Artikel   2023/05/28 15:51 WIB

Peluh dan Perjuangan Aktivis Ganda Mora Tanpa Lelah demi Putri Kelahiran Riau Bisa Kuliah, 'Meski Hidup dalam Kesederhanaan'

Peluh dan Perjuangan Aktivis Ganda Mora Tanpa Lelah demi Putri Kelahiran Riau Bisa Kuliah, 'Meski Hidup dalam Kesederhanaan'
Ir. Ganda Mora Simamora M.Si, Pendiri Yayasan Sahabat Alam Rimba (Salamba) bersama anaknya Pasya Ully.

AYAH merupakan sosok yang berharga bagi setiap anak-anaknya, bahkan anak perempuan kerap menyebut ayahnya sebagai sosok super hero dalam hidupnya.

Perjuangan Ir. Ganda Mora Simamora M.Si, Pendiri Yayasan Sahabat Alam Rimba (Salamba) ini memang terlihat tanpa lelah demi anaknya bisa kuliah di Pulau Jawa.

Pasya Ully, anak perempuan kelahiran Kota Pekanbaru, Riau ini sedang menuntut ilmu di Universitas Diponegoro, Semarang, Fakultas Informasi dan Hubungan Internasional, tetapi anak tetap saja menganggap sosok ayah yang sering kali lebih mengerti perasaannya dibanding orang-orang di sekelilingnya.

Setiap kata-kata bijak yang keluar darinya merupakan petuah berharga bagi kehidupan sang anak.

Hingga pesan-pesan yang tercermin pada seorang anak; jika saat ini mereka adalah bagian dari orang-orang yang mengemban peran seorang ayah.

Ayah seperti seorang sahabat bagi anak-anaknya tentu saja cinta yang melimpah juga akan dirasakan bagi anak.

"Saya ingin mereka berdiri sebagai orang bermartabat. Saya ingin mereka menjadi orang berguna," kata Ganda Mora Simamora dalam ceritanya selama ini dan Ia baru saja mengunjungi daerah pulau Jawa itu sebagai tempat tuntutan ilmu anaknya.

Seorang ayah, Ganda Mora yang juga Aktivis itu menceritakan kisahnya yang membuat banyak warganet tersentuh.

Memang dalam kehidupan Ia yang tergolong sederhana, selama ini Ia terus bekerja keras untuk merawat anak-anaknya.

Kendati demikian, ia tidak pernah memberi tahu anak-anak mengenai pekerjaan yang dia lakukan.

"Saya tidak pernah memberi tahu anak-anak apa pekerjaan saya. Saya tidak ingin mereka tahu," kata Ganda.

Tetapi pada prinsipnya, Ganda selalu menyisihkan setiap uang yang ia dapat untuk pendidikan anak.

Ia pun selalu membelikan buku-buku untuk pelajaran.

Dengan mengenyam pendidikannya yang sedang menyusun tesis doktoral bidang lingkungan hidup, Ganda berharap anak-anaknya akan menjadi orang yang berguna dan bisa mengikuti jejaknya.

"Saya ingin mereka menjadi orang berguna."

Tetapi seiring usainya pandemi, diakuinya kondisi ekonomi berpengaruh juga.

Untuk membayar biaya kuliah putri kesayangannya Ia merasa tak pernah mengalami kendala.

Ia pun berpesan pada anaknya yang sedang menuntut ilmu untuk benar-benar belajar di dunia pendidikan dengan sungguh-sungguh.

Ia bahkan kerap mengunjungi putrinya di tempat perkuliahan sambil membawakan makanan dan oleh-oleh dari Sumatera (Riau).

Meski dalam kehidupan keluarga yang sederhana, Ganda Mora tetap merasa bahagia karena siapapun yang memiliki anak seperti itu, "bagaimana bisa merasa kehidupan yang bermewah-mewah?, anak adalah harta yang berharga dan mereka sebagai penerus kita," sebut Ganda.

Jadi memang diakuinya, pendidikan yang terutama sebagai warisan yang tidak akan lengkang oleh waktu dan bahkan menjadi bekal hidup paling berharga sepanjang masa untuk anak. (*)

Tags : aktivis ganda mora, peluh dan perjuangan ganda mora, perjuangan ganda mora demi anaknya bisa kuliah, ganda mora yang hidup dalam kesederhanaan,