Pengelolaan Sampah Disorot, Dewan: Swastanisasi Tak Ada Prestasi

PEKANBARU - Selama ini Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melakukan lelang terhadap pengelolaan sampah melalui pihak ketiga. Pelaksanaan lelang pengelola sampah dilaksanakan pada setiap zona yang telah ditentukan.

Walikota Pekanbaru, Dr H Firdaus ST MT telah menjelaskan sistem lelang dilaksanakan agar semua masyarakat yang mempunyai badan usaha bisa ikut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah di Pekanbaru. Setelah dilakukan pihak ketiga. Salah satu pertimbangan pengelolaan sampah diserahkan kepada pihak ketiga menurutnya karena Pemko Pekanbaru tidak memiliki banyak armada yang mencukupi untuk mengangkut sampah di Pekanbaru.

Namun selama dua tahun terkahir pengelolaan sampah 'diserahkan' kepada pihak ketiga kenyataannya untuk memaksimalkan kebersihan Kota Pekanbaru tak juga terlihat. "Beda zaman pak Walikota dijabat Drs H Herman Abdulah MM, soal sampah hingga petugas kebersihan selesai," cetus Sarman (540 salah satu pedagang roti bakar dibilangan Jalan Sukarno Hatta.

Tahun 2021 ini Wali Kota Pekanbaru, Firdaus kebali berencana melakukan pengelolaan sampah yang akan diserahkan kepada pihak ketiga. Sehingga dana pengelolaan sampah Pekanbaru yang selama ini dianggarkan pada setiap kecamatan tidak dianggarkan lagi. "Dana Operasional sampah (kecamatan) tidak ada lagi, yang ada cuma pemberdayaan. Sekarang kan sudah ada perda, akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga," kata Firdaus dalam Musrenbang belum lama ini.

Menurutnya, diserahkan pengelolaan sampah kepihak ketiga, secara otomatis diharapkan Pendapatan Asli Daerah(PAD) dari sampah akan meningkat. Termasuk pengelolaan sampah yang dikelola Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) juga diserahkan kepada pihak ketiga. "Dengan penyerahan pengelolaan sampah kepada pihak ketiga, maka pelayanan dan penglolaan sampah akan lebih baik. Sebagai contoh untuk mengangkut sampah bukan truk berkarat lagi mengutip di jalan sudirman," ujarnya.

Bahkan, Walikota juga mengganti pasukan kuning penyapu jalan di Jalan Sudirman digantikan dengan mobil penyapu. Namun Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru menilai, selama dikelola oleh pihak ketiga untuk mengangkut sampah di masing-masing zona yang telah dibagi tidak ada prestasi yang ditorehkan, hal ini terbukti dari gagalnya Pekanbaru menoreh Piala Adipura beberapa tahun terakhir.

"Ketika pengelolaan sampah diserahkan kepada pihak kecamatan, Pekanbaru justru berhasil meraih penghargaan Piala Adipura. Dari awal kita di Fraksi PDI Perjuangan tidak setuju dikontrakkan, kita maunya kembalikan seperti dulu yang dikelola oleh kelurahan atau RT RW dan camat. Dulupun kita dapat Adipura setelah itu tidak lagi mendapatkan Adipura, kenapa kita meninggalkan yang baik. Kita tetap mendorong kesitu agar dapat dilakukan pemberdayaan rakyat dan masyarakat sadar lingkungan. Yang terpenting DLHK dalam leading sektor mengkoordinir pelayanan ini, seperti jalan-jalan protokol jangan di pihak ketigakan karena ini muka kota Pekanbaru. Harus ditangani dinas terkait," kata Ruslan Tarigan, Anggota DPRD Pekanbaru ini, Rabu (13/1).

Justru, permintaan agar pengelolaan sampah dikembalikan kepada pihak kecamatan kembali digaungkan. Sementara Pihak DLHK Pekanbaru mengaku telah melakukan lelang pengelolaan sampah pada tanggal 4 Januari lalu namun hingga kini masih belum ada pemenang tender yang diumumkan. Rencananya pengumuman pemenang tender melalui website LPSE Pekanbaru akan dilakukan dalam kurun waktu 45 hari. Masalah itu menurut Ruslan dirinya sangat kecewa, mengapa lelang tidak jauh hari dilakukan, hingga berbuntut tersendatnya pengangkutan sampah ditengah masyarakat. 

Dia juga berharap TPA dapat dikelola dengan baik. Jangan sampai adanya sampah yang menumpuk. Jelang didapatkan pemenang lelang sampah, dirinya meminta DLHK berkoordinasi dengan Sekda mencari solusi dan kebijakan agar tidak terjadi penumpukan sampah seperti saat ini. "Yang terpenting pastikan TPA bisa menampung sampah-sampah ini. Dari kemarin digembar gemborkan pengelolaan sampah tapi realitanya belum ada. Kita minta dikelola dengan baik," pintanya. (rp.sul/*)