Riau   2020/12/22 16:35 WIB

Peringati Hari Ibu, Tanggapan Wagubri 'Tidak Ada Duanya di Dunia Ini'

Peringati Hari Ibu, Tanggapan Wagubri 'Tidak Ada Duanya di Dunia Ini'
Wagubri Edy Natar Nasution

Setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu dan perbedaannya tahun ini tema dan panduan pelaksanaan Hari Ibu tahun ini disesuaikan dengan kondisi yang masih dalam masa pandemi virus corona.

PEKANBARU - Sejarah peringatan Hari Ibu bermula dari penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia III pada 22-27 Juli 1938 di Bandung. Tanggal tersebut menjadi saat pertama kalinya Hari Ibu dicanangkan untuk diperingati setiap tanggal 22 Desember. Alasannya karena pada tanggal itu bertepatan dengan diselenggarakannya Kongres Perempuan I pada 22 Desember 1928.

Peringatan Hari Ibu tahun 2020 kali ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawanti berharap perempuan-perempuan Indonesia sadar betapa berharganya diri mereka. "Saya berharap perempuan-perempuan Indonesia sadar betapa berharga dirinya. Utamanya karena tidak pernah berhenti merawat perjuangan para perempuan Indonesia di masa yang lalu, dalam gerak sekecil apa pun, yang berarti melebihi apa pun," ujar I Gusti Ayu dalam Panduan Pelaksanaan Peringatan Hari Ibu ke 92 Tahun 2020 yang dikeluarkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) RI.  

Tema Hari Ibu 2020 Tema utama Peringatan Hari Ibu ke-92 ini adalah "Perempuan Berdaya Indonesia Maju". Guna mendukung tema utama maka terdapat sejumlah subtema yang diusung. yakni: 1. Subtema 1: Perjuangan perempuan masa kemerdekaan yakni "Perempuan Pejuang-Perjuanganku Bagian Sejarah Perjuangan Bangsaku".

Tujuan: Mengenang perjuangan kaum perempuan bersama dengan kaum laki-laki dalam merebut kemerdekaan RI Memberikan pemahaman pada generasi muda tentang keberanian dan pengorbanan kaum perempuan di masa pergerakan kemerdekaan Indonesia 2. Subtema 2: Perjuangan perempuan masa kini yakni "Perempuan-Inspirasiku untuk Kemajuan Bangsaku" Tujuan: Memaknai perjuangan perempuan masa kini untuk Indonesia maju dilihat dari 12 critical areas Beijing Plat Form For Action (BPFA) Memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk menerapkan nilai-nilai perjuangan perempuan untuk kemajuan Indonesia masa kini Mengangkat keberhasilan perempuan Indonesia untuk mencapai kesetaraan.

3. Subtema 3: Perjuangan perempuan di Era Tatanan Baru (New Normal) yakni "Perempuan-Penyemangat dan Garda Terdepan di Era New Normal" Tujuan: Mengangkat perjuangan perempuan sebagai inspirator dalam keluarga dan masyarakat pada era tatanan baru 4. Subtema 4: Kemitraan perempuan dan laki-laki untuk prioritas Kemen PPPA yakni "Perempuan dan Laki-laki - Bersama dan Berbagi untuk Negeri" Tujuan: Mempercepat pencapaian agenda prioritas Kemen PPPA melalui kemitraan perempuan dan laki-laki.

Peringatan Hari Ibu dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan rakyat Indonesia utamanya generasi muda akan makna Hari Ibu sebagai hari kebangkitan dan persatuan serta kesatuan perjuangan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari perjuangan bangsa. Karenanya, perlu diwarisi api semangat juang untuk mempertebal tekad guna melanjutkan perjuangan nasional menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Adapun semangat perjuangan ini sebagaimana tecermin dalam lambang Hari Ibu berupa setangkap bunga melati dengan kuntumnya yang melambangkan: Kasih sayang kodrati antara ibu dan anak Kekuatan, kesucian antara ibu dan pengorbanan anak Kesadaran wanita untuk menggalang kesatuan dan persatuan, keikhlasan bakti dalam pembangunan bangsa dan negara Adapun semboyan "Hari Ibu Merdeka Melaksanakan Dharma" mengandung arti bahwa tercapainya persamaan, kedudukan, hak, kewajiban, dan kesempatan antara kaum perempuan dan laki-laki merupakan kemitraan sejajar. Hal itu yang perlu diwujudkan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi keutuhan, kemajuan, dan kedamaian bangsa.

Sementara Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution yang ikuti acara peringatan Hari Ibu yang ke-92 tahun bersama Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau secara virtual di Balai Serindit usai acara mengatakan walaupun di tengah pandemi Covid-19, Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2020 ini hendaknya dapat mengajarkan seberapa penting dan berartinya ibu bagi hidup kita. "Ibu selalu mengajarkan makna hidup dan kehidupan. Ibu itu merupakan sosok yang tidak ada duanya di dunia ini. Selain itu ibu merupakan orang yang tangguh, karena peran ibu jugalah kita bisa menjadi orang seperti sekarang, dan tanpa ibu kita tidak akan bisa menjadi apa - apa," kata Wagubri, Selasa (22/12).

"Muliakanlah ibumu. Dan bagi saya ibu itu adalah orang yang betul - betul super. Pada saat situasi seperti sekarang (Covid-19) saja, kita bisa melihat peran ibu itu bagaimana," ujarnya.

"Kita liat saja, walaupun pandemi Covid-19, ibu masih bisa menunjukkan kualitas serta prestasinya dengan tetap menjadi ibu rumah tangga saat di rumah. Itu semua tidak menjadi penghalang bagi seorang ibu," terangnya.

Sudah sepantasnya mengapresiasi seorang ibu. Karena sampai kapanpun tidak akan bisa membalas jasa seorang ibu. "Dan sekali lagi, saya ucapkan selamat Hari Ibu yang ke-92 tahun. Dan semoga di hari ibu yang ke-92 ini kita lebih dapat menghargai ibu," pungkasnya. (*)

Tags : Peringati Hari Ibu, Ibu Tidak Ada Duanya di Dunia, Peringatan Hari Ibu di Riau,