AGAMA - Saban tahun warga Muslim di London mendonasikan tak kurang dari 10 ton makanan dan pakaian untuk para tunawisma baik saat memasuki perayaan Natal tahun.
Makanan dan pakaian ini mulai dikumpulkan sejak awal Desember, biasanya setelah salat Jumat di Masjid Raya London Timur (East London Mosque), kata harian sore Evening Standard yang memberitakan bahwa sumbangan ini berasal dari sekitar 7.500 warga Muslim. Para relawan mengumpulkan bantuan makanan seperti beras, pasta, cereal, makanan kaleng dan lain-lain. Panitia penyelenggara mengatakan lebih dari 90% makanan dan pakaian yang dikumpulkan diberikan kepada warga non-Muslim.
Selain organisasi besar seperti East London Mosque atau yayasan sosial Muslim Aid, skema membantu tunawisma seperti ini juga dilakukan organisasi kecil atau para pegiat dan relawan Muslim seperti Mfa Zaman. Pada malam Natal, Zaman mendatangi supermarket dan membeli makanan yang biasanya didiskon secara besar-besaran. Pasar swalayan membuang stok makanan yang tak habis atau menjualnya dengan harga murah pada malam Natal karena pada Hari Natal toko-toko besar ini tutup.
"Daripada dibuang percuma ke pusat-pusat daur ulang, mengapa tak dibeli saja makanan murah ini dan kemudian diberikan kepada para tunawisma yang sangat membutuhkan?" kata Zaman kepada pers.
"Para tunawsima ini kelaparan karena memang mereka tak bisa membeli makanan," imbuh pria yang juga aktif mempromosikan toleransi agama di London ini.
Jumlah tunawisma di London terus bertambah dalam beberapa tahun terakhir akibat kombinasi tingginya harga sewa rumah dan pemangkasan anggaran di pemerintah kota di sektor penyediaan akomodasi. Data menunjukkan jumlah tuna wisma di London dalam dua tahun ini naik 30%. Diperkirakan ada sekitar 3.500 orang yang berada di jalan-jalan di Inggris setiap malam. "Kita sebagai sesama manusia, memiliki kewajiban moral untuk membantu para tunawisma, terutama di musim dingin," kata Zaman.
Pada malam hari suhu udara turun drastis di musim dingin, bisa sekitar nol atau satu derajat yang membuat alam terbuka menjadi 'siksaan yang luar biasa' bagi para tunawisma. Itulah sebabnya pegiat seperti Zaman juga menyumbangkan pakaian hangat untuk mereka, yang tentu saja disambut dengan perasaan haru dan senang oleh tunawisma bernama Layva yang ditemui Zaman dilapangan. "Saya tak kuasa menahan air mata (karena haru) ... saya kedinginan dan sekarang ada bantuan jaket tebal dan sepatu," kata Layva.
Bailey, pria yang menjadi tunawisma karena masalah keluarga juga tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. "Saya menangis gembira ... tak banyak orang yang mengingat kaum seperti kami ini. Tapi ada yang datang malam ini dan memberi kami cinta, makanan, dan kartu ucapan Natal. Semoga Tuhan memberkahi," kata Bailey.
Prakarsa bantuan kepada tunawisma tiap selama perayaan Natal disambut baik oleh pemuka Kristen. Pendeta Gary Bradley mengatakan ini adalah contoh nyata solidaritas lintas agama untuk kemanusiaan. (rp.emy/*)
Tags : Muslim di London, Bantu Sediakan Makanan-Pakaian bagi Tunawisma, Saban Tahun Muslim Gencarkan Bantuan pada Non Muslim ,