PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Perusahaan Perkebunan kelapa sawit PT Musim Mas menjalankan program standar baru untuk petani swadaya.
"Permentan Nomor 38/2020 tentang Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) diberlakukan untuk para petani swadaya di perkebunan."
“Kami akan terus memperluas program kami untuk petani sawit. Melalui kegiatan ini dengan bertujuan untuk memberdayakan mereka dengan keterampilan teknologi, praktik pertanian berkelanjutan, dan membantu mereka berintegrasi ke dalam rantai pasokan dan pasar minyak sawit berkelanjutan,” kata General Manager of Programs and Projects Musim Mas, Rob Nicholls pada media, Selasa (30/11).
Kini perusahaan ternama ini telah menjalankan memberdayakan lebih dari 1.200 petani swadaya dari Program Petani Sawit Musim Mas dan menjadi yang pertama di Indonesia untuk disertifikasi.
Rob Nicholls mengakui program yangbdijalankan sesuai berdasarkan Permentan Nomor 38/2020 tentang Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
Perkebunan petani sawit ini secara kolektif mencakup lebih dari 2.700 hektare lahan, mewakili lebih dari 20 persen dari total 12.600 hektare lahan bersertifikat ISPO berdasarkan peraturan baru.
Mereka mewakili kelompok petani swadaya terbesar yang mendapatkan sertifikasi di bawah standar baru ini.
Petani sawit yang dimaksud merupakan bagian dari tiga asosiasi petani yakni Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Labuhanbatu (APSKS LB), Perkumpulan Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Rokan Hulu (PPSKS Rohul) dan Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Pelalawan Siak (APSKS PS), yang berlokasi di Provinsi Sumatera Utara dan Riau. Musim Mas berperan sebagai fasilitator dalam asosiasi petani.
Rob Nicholls menyatakan, Musim Mas berkomitmen kuat untuk meningkatkan taraf hidup pekebun swadaya dan produksi minyak sawit berkelanjutan.
Sebagai pemain inti dalam industri kelapa sawit Indonesia, perusahaan mendukung upaya pemerintah meningkatkan sertifikasi ISPO dengan menjangkau petani swadaya.
Sementara itu, Ketua Sekretariat Tim Pelaksana Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan dan Wakil Ketua Sekretariat Komite ISPO, Dedi Junaedi, menyatakan langkah Musim Mas dan mitranya dapat memotivasi dan menginspirasi koperasi/asosiasi pekebun sawit swadaya lainnya.
"Supaya mereka berpartisipasi dalam program sertifikasi ISPO, yang juga merupakan bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6/2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Tahun 2019 – 2024 (RAN-KSB),” ujar Dedi.
Sejak 2011, standar ISPO Indonesia memastikan bahwa produk minyak sawit Indonesia dapat menembus pasar global dan mendukung pencapaian komitmen petani sawit Indonesia.
Sertifikasi juga menguntungkan petani dengan mendorong praktik berkelanjutan, memastikan legalitas lahan yang dimiliki, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan setempat.
Sejak saat itu, skema sertifikasi ditingkatkan melalui Permentan No. 11/2015 dan terakhir dengan Peraturan No. 38/2020 (ISPO 38/2020), yang bertujuan untuk memperluas area bersertifikat dan terus meningkatkan kualitas.
Sertifikasi ISPO akan diwajibkan bagi semua perusahaan kelapa sawit di Indonesia, termasuk petani sawit pada tahun 2025. Selain itu, ISPO 38/2020 memperluas perlindungan hutan, dari hutan primer menjadi hutan secara umum.
Sementara General Manager Humas PT Musim Mas wilayah Kabupaten Pelalawan, Malinton Purba diminta tanggapannya menyatakan, tentang program standar baru untuk petani swadaya pekebun swadaya kelapa sawit di Pelalawan perusahaan berperan sebagai fasilitator dalam asosiasi petani.
"Sertifikasi pada petani untuk menguntungkan petani dengan mendorong praktik berkelanjutan, yang bertujuan untuk memperluas area bersertifikat dan terus meningkatkan kualitas sertifikasi," sebutnya, Rabu.
Diakui, petani seringkali menghadapi tantangan yang kompleks dan saling terkait seputar hasil panen, pengelolaan perkebunan, kepemilikan tanah, akses keuangan, akses pasar, dan skala ekonomi.
"Untuk berkontribusi pada mata pencaharian dan kemajuan industri, perusahaan telah mengembangkan dan menerapkan program untuk mengintegrasikan petani swadaya ke dalam rantai pasokan minyak sawit sejak tahun 2015," jelasnya.
"Kami melibatkan dan membantu petani dalam memenuhi standar pertanian efisien yang sama dengan perkebunan industri dan menyelesaikan modul program yang mencakup komitmen agronomi dan NDPE, sehingga nantinya dapat memberdayakan mereka untuk berproduksi secara berkelanjutan," jelasnya. (*)
Tags : pt musim mas, program standar baru, petani swadaya peroleh sertifikasi ispo, program standar baru petani swadaya musim mas, bisnis,