PEKANBARU - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir menjelaskan hingga tanggal 6 Juli 2021 sudah sebanyak 743.486 orang di Riau yang melakukan vaksinasi penyuntikan dosis pertama, dan sebanyak 393.146 orang yang melakukan vaksinasi penyuntikan dosis kedua.
"Capaian vaksinasi Covid-19 di Riau untuk dosis pertama telah ada sebanyak 743.486 orang, dan jumlah tersebut tersebar di 12 kabupaten/kota di Riau. Yang mana Pekanbaru sebanyak 251.177 orang yang telah divaksinasi, 47.166 orang, Pelalawan 25.333 orang, Kuansing 35.003 orang," ungkapnya, Rabu (7/7).
Berikut untuk Inhu sebanyak 39.910 orang, Inhil 48.737 orang, Siak 42.694 orang, Rohul 39.188 orang, Rohil 54.528 orang, Bengkalis 52.754 orang, Meranti sebanyak 24.894 orang, dan Dumai sebanyak 82.102 orang.
"Sementara itu, 393.146 yang telah melaksanakan penyuntikan vaksin dosis kedua yaitu Pekanbaru sebanyak 178.689 orang, Kampar 20.225 orang, Pelalawan 13.697 orang, Kuansing sebanyak 14.325 orang, Inhu sebanyak 17.696 orang, Inhil sebanyak 26.863 orang," terangnya.
"Kemudian Siak sebanyak 24.479 orang, Rohul sebanyak 17.536 orang, Rohil sebanyak 22.126 orang, Bengkalis sebanyak 21.872 orang, Meranti sebanyak 9.428 orang, dan Dumai sebanyak 26.210 orang," sebutnya.
Mimi mengharapkan semoga sasaran vaksinasi yang telah ditetapkan Pemprov Riau sebanyak 4.475.860 orang bisa secepatnya terealisasi semuanya. "Semoga sasaran vaksinasi bisa secepatnya terealisasi, dengan begitu kekebalan komunal atau herd immunity bisa tercapai," harapnya.
Sebelumnya, Mimi Yuliani Nazir juga membantah sudah masuknya Covid-19 varian Delta di Riau pada bulan Mei lalu, setelah dimumkan oleh Kementrian Kesehatan RI.
Dijelaskan Mimi, varian baru yang masuk pada bulan Mei lalu, merupakan varian B117 dari nakhoda kapal asal India, yang bersandar di Kota Dumai.
"Itu yang diumumkan oleh Kementrian Kesehatan itu, kasus tanggal 25 Mei lalu yang disebut varian baru dari anak buah kapal asal India. Dan hasil dari data yang bulan Mei waktu ABK Dumai, tidak disebutkan varian Delta tapi B117, dari hasil laboratorium pusat, itu sudah lama,” ujar Mimi.
“Jadi yang diumumkan oleh Kementrian itu kan diumumkan setiap hari. Kalau ada varian baru diumumkan, karena Riau sudah ada varian baru pada bulan Mei lalu maka diumumkan juga, tapi bukan kasus baru varian Delta, seperti yang di Jakarta saat ini terjadi. Sample baru yang sudah kita kirimkan ke pusat sampai saat ini belum kita terima secara resmi,” kata Mimi diirlis mediacenter.
Dalam beberapa hari ini, kata Mimi, kasus terkonfirmasi positif di Riau masih di atas 400 kasus. Untuk hari ini saja bertambah sebanyak 419 kasus, total terkonfirmasi 73.174 kasus. Dari 412 kasus ini pasien dari luar Riau mencapai 32 orang.
Kondisi ini menandakan bahwa kasus di Riau, masih akan terus bertambah selagi masih banyaknya orang masuk dari daerah zona merah ke Riau.
“Hari ini kasus dari luar Riau ini ada 32 orang, selagi masih banyak orang yang masuk ke Riau dengan berbagai kegiatan, baik bekerja maupun bisnis atau yang lainnya, sepanjang belum ditutup masih akan terkonfirmasi positif. Rata-rata yang dari luar Riau daerah yang banyak kasus, ini ada dari Jakarta, Banten, Jatim, Yogya, Kalbar, dari Sumatera ada Sumbar, Sumut, Lampung,” kata Mimi.
Sementara itu, dari data informasi per hari ,Selasa (6/7) di Provinsi Riau, terdapat penambahan 419 kasus Terkonfirmasi Covid-19.
Kabar baiknya, terdapat penambahan 325 pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh. Kabar duka, terdapat penambahan 3 pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19.
Total terkomfirmasi 73.174 kasus, Isolasi Mandiri 3.252 orang, rawat di RS 678 orang, sembuh 67.265 orang dan 1.979 meninggal dunia.
Mimi juga mebantah adanya pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa mutasi virus Covid-19 jenis Delta yang lebih mematikan dan berbahaya telah ditemukan di Provinsi Riau sejak bulan Mei 2021 lalu.
Menurutnya, hingga kini sampel baru yang dikirim ke pusat belum diketahui hasilnya. Adapun varian baru Covid-19 yang memang sudah pernah terdeteksi di Riau adalah jenis B117.
Varian tersebut ditemukan pada kapten kapal asal India yang bersandar di Kota Dumai. “Dari data yang bulan Mei, tidak disebutkan varian Delta tapi varian B117,” ujar Mimi.
Sementara Hasil penelusuran Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah mengubah nama varian Covid-19 yang sebelumnya hanya disebut dengan kode yang berdasarkan sistem nomenklatur garis keturunan virus yaitu B117, B1617, B1351, dan P1. Varian Covid-19 jenis B117 telah diganti sebutannya menjadi Alpha dan B1617.2 menjadi Delta. Kedua mutasi tersebut dilaporkan telah menyebar di Indonesia.
Varian Alpha atau B117 yang pertama kali muncul di Inggris disebut WHO tidak membuat gejala Covid-19 menjadi semakin parah ataupun lebih mematikan.
Namun, para ahli percaya bahwa varian tersebut lebih mudah menyebar. Beberapa vaksin yang diklaim mampu melawan Alpha adalah Pfizer, Moderna, Novavax, dan AstraZeneca. Sedangkan varian Delta atau B1617.2 pertama kali muncul di India.
Varian ini disebut lebih mudah menular dan lebih mematikan dari Alpha. Beberapa studi menyebut varian Delta bisa menyebabkan gejala yang lebih parah dan mematikan karena bisa menghindari sistem imun tubuh. (*)
Tags : Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir, Penyuntikan Vaksinasi Dosis I dan II Berjalan, Riau Diisukan Serangan Varian Baru Covid-19,