PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Dalam memperingati Hari Ulang Tahun [HUT] RI ke-78, menurut Indenpenden Pembawa Suara Transparansi [INPEST, kemerdekaan bukan hanya merebut negeri dari para penjajah.
Namun jika penguasa yakni pemerintah bertindak otoriter, hal ini disebutnya sama halnya sedang dijajah.
"Jadi momen peringatan HUT RI bagi saya berharap keadilan dapat semakin dekat," kata Ir Ganda Mora, Ketua Lembaga INPEST
"Buat saya kemerdekaan sebuah perjuangan panjang ya, perjuangan panjang yang merdeka tidak hanya asyik merebut itu dari penjajahan, bahwa ada ruang kemudian ketika ada pemerintahan, tetapi keadilan terus dibuat semakin dekat bagi masyarakat," kata dia saat di konfirmasi, Kamis malam [17/8].
"Termasuk soal mengungkapkan pendapat pun lantas tidak pula dijaring UU ITE dan sebagainya. Banyak lagi. Begitupun perjuangan orang-orang sipil, perjuangan itu harus diutamakan," imbuhnya.
Kemerdekaan saat ini adalah bagaimana mengisi kemerdekaan dengan karya nyata, yaitu bagaimana sumber daya alam di manfaatkan untuk kesejahteraan rakyat dengan mengikis segala bentuk praktek korupsi sehingga pembangunan dan penggunaan uang negara efektif dan tepat sasaran.
Seperti praktik judi online, "ini saya tak setuju, justru menjerumuskan generasi muda."
Seluruh akses judi online dan game online yang merusak generasi muda yang justru banyak berhayal dan minim berkarya bisa mengakibat penempatan tekhnologi yang tidak tepat sasaran.
"Merdeka itu berkarya bukan berhayal."
Jadi, menurut Ganda, makna kemerdekaan dengan keadilan, itu sama ya sudah yang penting damai. Para penjajah ketika penjajah di negeri ini juga sudah hengkang. (*)
Tags : indenpenden pembawa suara transparansi, ketua inpest ganda mora, makna hut ri ke 78, inpest maknai hut ri 78, News Kota ,