Anak muda milenial yang menjabat di perusahaan BUMD sebagai Direktur PT Bumi Siak Pusako (BSP) bergerak di bidang minyak dan gas boleh dikatakan teruji kemampuannya.
emarin Kementerian BUMN menegaskan komitmennya dalam mendukung milenial berkarir di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
"Anak muda milenial yang menjabat di perusahaan BUMD sebagai Direktur PT Bumi Siak Pusako bergerak di bidang minyak dan gas (Migas) boleh dikatakan teruji kemampuannya baik ditingkat Nasional."
"Dengan terbuktinya blok WK CPP dipercayakan pada PT BSP oleh SKK Migas dan Dirjen Migas mulai Agustus tahun 2022 sampai 2042 sudah meengelola sendiri itu menampakkan suatu keberhasilan dalam perjuangan dan pemikiran saudara Iskandar sebagai Direktur PT BSP," kata H Darmawi Wardana SE Ak Bin Zalik Aris, Ketua Lembaga Melayu Riau (LMR) pusat Jakarta membenarkan.
"Jadi untuk kedepannya PT BSP sudah bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan migas lainya."
"Bayangkan ini kita punya direktur milenial. Kita butuh lompatan dan berikan tempat bagi yang kapabel. Jadi Pertamina Hulu Rokan sudah dapat memikirkan untuk bergandeng mengelola blok rokan bersama-sama dengan PT BSP dengan pengalaman 20 tahun mengelola WK CPP," ujar Darmawi dalam penilaianyan khususnya, Jumat (25/3/2022).
Dia menambahkan ini bukti komitmen besar menempatkan milenial yang kapabel di posisi tinggi seperti Dirut yang sekarang dijabat Iskandar.
"Para milenial ini sudah teruji punya kemampuan manajerial hebat dan lincah. Ini bukan hanya basa-basi untuk menempatkan orang jago di BUMD. Buktinya seperti Iskandar sebagai Direktur PT BSP, ketika pandemi melanda di Riau, Indonesia dia sangat siap dengan sistem yang dimilikinya," tegas Darmawi.
Menurutnya pemimpin di lingkungan BUMD harus memiliki karakter dan nilai yang kuat. Niat awal yang harus dimiliki menurutnya adalah mencintai daerah karena SDA memang berada di Bumi Lancang Kuning, "dengan niat karena kecintaan kepada daerah tentu akan terlihat hasilnya di lapangan," sebut Darmawi.
“Yang memimpin dan mampu menggerakkan perubahan untuk kemajuan Negeri Bumi Bertuah. Tidak hanya bagi dirinya dan usahanya, tapi juga bagi Indonesia,” sambung Darmawi.
Sebagai anak muda milenial Ia tidak lupa dengan sejarah daerahnya sendiri. "Pemprov Riau maupun Pemko mendukung sepenuhnya karier yang telah dilaksanakan oleh Iskandar sebagai Dirut BSP dan perlu diberikan apresiasi karena telah mendapatkan beberapa piagam penghargaan dari pemerintah pusat (SKK MIgas dan Dirjen Migas).
'Mahasiswa dukung BSP'
Sementara Presiden Dewan Energi Mahasiswa Riau, Iwa Muchti, mendukung Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau PT Bumi Siak Pusako menjadi operator wilayah kerja Coastal Plain Pekanbaru (Blok CPP).
CPP Blok ini berada di Sumatera Tengah, kata Iwa dan dioperasikan oleh BOB (Badan Operasi Bersama) PT Pertamina Hulu Energi dan PT Bumi Siak Pusako dengan Partisipasi Interest 50% PT PHE dan 50% PT BSP dengan skema kontrak Product Sharing Contract (PSC).
Luas CPP Block di Provinsi Riau sekitar 9.996 Km2 dan terdapat 3 area produksi dengan 28 lapangan produksi. Ketiga area itu adalah Zamrud Area dengan 12 lapangan produksi, Pedada Area dengan 10 lapangan produksi dan West Area dengan 6 lapangan produksi.
Kontrak kerja BOB PT Pertamina Hulu Energi - PT Bumi Siak Pusako pada Blok CPP akan habis pada 9 Agustus 2022. Operatorship Blok Coastal Plain Pekanbaru akan dilanjutkan Kontraktor Kontrak Kerja Sama yaitu PT Bumi Siak Pusako hingga 2042 dengan kepemilikan 100%.
Pengoperasian Blok CPP nantinya menggunakan Produk Sharing Contract Gross Split mengacu pada perpanjangan kontrak kerja sama yang telah ditandatangani 29 November 2018 dan akan mulai digunakan pada 9 Agustus 2022. PSC Gross Split ini juga dipakai pada Blok Rokan.
Menurut Iwa Muchti, penunjukan PT BSP oleh pemerintah Indonesia melalui perpanjangan tangan SKK Migas merupakan langkah yang tepat. Ini akan membantu provinsi Riau melalui APBD, masyarakat Riau dari perputaran uang di Riau dan penyerapan tenaga kerja.
"PT BSP menawarkan kesanggupan Signature Bonus sebesar USD 10 juta dan komitmen kerja USD 130,4 juta sebagai bentuk keseriusan, tentunya ini merupakan sebuah pembuktian bahwa Badan Usaha Milik Daerah bisa," ujar Iwa Muchti.
Jika dibandingkan dengan Blok Rokan, lanjutnya, signature yang dikeluarkan oleh PT Pertamina sebesar USD 10 juta dengan 96 lapangan dan produksi yang sebesar 165.000 BPOD. Sedangkan PT Bumi Siak Pusako sebesar 8.520 BPOD dan sanggup mengeluarkan USD 1 juta Signature Bonus.
"Dapat dilihat PT Bumi Siak Pusako sangat pantas mengelola Blok CPP," katanya.
Soal Penurunan produksi diakhir masa kontrak, Iwa Muchti berpendapat dinilai sangat wajar.
"Jika kita lihat sejarah penyerahan Blok Rokan dari Caltex ke Chevron 500.000 BOPD 2005, 158.000 BOPD di tahun 2021 dan Blok Mahakam yang habis alih kelola terjun bebas dan mulai naik kembali. Dalam industri Migas segalanya tak pasti produksinya terus mengalami Fluktuatif. Makanya high cost, high technologi," ucapnya.
Iwa Muchti berharap semua pihak dapat mendukung kebijakan tersebut, karena ini perusahaan daerah yang menjadi kebanggaan orang Riau.
"PT Bumi Siak Pusako nantinya menjadi BUMD pertama yang mengelola wilayah kerja," ungkap Iwa Muchti.
Ayat Cahyadi nilai Iskandar bukan orang baru
Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, turut mengucapkan selamat kepada Direktur Utama PT Bumi Siak Pusako (BSP) terpilih yakni Iskandar, bahkan menilai Iskandar bukan orang baru.
Wawako Pekanbaru dua periode yang hadir langsung dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT BSP di salah satu hotel di Pekanbaru berharap agar Dirut PT BSP terpilih bisa menjalankan amanah dengan baik.
"Alhamdullilah, tahniah saya ucapkan atas terpilihnya Dirut PT BSP yang baru yakni Pak Iskandar. Semoga beliau bisa menjalankan amanah, dapat bekerja dengan cermat dan membangun team work dengan baik," kata Ayat usai menghadiri rapat.
Ayat menyebut, sosok Iskandar yang terpilih sebagai Dirut PT BSP bukanlah orang baru. Untuk itu, sebagai salah satu daerah yang memiliki saham di PT BSP, Iskandar diharapkan mampu mengelola deviden para pemilik saham.
"Beliau ini kan bukanlah orang yang baru di BSP. Tentunya beliau mampu mengemban amanah yang sekarang, agar para pemilik saham juga bisa mendapatkan deviden yang lebih banyak lagi," ungkapnya.
Saat disinggung mengenai berapa pememilikan saham atau penyertaan modal Pemko Pekanbaru di PT BSP, mantan anggota DPRD Provinsi Riau ini mengatakan penyertaan modal Pemko Pekanbaru di PT BSP masih sebesar Rp3 Miliar. "Belum ada penambahan," pungkasnya.
Ayat Cahyadi juga sangat mendukung PT Bumi Siak Pusako (BSP) untuk mengelola Blok Coastal Plains dan Pekanbaru (CPP).
Dia menyebut jika PT BSP sangat layak untuk kembali ditunjuk mengelola minyak di Kabupaten Siak demi spirit pembangunan di daerah.
"Tentunya atas nama Pemko Pekanbaru, kita sangat mendukung rencana PT BSP untuk kembali mengelola Blok CPP," kata Ayat.
Menurutnya, dukungan yang diberikan agar PT BSP mengelola Blok CPP, bukan semata-mata karena disitu ada saham Pemko Pekanbaru.
"Kalau bicara saham, sejak 2013 lalu, alhamdullilah Pemko Pekanbaru memang sudah mendapatkan deviden," ujarnya.
Ayat menyebut, secara manajerial pengelolaan minyak yang dilakukan oleh PT BSP sangat bagus. Hal ini dilihat saat puncak krisis harga minyak turun namun PT BSP tetap mendapatkan keuntungan.
"Ini yang selalu disampaikan oleh PT BSP, saat menggelar rapat saham. Dan ini menunjukan secara manajerial, PT BSP sangat bagus mengelola minyak di Provinsi Riau," ujarnya seraya menyebut jika secara teknis putra daerah sangat siap mengelola minyak di Provinsi Riau.
Tetapi Darmawi kembali menyebutkan, "seiring akan berakhirnya kontrak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Bumi Siak Pusako (BSP) mengelola Blok Coastal Plains and Pekanbaru (CPP), pada tahun 2022, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menunjuk sebuah perusahaan yang akan ''menguasai'' ladang minyak itu untuk kontrak 20 tahun berikutnya, yakni keputusannya menunjuk PT BSP sebagai operator."
Menurut Darmawi, untuk mendapat kontrak pengelolaan blok CPP itu, PT BSP dan PT Pertamina sudah mengajukan proposal ke Kementerian ESDM.
"Kementerian ESDM sudah menerima data dan proposal Pertamina yang memutuskan tidak melanjutkan permohonan pengelolaan. Sementara itu PT Bumi Siak Pusako diberikan kepercayaan untuk pengelolaan Blok CPP (dipercaya penuh) untuk selanjutnya mulai Agustus 2022 sampai 2042," jelas Darmawi menambahkan secara hukum itu sudah syah artinya tidak bisa dikutak katik lagi. (*).
Tags : PT Bumi Siak Pusako, Perusahaan Pengelolaan Minyak dan Gas Riau, Sorotan, Pejabat dan Publik Dukung PT BSP Kelola Blok CPP, Direktur PT BSP Ikandar,