Pemprov Riau terus melakukan insentif vaksinator Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sudah mencapai 74,5 persen.
PEKANBARU- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tetap menggesa pelaksanaan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan pencairan intensif vaksinator.
"Pemprov Riau terus lakukan insentif vaksinator PMK yang sudah mencapai 74,5 persen."
"Tingkat kesembuhan hewan ternak yang terkena penyakit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus meningkat di Riau. Hingga saat ini capaian vaksinasi PMK di Riau sudah mencapai 74,5 persen," sebut Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, drh Faralinda Sari, seperti dirilis mediacenter.riau.go.id, Minggu (28/8).
Jumlah vaksin yang sudah diberikan kepada hewan ternak di Riau sudah mencapai sebanyak 40.173 dosis. Sejauh ini Riau sudah mendapatkan pasokan vaksin sebanyak 57.400 dosis dari pemerintah pusat.
Agar pelaksanaan vaksinasi kepada hewan ternak di Riau bisa berjalan cepat, Pemprov Riau akan segera membayarkan insentif bagi ratusan vaksinator yang melakukan vaksinasi kepada sapi dan kerbau di 12 kabupaten/kota se-Riau.
Insentif vaksinator bagi petugas kesehatan hewan tersebut sebesar Rp25 ribu per ekor sapi atau kerbau. Total ada 345 petugas vaksin PMK di Provinsi Riau yang tersebar di 12 kabupaten/kota.
"Insentif vaksinator PMK sudah kita usulkan ke pusat, ada 345 orang yang diusulkan menerima insentif," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Herman akhir pekan lalu.
Mantan Kepala Bapenda Riau ini mengatakan, anggaran insentif vaksinator PMK di Riau sekitar Rp15 miliar. Anggaran itu tidak hanya insentif penyuntikan hewan ternak saja, tapi ada juga beberapa item lainnya.
"Insentif item lain itu ada pemasangan tanda di telinga sapi yang sudah divaksin PMK. Itu insentif Rp20 ribu per ekor sapi. Kemudian penyuntikan pemberian vitamin hewan ternak nanti dapat lagi Rp10 ribu," ujarnya.
Namun untuk penyaluran insentif vaksinator PMK tersebut, pihaknya akan membahas teknisnya dengan kabupaten dan kota. Sebab anggaran itu nantinya disalurkan langsung ke kabupaten/kota.
"Jadi kita yang mengusulkan, nanti dananya langsung kabupaten/kota. Kita berharap insentif vaksinator ini bisa dibayar pekan depan, sehingga petugas semakin semangat melakukan vaksinasi PMK," kata Herman.
Ribuan sapi sembuh
Namun saat ini tingkat kesembuhan hewan ternak yang terjangkit PMK di Provinsi Riau terus meningkat. Terdata sudah 2.347 ekor hewan ternak di Riau yang berhasil sembuh dari PMK.
Dikutip dari mediacenter.riau.go.id, total hewan ternak terjangkit PMK ada 3.446 ekor. Kemudian yang sembuh sebanyak 2.348 ekor maka tersisa hanya 1.056 ekor yang masih dalam tahap penyembuhan.
Kasus PMK menyebar di 9 dari 12 daerah di Riau. Kota Pekanbaru, Kabupaten Rohil dan Kepulauan Meranti yang nihil kasus.
"Saat ini sudah sembuh ada 2.347 ekor hewan ternak. Jadi masih tersisa 1.056 ekos lagi yang masih dalam tahap penyembuhan," sebut Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan PMK Provinsi Riau, drh Faralinda Sari, Minggu (28/8).
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau ini mengatakan, bagi hewan yang masih sakit, petugas terus melakukan upaya penyembuhan.
Diantaranya adalah dengan pemberian obat serta vitamin. Sementara bagi hewan yang tidak terkena PMK, saat ini terus digesa vaksinasinya agar kebal terhadap penularan penyakit ini.
Dari 9 daerah yang terserang PMK, Kuansing menjadi daerah paling banyak hewan ternak yang terserang dengan 1.037 ekor, sedangkan Dumai masih menjadi wilayah yang paling sedikit ditemukan PMK dengan total 16 hewan ternak.
"Dumai baru ada kasus pada pekan lalu, menyusul 8 daerah yang sudah terserang duluan," katanya.
Sebagai informasi Penyakit mulut dan kuku merupakan penyakit yang terjadi pada hewan ternak akibat infeksi dari virus yang bersifat akut dan sangat menular.
Penyakit ini menyerang semua hewan berkuku belah/genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba termasuk juga hewan liar seperti gajah, rusa dan sebagainya. (*)
Tags : Penyakit Mulut dan Kuku, PMK Riau, Sapi Tertular PMK Sembuh,