INDRAGIRI HULU, RIAUPAGI.COM - Polisi menetapkan dua orang tersangka baru pelaku kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) sepanjang Oktober 2023.
"Modus pembakaran lahan untuk ditanami sawit."
"Kita sudah memanggil saksi ahli dan sekarang masih lidik," kata Kapolres Inhu, AKBP Dody Wirawijaya lewat Kasi Penmas Polres Inhu, Aipda Misran.
Dua orang tersangka tersebut, terdiri dari Sutanto (32), warga Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan dan Yanto alias Regar (34), warga Desa Aur Cina, Kecamatan Batang Cenak, Kabupaten Inhu.
Sutanto ditetapkan tersangka atas kejadian Karlahut di Desa Siambul yang membakar lahan 46,64 hektare.
Sedangkan Yanto tersangka atas kejadian Karlahut di Desa Aur Cina, Kecamatan Batang Cenaku dengan lahan 26,43 hektare. Keduanya mengakui membakar lahan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit.
Aipda Misran menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan atas kejadian kebakaran lahan di Desa Payarumbai, Kecamatan Seberida.
Di lokasi Karlahut di Desa Payarumbai terindikasi berada di dalam areal perusahaan.
Dua perusahaan yang arealnya diduga terbakar, yakni PT Tugu Palma dan PT Alam Sari Lestari yang saat ini menjadi anak perusahaan Mentari Grup.
Tak hanya kebakaran di Desa Payarumbai, Polres Inhu juga menyelidiki kebakaran di Desa Sungai Raya, Kecamatan Rengat.
Lokasi kebakaran di Desa Sungai Raya merupakan salah satu lokasi titik Karlahut terluas yang mencapai ratusan hektare.
Sebelumnya hotspot di Riau sempat nihil tapi belakangan melonjak lagi dan semua terdeteksi di Inhu.
"Hotspot Riau hanya terdeteksi di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu)."
"Total titik panas atau hotspot wilayah Sumatera 1.596 titik, paling banyak di Sumatera Selatan 1.214 titik. Kemudian Bengkulu 21 titik, Jambi 36 titik, Lampung 293 titik, Sumatera Barat 11 titik, Kepulauan Riau dua titik, dan Bangka Belitung delapan titik," sebut Mia, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Riau, Senin (30/10) sore.
"Provinsi Riau yang sebelumnya nihil, kini terpantau muncul 11 titik semuanya berada di Kabupaten Indragiri Hulu," sambungnya.
Seperti diketahui, Pemprov Riau bersama pemerintah daerah 12 kabupaten/kota mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sejak lama. Tetapi terjadi Karhutla di wilayah Rohil, Pelalawan, Bengkalis, Indragiri Hulu, dan Dumai.
Pemprov Riau telah mendapat bantuan helikopter bantuan patroli dan water bombing. Karena sudah mulai teratasi, dua helikopter WB dialihkan ke provinsi lainnya.
Lalu operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengantisipasi bencana Karhutla di Provinsi Riau sudah dimulai untuk wilayah Pelalawan, Kampar, Inhu, dan Siak.
"Provinsi riau yang sebelumnya nihil, kini terpantau muncul 11 titik semuanya berada di kabupaten Inhu," sambungnya.
Seperti diketahui, Pemprov Riau bersama pemerintah daerah 12 kabupaten/kota mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sejak lama. Tetapi terjadi Karhutla di wilayah Rohil, Pelalawan, Bengkalis, Indragiri Hulu, dan Dumai.
Pemprov Riau telah mendapat bantuan helikopter bantuan patroli dan water bombing. Karena sudah mulai teratasi, dua helikopter WB dialihkan ke provinsi lainnya.
Lalu operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengantisipasi bencana Karhutla di Provinsi Riau sudah dimulai untuk wilayah Pelalawan, Kampar, Inhu, dan Siak. (*)
Tags : kebakaran hutan dan lahan, karhutla, pelaku bakar lahan ditangkap, hotspot melonjak di inhu ,