Siak   2020/09/05 09:17:00 AM WIB

Pasien Covid-19 Ditampung di Asrama Haji Siak

Pasien Covid-19 Ditampung di Asrama Haji Siak

SIAK - Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dirawat di Asrama Haji Kabupaten Siak mendapat perlakuan khusus selama menjalani isolasi, kata Penanggung Jawab Penanganan Pasien Covid-19 di Asrama Haji, Liza Faneli

"Asrama Haji itu sendiri dialihfungsikan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 oleh Pemkab Siak sebab ruang isolasi di RSUD Tengku Rafian tak cukup mengisi jumlah pasien terkonfirmasi positif yang membludak beberapa pekan belakangan ini," sebutnya, Jumat (4/9).

Liza Faneli mengatakan saat ini jumlah pasien terkonfirmasi positif yang dapat diterima 11 orang. Dirawat oleh petugas medis yang terdiri dari 3 petugas dari Dinas Kesehatan, 4 petugas dari Puskesmas Siak dan 7 relawan Covid-19. Ia menceritakan aktifitas keseharian para pasien mulai pagi pukul 7.30 WIB, mereka disarankan senam hingga pukul 9.00 WIB. Instruktur senamnya merupakan perawat yang berada di Asrama Haji itu. "Setelah senam mereka diberi sarapan, minumnya bisa meminta teh atau kopi," katanya.

Usai sarapan para pasien kembali beristirahat di kamar masing-masing, setiap 1 orang mendapat 1 kamar. Setiap kamar dilengkapi fasilitas tempat tidur dua (kasur) dan satu kamar mandi di dalamnya. "Kami membuat peraturan untuk para pasien kalau jam 09.00 sampai jam 4.00 sore, tidak boleh menggunakan Air Conditioner (AC). Masing-masing pasien disuruh membuka jendela kamar agar sirkulasi udara alami lancar," ujarnya.

Siang harinya para pasien dicek kesehatannya oleh petugas medis sekaligus diberi makan dan vitamin c. Jika pasien mengalami keluhan sakit maka petugas langsung memberi obat sesuai dengan kebutuhan si pasien. "Misalkan ada riwayat penyakit lambung dan sebagainya, kami langsung tanggap dengan memantau dan memberi obat maag pasien. Tentunya kami juga berjaga-jaga melengkapi diri dengan baju hazmat, masker dan sarung tangan saat mengecek kondisi pasien," kata dia.

Untuk makanan siang hari, petugas medis memberikan nasi bungkus dengan tambahan menu seperti buah-buahan agar membantu menunjang sistem imun di tubuh pasien. "Kadang-kadang diberi susu sapi murni dalam kemasan, jadi berselang-seling. Agar pola makan pasien terjaga, sehat dan dapat membantu sistem metabolismenya," jelasnya.

Menurutnya, dalam sehari, pasien diberi jatah makan 3 kali sehari. Selain itu, untuk membantu proses penyembuhan, pasien juga diberi obat dan vitamin c. "Untuk petugas juga kurang lebih sama, dapat jatah nasi bungkus, buah dan susu setiap harinya," katanya.

Bagi keluarga pasien yang ingin menjenguk atau mengantar pakaian dan makanan dilarang masuk ke dalam Asrama Haji, pasien juga dilarang keluar oleh petugas medis. "Jadi keluarga atau kerabat yang jenguk hanya sampai di pintu masuk saja, nanti barang atau makanan yang diberi dititipkan ke petugas untuk dibawa ke pasien. Dan semua yang datang wajib pakai masker," jelasnya.

Stok alat pelindung diri (APD) dan alat perawatan kesehatan Covid-19 di Asrama Haji, kata Liza Faneli  masih cukup untuk beberapa bulan ke depan. "Kalau persediaan obat-obatan kita dapat jatah dari Gudang Farmasi di Dinas Kesehatan," sebutnya.

Ia juga menyebutkan untuk rapid tes dan swab pasien yang sedang dirawat dan diisolasi di Asrama Haji semua biaya telah ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Siak. Pasien yang diisolasi di Asrama Haji itu tergantung dari hasil swab si pasien. Tes swab dilakukan secara berkala sampai hasil swabnya dinyatakan negatif. "Boleh dipulangkan kalau memang swabnya negatif. Setelah pulang mereka yang sembuh itu juga harus isolasi secara mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari agar memastikan bahwa ia tidak menularkan virus kepada yang lain," ujarnya. (rp.mhr/*)

Tags : Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19, Siak, Pasien di Rawat di Asrama Haji,