbaru.

Namun belakangan ketersediaan vaksin malah tersendat. Untuk itu kalangan legislatif berharap pemerintah bisa menjamin ketersediaan vaksin agar bisa memenuhi permintaan masyarakat. Pangkat Purba, Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru ini sangat menyayangkan terhentinya proses vaksinasi karena stok vaksin habis beberapa waktu lalu. Ia minta hal ini tidak terulang lagi dan harus ada jaminan ketersediaan vaksin dari pemerintah hingga tercapai herd immunity Desember mendatang. "Seharusnya jangan sampai terputus proses vaksinasi ini. Makany kita berharap kedepan tidak terjadi lagi," kata Pangkat Purba, Senin (21/6).

Menurutnya, Pemko sudah menargetkan sebanyak 725,630 jiwa selesai divaksin hingga akhir tahun, dimana satu orang mendapatkan dua kali vaksin sesuai anjurannya. Dengan apa yang terjadi saat ini, Pangkat menyebutkan senang dengan antusias masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi. Dibuktikan dengan jumlah vaksin yang dikirim untuk Pekanbaru habis tersalurkan, dan saat ini terhenti karena stok menipis.

"Kegigihan Pemko Pekanbaru yang melibatkan semua pihak sampai ke tingkat RT, serta pemuka masyarakat digerakkan untuk menyukseskan vaksinasi perlu kita support. Hanya saja soal pendataan harus benar-benar valid dan ini memudahkan laporan, untuk jumlah vaksin yang disiapkan dan berapa yang sudah divaksin, lalu berapa orang lagi yang belum divaksin. Harus didata dengan baik dan singkron dari tempat-tempat vaksinasi," ujarnya.

Vaksin yang beberapa waktu lalu mulai menuju Kota Pekanbaru dan apabila sudah masuk ke Kota Bertuah dapat segera disalurkan bagi masyarakat yang mau divaksin.  "Soal terjadi penundaan vaksinasi, saya minta Pemko dan Pemprov harus menindaklanjuti, dan jangan sampai semangat masyarakat kendur lagi untuk vaksinasi," tambahnya.

"Apalagi saat ini Pekanbaru dan Riau peningkatan kasus masih tinggi. Ada pula beredar informasi tidak Covid-19 yang menjadi perhatian lagi, karena sudah ada pula yang lebih mengerikan lagi. Ini harus sama-sama diwaspadai varian barunya," ajaknya.

Pangkat mengimbau kepada masyarakat agar imun tubuhnya baik maka jangan segan-segan atau khawatir untuk divaksin karena vaksinasi ini menambah kekebalan tubuh. "Bukan berarti aman dari virus, tapi paling tidak tubuh kita tidak mudah terpapar virus," sebutnya lagi.

Dia juga mengajak agar masyarakat tetap patuh dengan anjuran pemerintah untuk memakai masker, rajin mencuci tangan, dan juga menjaga jarak, serta menghindari kerumunan. ''Penerapan prokes itu harus menjadi nomor satu dipatuhi. Saya sudah vaksin, dan alhamdulillah aman dan halal," katanya.

Stok vaksin sempat terbatas

Plt Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru dr Arnaldo Eka Putra sempat menyatakan stok vakisn terbatas dan sempat tersendat, namun kembali mendapat jatah 100O vial vaksin, Senin 21 Juni 2021 kemarin..

Pemerintah Kota Pekanbaru langsung mendistribusikannya melalui vaksinasi massal di Perkantoran Tenayan Raya dan ke fasilitas layanan kesehatan primer maupun rujukan. Dia menegaskan jumlah itu masih kurang untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Pekanbaru. "Idealnya kita harus mendapatkan 50 ribu vial lagi," sebut Naldo.

Dengan 1.000 vaksin ini, fokus saat ini untuk menyelesaikan vaksin tahap dua setelah sempat terhenti karena stok vaksin menipis. "Hari ini juga sudah dilaksanakan vaksinasi massal di perkantoran Tenayan, sempena Hari jadi Pekanbaru, layanan vaksinasi itu," terangnya.

Terkait kuota vaksin yang masih kurang, dia mengatakan "Karena dari vaksin yang sudah dikasih ke Pekanbaru sebelumnya itu, 10 ribu vial dan ada lagi 50 ribu vial itu sudah di disuntik semuanya ke masyarakat, dan jatuh temponya untuk vaksin kedua ada tanggal 20, 21 Juni ini sampai akhir bulan. Jadi saat ini masih keteteran juga memenuhi kebutuhan vaksin di Pekanbaru," kata Naldo.

Naldo menambahkan, menurut informasi, pada Senin (21/6) ini datang lagi 15 ribu vial, tapi belum ada kepastian. "Dengan 1000 vial ini hanya untuk dua hari bagi Pekanbaru menghabiskannya," ungkapnya.

Untuk progres vaksinasi di Pekanbaru, sampai saat ini disebutkan Naldo, sudha di angka 30 persen. "Target kita untuk herd immunity itu di Desember tinggal 550 ribuan penduduk lagi yang belum. Total penduduk 1,1 juta vaksin sampai Desember. Sampai hari ini pelaksanaan vaksin tidak ada kendala, hanya persoalan stok vaksin saja yang mesti dijaga ketersediaannya," pungkasnya.

Kasus corona turun

Sementara Pemerintah mencatat penambahan 14.536 kasus baru Covid-19 di Indonesia, Senin (21/6/2021). Sehingga, total kasus positif saat ini sebanyak 2.004.445. Untuk Provinsi Riau, pasien positif Corona bertambah 148 orang. Sehingga, total pasien Covid-19 di Riau berjumlah 66.851 orang. Berdasarkan situs Kementerian Kesehatan RI, hari ini dilaporkan juga ada 9.233 pasien sembuh dari Corona. Dengan penambahan itu, maka pasien sembuh dari Corona di Indonesia menjadi 1.801.761 orang.

Khusus Provinsi Riau, pasien positif Covid-19 yang sembuh hari ini berjumlah 405 orang. Dengan demikian, total pasien sembuh di Riau menjadi 63.117 orang. Di sisi lain, pasien positif Corona yang meninggal dunia di Indonesia hari ini ada 294 orang. Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 yang meninggal menjadi 54.956 orang. Sementara pasien Covid-19 di Provinsi Riau yang meninggal sampai Ahad (20/6/2021), berjumlah 1.835 orang. Berikut sebaran 14.535 kasus baru Corona di Indonesia, Senin (21/6/2021):

DKI Jakarta: 5.014 kasus

Jawa Tengah: 3.252 kasus

Jawa Barat: 2.719 kasus

Jawa Timur: 719 kasus

DI Yogyakarta: 662 kasus

Banten: 333 kasus

Sumatera Utara: 280 kasus

Kepulauan Riau: 227 kasus

Kalimantan Timur: 162 kasus

Riau: 148 kasus

Jambi: 119 kasus

Lampung: 119 kasus

Sumatera Selatan: 111 kasus

Kalimantan Barat: 97 kasus

Bali: 91 kasus

Sumatera Barat: 70 kasus

Kalimantan Tengah: 70 kasus

Gorontalo: 66 kasus

Aceh: 47 kasus

Bengkulu: 46 kasus

Bangka Belitung: 41 kasus

Sulawesi Selatan: 35 kasus

Nusa Tenggara Barat: 23 kasus

Sulawesi Tengah: 19 kasus

Sulawesi Utara: 16 kasus

Papua: 12 kasus

Kalimantan Utara: 9 kasus

Nusa Tenggara Timur: 7 kasus

Maluku Utara: 6 kasus

Papua Barat: 6 kasus

Kalimantan Selatan: 5 kasus

Sulawesi Tenggara: 3 kasus

Sulawesi Barat: 2 kasus. (*)

Tags : Kasus Covid-19 Turun, Minat Masyarakat Divaksin Tinggi, Pemerintah Jamin Ketersediaan Vaksin,