News   2024/04/11 16:3 WIB

Peluang Anies Baswedan untuk Ikut Pilgub Jakarta Cukup Berat, karena Koalisi Perubahan Sudah tak Solid

Peluang Anies Baswedan untuk Ikut Pilgub Jakarta Cukup Berat, karena Koalisi Perubahan Sudah tak Solid

JAKARTA - Peluang Anies Baswedan untuk ikut Pilgub Jakarta tampaknya cukup berat. Sebab, Koalisi Perubahan yang mendukung Anies di Pilpres 2024, sudah tak solid.

Koalisi Perubahan terdiri dari PKS, Partai NasDem dan PKB.

Untuk Pilgub Jakarta, ketiga partai itu tampaknya sudah punay jagoan masing-masing. Mereka sudah tak melirik Anies lagi, meski memiliki elektabilitas tinggi.

Seperti PKS ternyata lebih memilih mantan Presiden PKS yang kini menjabat Wakil Ketua Majelis Syura PKS, M Sohibul Iman, untuk maju ke Pilgub Jakarta.

"PKS rencana akan majukan M Sohibul Iman, mantan presiden PKS sebagai cagub DKI (Jakarta)," ungkap Juru Bicara DPP PKS Ahmad Mabruri pada media, Senin (8/4/2024).

Tentu ini sangat mengejutkan, mengingat hubungan Anies dengan PKS sangat baik.

Untuk itu, kata Mabruri, saat ini PKS sedang menggodok persiapan majunya Sohibul Iman di Pilgub Jakarta 2024.

"Sedang digodok persiapannya," ujarnya.

NasDem pun serupa, sudah menyiapkan kadernya untuk maju di Pilgub Jakarta, yakni Ahmad Sahroni.

Bendahara Umum Partai NasDem itu pun sudah gembar-gembor di medsos, menyebar tantangan kepada Ridwan Kamil, yang akan diusung Partai Golkar.

Padahal, Anies sendiri menaruh asa pada partai di Koalisi Perubahan untuk mendukungnya, jika benar dia maju di Pilgub Jakarta.

Hal itu pernah diungkapkan Anies kepada Refly Harun, salah satu pengacara di kubu AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) yang sedang bersengketa di Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurut Refly, Anies menyatakan tak mau bergabung dengan pemerintah jika Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sudah dilantik menjadi presiden dan wakil presiden RI.

Penolakan ini dalam bentuk apapun termasuk jika ditawari posisi menjadi menteri.

Bahkan, Anies pun tak mau didukung oleh Prabowo atau Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika akan maju di Pilgub Jakarta.

Bagi, Anies harga diri dan martabat jauh lebih tinggi, ketimbang jabatan.

Sikap tegas dan konsisten Anies kepada Prabowo dan Jokowi, karena kedua tokoh itu dianggap telah melukai demokrasi demi kekuasaan.

"Anies udah bilang enggak mau. Baru kemaren saya datang ke sana. Dia bilang begini, tolong jangan timpahkan kesalahan yang dibuat orang lain kepada saya," kata Refly dilansir dari tayangan Youtube Komisidotco, Jumat (29/3/2024).

Anies tak ingin mengikuti jejak Prabowo yang tak kuat menjadi oposisi dan tergoda untuk bergabung ke dalam pemerintahan.

Menurut Anies, Prabowo berpindah haluan demi memenangkan Pilpres dan menjadi penguasa.

"Kan dia (Prabowo) selalu bilang jangan berkhianat, jangan berkhianat," ujarnya.

"Padahal kata-kata berkhianat itu kan dilabelkan kepada Prabowo, tiba-tiba gabung dengan Jokowi, tapi Prabowo tahu itu cara the only way untuk win the election ya kan, begitu dengan cara bergabung dengan penguasa," lanjutnya.

Menurut Refly, Anies masih mempertimbangkan dirinya untuk maju Pilgub Jakarta.

Namun, ia memastikan bila seandainya maju, Anies memilih istiqomah lewat jalur perubahan.

Ia tidak akan mengkhianati pendukungnya untuk bergabung di pemerintahan, baik pemerintahan Jokowi yang tersisa, maupun pemerintahan orang lain.

"Anies sudah bilang, dia tetap akan meniti jalan perubahan," ucapnya. (*)

Tags : Pilgub Jakarta, Anies Baswedan, Anies, Koalisi Perubahan, NasDem, PKS,